Artikel Ku : Busana Kampus



Pakaian adalah sebuah identitas dalam kepribadian. Maka tidak heran, jika salah satu cara dalam menafsirkan kepribadian seseorang dilihat  dari cara berpakaian. Dalam dunia kampus, etika berpakaian kerap dicontohkan bahkan kerap di sosialisasikan dalam bentuk gambar serta himbauan. Larangan bagi mahasiswa untuk memakai kaos oblong,sandal, bahkan pakaian seksi atau juga rok mini memang banyak diperhatikan. Tidak lah hal wajar rasanya, jika mahasiswa dalam mengisi kegiatan akademik formal dengan  memakai pakaian di atas. Bukankah mahasiswa dalam posisinya mendapat perhatian oleh khalayak ramai. Dimana mahasiswa adalah status dalam bentuk penghormatan terhadap jenjang studi ilmiah.
Etika pakaian memang kerap dikritisi sebagai salah satu bentuk budaya hedonis yang  dianut oleh mahasiswa kebanyakan. Suasana kampus beralih fungsi menjadi tempat persaingan dalam transisi dunia fashion. Alhasil keberadaan kampus yang  seharusnya melahirkan generasi yang  peka dengan identitas mahasiswa, malah peka dengan dunianya yang   glamor. Memang gelaja style masuk dalam dunia kampus tanpa batas. Lingkungan kampus yang  menyediakan ruang dalam espresi bebas lantas mengakibatkan mahasiswa untuk bebas dalam menentukan dalam mewarnai identitasnya. Selain itu faktor media juga memperkuat daya tarik serta perubahan dalam mindset  mahassiwa bahwa dengan perubahan seperti itulah model pergaulan mahasiswa saat ini.
Penampilan mahasiswa yang  kerap dipertontonkan adalah mahasiswa yang  gaul, namun dari cara pakaian yang  bebas. Maka hal tersebut menjadi bayangan mahasiswa adalah manusia yang  bebas dalam menentukan pilihannya.
Maka dari itu, perlu sebuah kesadaran yang  perlu dianut tanpa ada aturan yang  menekan oleh mahasiswa. Dimana kesadaran mahasiswa terhadap etika almamater yang  dipakai akan menyesuaikan dalam dunia kampus. Etika yang  akan dilakukan dalam membudayakan cara berpakaian. Mahasiswa adalah manusia yang  cerdas, bisa menempatkan diri serta identitasnya, baik dalam ruang dan waktu secara pas. Tidak hanya dari pakaian mahasiswa akan memperlihatkan identasnya saja, namun juga dari berbagai hal, cara berbicara, cara bersikap, bahkan bagaimana implementasi dalam hal keilmuannya.
Mahasiswa adalah tempat dan wadah dalam melakukan budaya imiah. Sebuah budaya dinamisasi dalam kehidupan kampus maupun masyarakat . Perubahan yang  terjadi dalam dunia mahasiswa adalah hal wajar. Maka rasanya tidak wajar jika mahaiswa hanya menjadi bagain dari benda apatis yang  terpaku dengan perubahan zaman. Mahasiswa yang  dikeluarkan dan dilahirkan dalam sebuah institusi adalah mahasiswa yang  memang menjadi agen perubahan, sebagaimana yang  dikenal dan diketahui selama ini. Bukan malah sebaliknya mahasiswa hanya menjadi pekerja yang  tidak memasang idealisme didalamnya.
Dalam hal modernisasi mahasiswa tidak salah dalam memamfaatkannya, namun sekali lagi adalah batasan yang  harus dipahami dalam menggunakan hal tersebut. Walau terkadang bukanlah sebuah hal risih dalam dunia akademik dengan melihat mahasiswa dengan tampilan yang  biasa. Tapi bukah tetap bahwa mahasiswa adalah manusia yang  memiliki identitas. Dimana semua orang akan mengerti serta memahami identitas tersebut untuk digunakan dalam keseharainnya. Perlu adanya pembedaan terhadap maasiswa dan masyarakat biasa.
    

No comments:

Post a Comment

Catatan perjalanan : Tempat Pengasinganku adalah Rumahku

( Catatan perjalanan : Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende-NTT ) Perjuangan seperti apa yang bisa dilakukan Dalam keadaan terkucil sep...