Death On The Nile yang rilis resmi tahun 2022 ini merupakan film yang sangat ditunggu oleh pencinta film misteri dan detektif. Kesuksesan pada film pertama yakni murdered on the onion espress adalah salah pertimbangan kenapa film Death On The Nile ditunggu oleh penggemar Hercule poirot ini. Film yang diadaptasi pada tahun 1937 dengan seting latar tempat eropa-afrika ini memang akan membuat penonton berdecak kagum. Latar yang begitu alami dengan pemandangan alam yang kontras dengan kekinian. Kenne Braga selaku penulis naskah dan pemain utama dalam film ini sukses memang membuat film seri kedua yang layak ditonton.
Namun sayang, Death On The Nile yang diambil dari novel
milik Agatha Cristie ini agak kurang plong dibandingkan dengan film pertamanya.
Dimana ketajaman yang menjadi daya tarik seorang detektif Belgia ini terlihat
redup di separuh awal film ini. Dia memiliki nama besar yang hanya segelintir
orang yang tahu. Sudah seharusnya detektif ini diberikan ruang pertunjukan di
awal film sebagai image detektif.
Sebaliknya film ini lebih memilih untuk memperkenalkan tokoh-tokoh yang berada
dalam awal dan tengah film. Perkenalan tokoh-tokoh ini didasarkan dengan benang
merah yang terkait atas dua hal yakni faktor hubungan keluarga dan bisnis serta
faktor dendam masa lalu yang belum usai.
Pada separuh film selanjutnya Death On The Nile berhasil
kembali ke jalur sebagai film misteri. Kepingan fakta dalam film ini berhasil
dibangun rapi oleh Hercule poirot. Bahkan dengan perlahan tabir fakta lainnya
kemudian dibuka oleh detektif kumis bergelombang ini. Dia dengan dingin
membukan setiap cerita yang terbungkus rapi oleh prilaku manusia yang ada di
sekeliling linnet. Jadi, Death On The Nile tidak melulu tentang pembunuhan di
atas kapal karnak saja tapi juga cerita lain yang akhirnya ditumpahkan di atas
kapal. Ada emosi, ego, cinta, benci, dan prilaku lain yang sungguh mengagetkan.
Bahkan di film ini terlihat rona muka Hercule poirot yang
kecewa dengan nasib mereka yang harus terbunuh di atas kapal. Terutama Bouc yang
tidak lain adalah seorang sahabat bagi dirinya. Bouc yang menjadi saksi kunci
harus didera cinta, perampokan, bahkan kematian yang terlihat tragis.
Pembunuhan yang seharusnya tidak perlu terjadi tetap terjadi karena begitulah
alur cerita ini dibangun oleh penulis novel misteri Agatha Cristie.
Film ini sendiri menceritakan tentang sosok Linnet,
jutawan muda lagi cantik dikelilingi oleh banyak orang yang tidak sepenuhnya
peduli akannya. Kegelisahan linnet ini sempat ia katakan kepada Detektif Poirot
di hari dimana ia akan tewas. Namun siapa sangka, pembunuhan Linnet yang
terjadi saat suaminya tertembak oleh jakie yang merupakan mantan kekasih Simon ini
tidak diketahui oleh Detektif Poirot yang tertidur akibat minuman keras. Linnet
terbunuh pada malam sebelum kapal berlabuh ke kota terdekat. Lubang peluruh
menembus pelipis linnet. Ia tewas seketika. Dan selanjutnya tidak hanya Linnet yang
menjadi korban dalam pembunuhan tersebut tapi juga Lois dan Bouc. Keduaanya
tewas ditangan pembunuh yang sama. Mereka terbunuh karena mengetahui bahwa
linnet dibunuh oleh perencanaan yang matang serta terencana.
Kerumitan film ini dengan banyaknya pembunuhan akhirnya
berhasil disederhanakan dengan ketajaman analisis Detektif Poirot. Dengan
metode alibi ala bertanya, mencari
kemungkinan, menjadikan setiap penumpang adalah tersangka dan konfrontasi dari
setiap tertuduh memudahkan Detektif Poirot menemukan pelaku sebenarnya dari
tiga pembunuhan tersebut. Selain itu, Detektif Poirot juga mencari alat
pembunuh, kalung permata yang sempat hilang hingga memperhitungkan setiap
timing pembunuhan yang terjadi membuat akhir cerita film misteri ini berakhir
dengan decakan kagum para penontonnya.
Akhir yang memuaskan terlihat dari rona dalang dari
pembunuhan ini yang tidak lain adalah Simon Doyle yang merupakan suami dari Linnet.
Simon bersama sang mantan yakni Jakcie adalah dalang utama dalam kasus ini.
Cinta, harta dan ambisi adalah bagian dari film ini yang tidak terpisahkan . Detektif
Poirot berhasil membuat keduanya tidak berkutik, mereka tertahan di atas sungai
nil yang misterius lagi dalam. Akhir cerita pun kedua pelaku ini tidak
tertangkap oleh polisi atau bahkan di bawa ke sidang pengadilan. Kedua pencinta
ini terbunuh oleh cinta ambisi mereka. sebuah peluru dari tangan Jackie masuk
diantara sela badan mereka. keduanya mati tragis dengan ambisi yang tidak
tercapai.
Jadi, bagi kalian yang menyukai film bergenre misteri
saya rasa film ini adalah salah satu film yang kudu kalian nonton. Cara
membangun drama film yang rapi serta plot twist yang beragam membuat film ini
kerenlah untuk ditonton.
No comments:
Post a Comment