Asal pakai bahasa : “Awas Sepur” tulisan ini dapat dijumpai di sebuah jalan perlintasan kereta api yang terletak di Jln.Adinegoro daerah Lubuk Buaya- Sumatera Barat. Masyarakat yang pada umunya adalah masyarakat Minangkabau tidak begitu memahami kata-kata “sepur” itu sendiri. Malah kerap sepur yang tidak lain adalah kata yang merujuk ke Si kereta api diulas dalam media Sumbar sebagai “mak itam”. Namun kata-kata sepur agaknya bukan berasal dari bahasa minang namun berasal dari bahasa Jawa, dimana dialeg Jawa mengatakan kereta api dengan kata-kata “sepor”. Oleh karena itu tulisan “awas” agaknya menjadi perhatian dalam menempatkan kata di suatu daerah sepeti yang terjadi di Minangkabau. Mungkin perlunnya pembaharuan tuliasan menjadi “Awas Mak Itam” atau cukup dalam bahasa Indonesia yang di mengerti oleh masyarakat umum “ Awas Kereta Api”. Minggu.(13/2).
Foto unik : Asal pakai bahasa
Asal pakai bahasa : “Awas Sepur” tulisan ini dapat dijumpai di sebuah jalan perlintasan kereta api yang terletak di Jln.Adinegoro daerah Lubuk Buaya- Sumatera Barat. Masyarakat yang pada umunya adalah masyarakat Minangkabau tidak begitu memahami kata-kata “sepur” itu sendiri. Malah kerap sepur yang tidak lain adalah kata yang merujuk ke Si kereta api diulas dalam media Sumbar sebagai “mak itam”. Namun kata-kata sepur agaknya bukan berasal dari bahasa minang namun berasal dari bahasa Jawa, dimana dialeg Jawa mengatakan kereta api dengan kata-kata “sepor”. Oleh karena itu tulisan “awas” agaknya menjadi perhatian dalam menempatkan kata di suatu daerah sepeti yang terjadi di Minangkabau. Mungkin perlunnya pembaharuan tuliasan menjadi “Awas Mak Itam” atau cukup dalam bahasa Indonesia yang di mengerti oleh masyarakat umum “ Awas Kereta Api”. Minggu.(13/2).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Catatan perjalanan : Tempat Pengasinganku adalah Rumahku
( Catatan perjalanan : Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende-NTT ) Perjuangan seperti apa yang bisa dilakukan Dalam keadaan terkucil sep...
-
Judul : Kuli Kontrak Penulis : Mochtar Lubis Penerbit : Yayasan Obor Indonesia Tebal : 107 Halaman Tahun Terbit : 1985 Kuli k...
-
“Ma bang pri jo dedi…(mana Bang Pri dan Dedi)?” Tanya nanda sambil mengatur nafasnya ketika melewati bebatuan besar yang menanjak. “Mas...
-
Judul : Raden Fatah Penyuting : Daryanto Penerbit : Tiga Kelana Tebal : 470 Halaman Tahun terbit : 2009 ============================...
No comments:
Post a Comment