Foto unik : Hotel ala warnet


Hotel ala warnet : Papan yang terpajang di Jln.purus IV no.12 A-Padang, Sumatera Barat ini merupakan merek sebuah hotel yang terletak di sekitar persimpangan jalan purus. Jika dilihat secara detail tentu papan merek hotel terlihat biasa saja. Namun lain halnya jika melihat sekilas papan tersebut lengkap dengan hiasan yang bertuliskan hotel d’Dhave.
Foto yang diambil Minggu, (10/7) menampilkan sebuah merek hotel dengan melakukan sentuhan variasi warna yang dilakukan oleh pemilknya. Hiasan yang dibuat tersebut menyamai dengan warna khas dari jasa internet atau warnet. Hiasan yang hampir menyerupai merek software dalam dunia maya yakni mozila firefox.
Entah apa yang hendak ditujukan oleh pemilknya dengan membuat hotel tersebut dengan hiasan yang serupa dengan warnet. Apakah memang memiliki jasa warnet atau hanya seabgai penarik saja bagi orang yang tertarik dengan tampilan usaha warnet tersebut. Memang sisi tampilan iklan yang menarik akan membuat pengunjung terkesan dan ahirnya menggunakan jasa atau barang tersebut. Semoga saja,

Foto unik : siapa yang akan perbaiki?


Siapa yang memperbaiki: salah satu program pemerintah yang hendak diprioritaskan adalah dalam bidang pendidikan. Dimana anggaran alokasi APBN untuk pendidikan mencapai 20%. Maka perencanaan pembangunan pendidikan tidak hanya melalui kurikulum saja, namun juga dalam hal pembangunan sarana dan prasarana dalam pendidikan. Salah satu foto yang menampilkan sebuah objek sekolah dasar yang terletak di Kecamatan Rao, kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (9/15), dimana sekolah dasar sebagai pijakan dalam pendidikan di indonesia masih terdapat salah satu sarana (media) yang tidak perhatikan. Melihat hal ini tentu akan timbul pertanyaan, siapakah yang pantas untuk memperbaikinya, kepala sekolah, guru, atau siapa?.

Foto unik : EYD


EYD: Papan nama yang terletak Jln.Prof.Dr Hamka, Padang-Sumatera Barat (23/2) bertuliskan diatas mengalami sebuah kesalahan yang fatal dalam tanda baca EYD bahasa Indonesia. penempatan kata “Dr” yang diartikan sebagai dokter tentu adalah sebuah kesalahan. dimana ejaan yang benar seharusnya bertuliskan “dr”. jika tetap menuliskan “Dr” yang berarti doktor gelar untuk S3 maka telah terjadi salah pengertian, yang bisa mengakibatkan salah pengertian tujuan serta maknanya. Semoga akan ada perbaikan dari si pemilik gelar “Dr” yang sebenarnya.

foto unik : usang


Usang : Telepon umum yang terletak di Jln.Prof.Dr Hamka, Padang-Sumatera Barat kini telah usang (23/2). Ketiadaan pemakai telpon umum menjadi terabaikan keberadaan telpon umum kini. Masa jaya telepon umum kini digantikan oleh Handphone (HP) yang lebih mudah dipakai serta lebih muarh dalam pemakaiannya. Kini telepon umum itu telah menjadi barang museum yang menjadi saksi zaman kejayaan telepon umum. Penempatan telepon umum yang tetap dijalan tersebut juga kian rusak oleh tangan jahi yang tidak bertanggungjawab. Maka sebuah pertanyaan yang harus dilakukan, apakah akan ada pemberdayaan kembali telepon umum lagi.

Misi Ungkap Negara Ke Lima


Judul : Negara Ke Lima
Penulis : Es Ito
Penerbit : PT.Serambi Ilmu Semesta
Tebal : 524 Halaman
Tahun terbit : Cetakan I Oktober

Sebuah persembahan cerita fiksi yang berbalut sejarah fakta dan fiksi yang imajinatif mengajak pembaca untuk berpetualang. Rentetan petualangan mencari sebuah legenda yang telah mati belasan ribuan tahun yang lalu. Perjalanan yang dimulai dengan sebuah terror yang dilakukan oleh kelompok pemuda revolusi. Misteri demi misteri yang dibuka melalui cerita sejarah mengantarkan pembaca untuk menikmati per bab bagian buku ini. Buku yang menarik untuk dibaca serta memaknai berbagai emosi yang keluar, bahkan bisa dijadikan sebuah pesan bagi para pembaca.
Petualangan ini dimulai dengan teror yang dilakukan oleh kelompok yang menamai diri sebagai Kelompok Patrotik Radikal (KEPARAD). Kelompok yang telah mengacaukan jaringan modernisasi di beberapa kota-kota Indonesia. Melalui para hacker yang bergabung dalam kelompok ini pun mengacau jaringan data bagian pemeriksaan kepolisian. Perusakan yang dilakukan mereka adalah untuk menyebarkan propaganda dengan melalui slogan membangkitkan negara ke lima. Sebuah negara yang dimulai sebagai sebuah kekecewaan para generasi muda dengan kondisi Indonesia yang kian muram dengan kondisi internalnya. Kasus yang ditangani oleh bagian densus anti teroris Riantono dan Melvin kelak membawa seorang peneliti sejarah kuno Prof.Dr Budi Sasmito sebagai patner yang bertopeng.
Penelusuran kelompok ini lantas membawa pada kasus lain. Kasus yang datang kala terjadi pembunuhan berantai yang menimpah anak pimpinan densus, Lidya yang terbunuh secara misterius dengan tanda piramid pada bagian tubuhnya. Tidak hanya Lidya, pembunuhan berantai ini juga menimpah teman-teman Lidya lainnya, Mauren dan Ovi . Mereka tewas dengan misteri namun dengan mati dengan cara yang sama. Maka dari kasus inilah mengundang perhatian seorang polisi bagai kriminal Rudi beserta Timur Mangunkoto untuk ikut. Namun sayangnya, kasus malah menjadi lilitan benang yang kusut kala terjadi terbunuhnya Rudi . Maka kasus ini hanya meninggalkan Timur seorang diri yang terjebak dalam petualangan ini. Imajinasi konflik lantas mengarahkan pembaca untuk menjadikan Timur sebagai otak dalam kasus ini. Namun secara tiba-tiba Timur ditolong oleh Genta yang tidak lain anggoota Keprad yang menyamar.
Novel negera ke lima ini memang sarat dengan penjelasan sejarah. Pembaca memang diajak utuk berwisata sejarah dalam membaca buku ini. ES Ito mengajak pembaca untuk mengenang kembali sebuaah fakta sejarah yang terlupa yakni keberadaan atlantis. Maka melalui penokohan KeParaD, Ito mengajak pembaca untuk mempercayai fakta konroversial mengenai daratan ideal Plato bernama atlantis yang terletak di nusantara. maka dari sebuah legenda ini jualah para pemuda yang memiliki posisi sebagai penjemput sebagai bagain hirarki negara ke lima mencoba membangkitkan sebuah keinginan yang utopia.
Petualangan hingga ke negeri minang membawa para penjemput melaksanakan tugasnya masing-masing. Dimana tujuan ahir petualangan ini adalah menyatunya lempengan dengan serat ilmu sebagai kekuatan yang memiliki nilai magis di masa lalu. Peradaban lama bernama indonesia akan digantikan dengan nusantara. Sebuah negara replika seperti negara pertama yang memang memiliki struktur serta kondisi sosial yang bagus. Namun sayangnya, Ito tidak gamblang menjelaskan seperti apa bentuk pemerintahan yang akan dibangun dalam negara ke lima. Selain dari itu, jejang hirarki semakin tidak memusatkan fokus pemerintahan negara ke lima. Hal ini lah menjadi sebuah kerancuan yang bisa diukur oleh logika bahwa perlukah adanya negara ke lima?.
Penelitian era lampau serta esplanasi sejarah yang mencoba di dudukan oleh Ito memang merupakan bagain dari sejarah bangsa yang memiliki sumber dalam penjelasannya. Penulis menempatkan tokoh-tokoh utama serta pendorong dalam memecahkan misteri atlantis melalui beberapa karakter. Pertama, Prof.Dr Sunanto Arifin yang memang percaya akan negara ke lima sebagai bentuk pergantian nama Indonesia. Kedua, Prof.Dr Duani Abdullah sebagai tokoh kontra akan negara ke lima, ia memilih enggan akan hayalan utopis tersebut walau ahirnya ia terjun dalam membuka tabir misteri ini. Terahir, Prof.Dr Budi Sasmito peneliti yang memang mencarikeuntungan individu dalam memecahkan kasus ini. Penokohan diatas lah yang saling merangkai dalam memecahkan misteri negara ke lima.
Buku ini memang memiliki banyak pesan kepada pembaca. Dimana pemaparan masalah-masalah saat ini ditambah dengan sebuah prilaku yang hidup ditengah-tengah masyarakat. Ito memang banyak menggambarkan kondisi internal bangsa Indonesia yang rusak akibat sistem birokrasi yang bobrok sebagai warisan colonial. Kekuasaan sentralistik memang hanya menguntungkan sebagai kecil golongan dan hanya memberikan sebuah stigma kemajuan pada kawasan tertentu. Jenjang stratifikasi tersebutlah yang membuat orang lari dan muak melihat Indonesia. Ahirnya masuk ke dalam gerakan-gerakan sempalan rahasia dengan misi utopis menjadi media dalam membalas kekecewaannya.
Sebuah karya yang bagus untuk dibaca kalangan akademik maupun umum. Dimana pembaca akan ditambahkan banyak pengetahun sejarah serta pemhaman melalui pesan yang disampaikan dalam novel ini. Bahkan ahir cerita memang tidak menyajika kisah secara sempurna, namun setidaknya ada pesan serta harapan yang dibangun sebagai kekuatan, yakni apakah nanti akan ada negara ke lima ditengah bangsa yang sedang sakit ini? tentunya pembacalah yang akan menjawabnya.

Catatan perjalanan : Tempat Pengasinganku adalah Rumahku

( Catatan perjalanan : Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende-NTT ) Perjuangan seperti apa yang bisa dilakukan Dalam keadaan terkucil sep...