Prinsip Impian 5 cm



Judul : 5 cm
Penulis : Donny Dhirgantoro
Penerbit : Gramedia
Tebal : 381 Halaman
Tahun terbit : Cetakan XIII 2009

Lakukan prinsip 5 cm demi mengejar impianmu. Seperti itulah pesan yang dicoba donny dhirgantoro dalam nove ini. Sebuah novel yang memang mengejarkan sebuah motivasi dalam menaklukan sebuah mimpi. Novel yang telah mengalami ualng cetak hingga berkali-kali ini memang memebrikan sebuah dorongan dalam melakukan sesuatu. Prinsip 5 cm dimana prinsip ini diterjemahkan, apabila ada sebuah keinginan maka dekatkan keinginan itu sedekat 5 cm. Tujuannya adalah setelah meletakan sedekat itu maka pandangan mata hanya akan terfokus kepada keinginan tersebut. Maka hal itulah yang mendekatkan keinginan dalam tokoh fiktif arial, genta, riani, zafran, dan ian dalam menjalni hubungan persahabatannya.
Persahabatan lima sekawan ini terukir sejak masa sma hingga kuliah. Kelimanya memang sebuah epnciptaan manusia yang unik. Dimana kelimanya memiliki karakter yang mengesankan namun memiliki karkater sebagai seorang sahabat yang saling dibutuhkan dan membutuhkan. Sosok Arial sebagai sosok pendiam yang suka dengan aturan. Riani gadis periang yang memiliki kharismatik. Zafran seorang pujanggga yang memang memiliki kemampuan dalam mengolah kata-kata. Genta sosok yang dikatakan sebagai seorang pemimpin karena kemampuan dalam menjadi sosok penting dalam pertemanan mereka. Terahir sosok Ian yang memang memiliki sisi kepedulian yang tinggi terhadap dunia bola dan dunia sex. Persahabatan mereka memang diibaratkan perangko dan amplop yang saling menempel. Banyak kegilaan yang telah mereka lakukan bahkan pekerjaan masa sma yang masih dilakukan adalah memanjat tembok sekola dan menikmati suasana malam di sekolah sma mereka dahulu.
Cerita ini semakin menarik nantinya kala diantara mereka saling menyukai. Sebuah karakter asmaray ditonjolkan namun tidak begitu dominan dalam cerita ini. Bahkan ah ir cerita baru dirajut dalam benang merahyakni asmara.
Ibarat novel memang membutuhkan sebuah konflik dalam membut cerita yang menarik. Maka sama halnya dengan novel ini. Sebuah gagasan di suatu ketika yang dicobakan genta kepada para sahabatnya bahwa mereka harus berpisah mencari jati diri selama 3 bulan. Bahwa kenanngan selama ini yang mereka rajut harus dilupakan sejenak. Aturan perpisahan yang memilukan karena tidak di bolehkan adanya komunikasi antara mereka, sebuah perpisahan secara total. Tentu awalny berat dilakukan, apalgi riani yang memilih menangis mendengar usul tersebut.

Cerita ini sungguh memikat karena pembaca merasakan bagaimana deskripsi persahabatan yang akrab namun harus terpisah. maka rentang waktu tersebut jua lah sebuah petualangan yang dilakukan power rangers bermula. Arial sosok lelaki yang sedikit kaku namun romantis berusaha menjalin hubungan dengan Indy, dimana hubungan tersebut sedikit dilalui dengan keluguan. Lain halnya dengan riani yang mencoba menata hidup sebagai seorang karyawan magang TV yang humanis lantas menjadi bahan kagum semua orang. Lain halnya dengan genta yang sukses sebagai seorang EO acara lantas membaut cara yang fenomenal. ian yang memulai mengejar skripsinya dengan penuh semangat begitu juga dengan zafran yang memulai pendekatan kepada Adinda.
Pertenuan 14 agustus menandai berahirnya 3 bulan yang mereka sepakati maka mereka berlima ditambah dengan adinda bertemu di sebuah stasiun atas saran genta. Maka perjalanan menandai ahir perpisahan adalah dengan mendaki sebuah gunung di kawasan jawa tengah. Perjalanan pendakian inilah keluh kesah yang mereka rasakan dituangkan. Petualangan baru dengan jati diri seolah semakin memantapkan tali persahabatan mereka.
Cerita ini tentu akan semakin menarik dibaca kala membaca bagaimana petualangan selama pendakian yang mereka lakukan. Sisi humanis memikat serta perjalanan yang berisi misi asmara menandai sebuah perjalanan yang sangat seru. Pertemuan dengan para pendaki lain, menemukan danau ditengah kehausan, hingga pristiwa kecelakaan ian kala terjadi letupan belerang. Ahir cerita sebuah bendera merah putih dikembangkan di puncak gunung mahameru. Sebuah kenangan serta rasa haru menhayati alunan lagu indonesia raya. Ian yang tadinya membenci indonesia ahirnya bertekad tetap di negeri ini, di negeri dimana ia dilahirkan. Rasa harunya dalam menikmati alam indonesia lantas membuatnya tetap mencintai negeri ibu pertiwi ini.
Secara keseluruhan buku ini memang memiliki bobot yang banyak menyampaikan makna. Dimana banyak disampaikan dengan pendek yang dilakukan para pemain dalam novel. Adegan yang memberikan sebuah warna lain dalam membaca novel ini. Contohkan saja dengan tekad Ian yang tadinya malas untuk menyelesaikan kuliahnya, namun akibat tekad untuk menjadi diri yang baru dihadapan maka ia pun rela mengulang kembali dari awal untuk membuat skpisinya. sebagai mahasiswa ekonomi memang ian adalah seorang mahasiswa yang pemalas, maka ia pun tekad untuk berubah. Buku ini bagus dibaca semua kalangan, khususnya bagi egnerasi muda yang memiliki rasa persahabtan. Dimana 5 cm bisa diambil hikmahnya agar setiap persahbatan memiliki tujuan, impian, dan jati diri. walau seperti itu buku ini tetap memiliki kekurangan, khususnya dalam mendapatkan prinsip 5 cm, dimana uraian 5 cm berada pada ahir petualangan yang telah mereka lakukan. tentunya 5 cm akan berbeda jika diucapkan dan diperkenalkan di awal kalimat dalam novel ini .

Saksi Orang Yahudi Untuk Zionis


Judul : Kebiadaban Zionisme Israel
Penulis : Haris Priyatna
Penerbit : Mizan
Tebal : 242 Halaman
Tahun terbit : Februari I 2009

Apakah ada persamaan antara zionis dan yahudi? Dan bagaimana penduduk israel dengan klaim yang selama ini dilakukan negaranya dalam menindas bangsa Palestina? Jawabannya terdapat dalam buku ini. Buku yang ditulis berdasarkan pengakuan dari orang-orang yahudi itu sendiri. Dimana kala pembaca membaca buku ini maka akan muncul sebuah pandangan baru bagaimana pandangan dari sekelompok orang yang memiliki jiwa humanis dan menentang zionisme. Pembaca diarahkan untuk mengerti serta memahami perkembangan negara Israel dalam melakukan mobilisasi kependudukan di wilayah Palestina. Bahkan negeri yang mendedikasikan diri sebagai negara polisi timur tengah ini toh hanya sebuah negara imperialis yang hendak mengembangkan kekuasaannya.
Berawal perjanjian Camp David tahun 1948 setelah perang dunia II membuat wilayah Palestina dicaplok haknya dan dijadikan sebagai sebuah golongan pemberontaan di mata zionis Israel Setidaknya konflik perseteruan antara Israel-Palestina telah lama terjadi.. Buku ini menjelaskan konsep Yahudi sebagai agama yang dianut oleh bangsa Bani Israil dan Taurat sebagai kitabnya. Sedangkan zionisme adalah gerakan dalam mengumpulkan orang-orang Yahudi dalam satu tempat yakni Israel. Dimana kosep ini mencoba mengembalikan para yahudi dari dispora dari berbagai belahan dunia. Zionis lantas berkembang dan dijadikan sebagai sebuah ideology yang dipertahanakan dan diajarkan sejak kecil. Maka Dalam perjalanannya baik yahudi maupun zionis kerap bertentangan baik secara pendapat atau secara paham.
Memang gerakan zionis telah banyak mendapat kecaman dari berbagai pihak, karena dianggap sebagai geraka imperialis abad 21. Dimana tatanan perdamaian dirusak sebagai bentuk kesewenangan dari negra israel. Kekerasan yang dilakukan oleh tentara zionis telah memberikan pertentangan internal dalam negeri.salah satunya dari Bejamin Belt Hallami yang mengkritik kekerasan yang dilakukan tentara zionis terhadap Palestina.
Fakta-fakta menarik dituliskan dalam buku ini, bahwa bagaimana para penduduk Israel yang melakukan anti-zionis. Salah satunya pada pertengahan January 2002 kelompok tentara berjumlah 25 orang memilih mundur dari wilayah Israel. Alasan kemanusiaan serta kesadaran bahwa ternyata para tentara adalah bagian dari zionis yang terus membuat kerusakan maka ahirnya tentara tersebut mundur. Bahkan pengunduran ini mencapai hingga 250 orang. Pengakuan yang juga menarik media massa membuat sebuah pemahaman bahwa zionis Israel sebagai kelompok yang kejam.
Bahkan pengkritik dari penjajah zionis ini juga muncul dari kalangan akademisi, tokoh agama, bahkan wartawan. Alasan pertentangan ini jelas, bahwa fakta dilapangan dengan kondisi yang dijelaskan oleh pemerintahannnya bertolakbelakang. Ideologi zionis telah mengajarkan kekejaman yang berlangsung puluhan tahun. Jatuhnya korban daripihak yang lemah menambah sebuah fakta bahwa Israel dengan haluan zionis hendak menjadi bangsa penyamun.
Nature Karta, sebuah komunitas yahudi yang menetap diluar Palestina sebagai salah satu komunias yahudi yang mengatakan bahwa negara Israel yang terdapat kaum yahudi seharusnya memiliki pandangan untuk saling berbuat baik, tidak membunuh, dan merendakan bangsa lain. pertentangan terhadap prilaku brutal yang Israel atas nama zionis lakukan adalah sebuah penyimpangan dalam melakukan sebuah kebaikan. bahkan pertentangan yang dilakukan Komunitas ini dintadai dengan mendukung dan menghadiri isu holocaust yang diadakan di Iran.
Buku ini memang memberikan sebuah pemahaman yang baru dalam memandang negara Israel. Dimana dalam kondisi internal negara tersebut masih tedapat sosok dan komunitas yang menolak rezim zionis dalam menaklukan palestina. Dimana dalam pertentangan mereka tidak jarang mereka mendapatkan hukuman sebagai seorang yang dianggap berbahaya di negerinya. Dukungan dalam memberikan suara terhadap palstina merdeka menjadi cita-cita tertinggi mereka.
Walau seperti itu buku tidak menjelaskan bagaimana pergerakan umat yahudi dan zionis dalam melakukan pertentangan internal tersebut. Kemudian bagaimana lobi yang dilakukan para umat yahudi yang menentang anti zionisme dalam melawan negaranya. Namun buku ini mencoba objektif dalam memberikan gambaran sebuah masalah. Dimana pemisahan antara zionis dan yahudi menjadi sisi menari, bahwa mereka tidak sama dan tidak ingin disamakan. Anggapan israel sebagai penjajah hanya dimotori oleh zionisme. Dimana cita-cita yang hendak dilakukan yakni membentuk israel raya dibawah bendera zionisnya. Tentu ada harapan serta pandangan bagaimana kita selaku pembaca dalam memandang konflik international ini.

Sebuah Catatan Dari Sang Aktivis


Judul : Catatan Seorang Demonstran (Soe Hok Gie)
Penulis : Soe Hok Gie
Penerbit : LP3ES
Tebal : 385 Halaman
Tahun terbit : Cetakan IX 2008

Menurut anda siapakah aktivis itu? Pertanyaan ini terlontar kala membaca catatan harian dari Soe Hok Gie atau yang dipanggil Gie ini. Ia berfikir bahwa selayaknya mahasiswa yang memang mendedikasikan diri sebagai seorang agen intelektual atau agen pembaharu adalah mereka yang bergerak memang murni sebagai seorang mahasiswa. Dimana mahasiswa yang tidak terpengaruh atau dipengaruhi oleh golongan lain. Prinsip dalam menjalankan idealis menurut Gie memang jarang ada kokoh dan bertahan lama. Apa lagi kala jabatan prestise didapatkan maka segala macam idealis tentu akan melebur bersamaan dengan perubahan tersebut. namun ia tetap percaya bahwa memang akan ada mahasiswa yang mendedikasikan diri sebagai seorang mahasiswa. Tentunya hal ini penulis menempatkan bahwa gie lha mahasiswa tersebut.
Catatan inilah yang mungkin harus menjadi salah satu buku harian mahasiswa sebagai buku bacaan. Gie memang tidak memberikan pengajaran bagaimana pedoman idealis tersebut. Namun ia lebih banyak menceritakan terhadap apa yang ia lihat dan rasakan. Padangannya yang bisa dikatakan keras memang memberikan dampak bagi orang sekitar. Gie memberikan sebuah pemahaman kepada dirinya melalui sebuah tulisan bagaimana ia akan bertindak. Karena menurutnya memang benar bahwa mahasiswa hadir seabgai pembaharu dari zaman yang yang telah usang. Penilaian Gie yang menilai bahwa mahasiswa memang memiliki kekuasaan untuk menciptakan sebuah zaman yang baru.
Ia adalah mahasiswa jurusan sejarah di Universitas Indonesia (UI). Agaknya ada tiga faktor utama bagaimana zaman telah membentuk karakter Gie yang tertuang dalam pemikirannya di sebuah buku ini. Pertama, faktor zaman kondisi zaman era Soekarno telah membekas bagi gie bagaimana ia memandang soekarno sebagai sosok ideal dalam sebuah penghayatan, yakni sebagai raja, panglima, dan agama. Kedua, faktor keluarga.dimana ayahnya memang seorang penulis dan faktor ketiga, latar belakang pendidikan itu sendiri.
Dalam kehidupanya Gie memang seorang pelawan yang keras hati. Catatan harian yang menuliskan dendam mulai membatu adalah sebuah pandangan dari seorang remaja SMP yang bertolak belakang dengan guru di sekolahnya. Perjalanan sebagai seorang remaja yang kritis dan keras lantas tidak membuatnya menjadi kaku dan memilih perkumpulan keras saat itu. Gie memilih menjauhi dunia politik dan berdiri di tepi sebagai penonton yang kritis. Kegiatan harian yang lakukan sebagai seorang mahasiswa adalah mendaki gunung yang kelak tergabung dalam organisasi MAPALA dan kegiatan eksul kuliah menonton film bertemakan humanis. Walau seperti itu bukan berarti Gie tidak memiliki pandangan terhadap keadaan bangsa ini.
Jika ada yang bertanya bagaimana sosok Gie masih dikagumi sampai saat ini, maka itu semua dari hasil karya tulisannya. Ia menjadi penulis produktif yang kritis dalam memberikan sebuah argument. ia banyak mempertanyakan bagaimana kondisi bangsa ini dihadapan para pemimpin yang bobrok. persoalan kemiskinan, pengangguran, bahkan ekonomi telak menjadi masalah utama di negeri ini. bahkan argumennya kian mengeras kala PKI dan Soekarno saling merangkul. bahkan pascagerakan yang dilakukan pada tanggal 30 September 1965 membuatnya semakin kritis dengan halaun zaman yang begitu rumit. han teman sejawatnya semasa kecil harus memberikan hidupnya dalam perubahan zaman sebagai korban antek PKI yang dituduhkan militer.
Buku ini cukup menarik untuk mendapat sebuah pengalaman dari seorang mahasiswa. Dimana sepanjang perjalanan bangsa ini, ada dua mahasiswa yang menjadi mahasiswa sakti di zamannya yakni angkatan 66 dan mahasiswa reformasi. Penggolongan ini agaknya sepadan dengan apa yang telah dilakukan oleh mereka. Perjuangan dalam mendedikasikan diri sebagai agen inteletual tercermin dalam membuat perubahan. Bersama para sahabatnya herman, ito, deny, dan sahabat lainnya gie membangun sebuah harapan untuk bisa lebih baik ke depannya. Gie mencoba memberikan sebuah pandangan yang praktis namun sulit dijalankan.
Bahasa yang ringan serta runutan masalah yang jelas setidaknya mampu memberikan gambaran bagaimana zaman yang dilalui oleh Gie. Bagaimana ia mendapatkan sebuah rasa dalam penghayatan melalui tulisannya. Ia mencoba mendedikasikan diri hanya untuk idealis yang rapi serta bersih. Walau seperti itu agaknya waktu yang meloncat dalam runutan buku ini memang kesengajaan karena bagian buku catatan yang hilang. Maka dengan membaca dan menyimpulkan buku ini setidaknya memang perjuangan mahasiswa dalam dedikasinya dapat dilakukan dalam berbagai hal. Salah satu perjuangan yang dicontohkan dengan Gie yakni dengan mata pena.
Terahir, ada harapan yang hendak Gie sampaikan dalam catatanya ini, bahwa ia hendak melihat bahwa bangsa ini mampu menjadi bangsa yang bersih. Dimana kondisi politik adalah politik keadilan yang memang meminta politik yang mendedikasikan diri kepada rakyat, bukan pada segelintir hubungan atau golongan. Semoga,

Membagi Antara Harapan Dan Impian


Judul : BIDIK
Penulis : Nugroho Nurarifin
Penerbit : Gramedia Pustaka
Tebal : 245 Halaman
Tahun terbit : 2005

Buku bercerita tentang perjuangan seorang dalam mencapai impiannya. Peran yang terbagi namun memperebutkan satu orang yang menjadi titik bidikan. Astari sosok sentral yang diceritakan dalam novel ini. Dimana Astari digambarkan sebagai seorang yang memiliki aura wanita sempurna. Kecantikan dirinya, serta kecerdasan dirinya telah membuat orang disekitarnya takluk. Sartijo dan hendrik, keduanya menjadi penggila Astari dengan bidikanya masing-masing. Cerita ini menarik karena novel ini dipisahkan dengan gaya bercerita yang berlainan.
Astari lebih dahulu bertemu dengan Sartijo. Dimana keduanya bekerja dalam satu kantor yang sama di kalimantan. Astari menjabat sebagai sekertaris Jo. Kenangan masa lalu bangkit, kala Jo mengenal Astari sejak SMA, dan sejak SMA Jo sudah mengungkapkan cinta ke Astari namun sejak itu pula Astari menolaknya, selalu menolaknya jika Jo mengungkapkan perasaanya. Hingga ahirnya Astari berada dalam satu kantor dengan Jo. Merasa punya kesempatan Jo mulai pendekatan dengan mantan teman SMA nya. Namun malang, kali ini ia ditolak bahkan lepas dari penolakan astari membawa seorang cowok asing didepan Astari namun itu hanya berhubungan beberapa bulan.
Lika-liku percintaan semakin memanas kala Astari mengadu bahwa sang cowok aneh telah memiliki cewek lain. Jo iba, dan ia berusaha tetap dekat dengan astari. Hubungan yang semakin intim membuat jo berfikir untuk menembak astari lagi. Kali ini ia berfikir bahwa ia akan berhasil apa lagi Astari dan dirinya pernah bercumbu. Kali ini astari tetap menolak. Entah kenapa sang gadis tetap menolak bahkan nekad mencari pacar asing yang akan diperkenalkan kepadanya. Cinta yang kian membatu lantas membuatnya kembali ke Jakarta.
Lain cerita dengan Hendrik, ia telah menikah namun ia mengalami sebuah kehidupan yang membosankan. Ia hidup bersama dengan seorng wanita yang ia anggap sebagi seorang pembunuh anaknya. Pernikahan dengan istrinya ini adalah kesalahan yang ia sesali seumur hidupnya. Dimana hanya keran terpengaruh nafsu sex mambuat Hendrik menghamili gadis buruk rupa yang tidak pernah ia sukai kecuali karena sex. Ahirnya sang istri yang kini dinikahi dengan setengah hati seperti majikan yang suka mengegrutu dan menjadi mimpi buruk bagi Hendrik.
Kehidupan yang muram lantas menambah dengan karirnya yang terus merosrot. Pernah ia mencoba dengan membuat bisnis studio rekaman namun berahir dengan gagal. Bahkan imbasnya hutangnya harus dibayar dengan kerja keras sang istri yang menambah isi gerutu yang tidak pernah habis. Ide sebuah foto lantas mempertemukan dengan Astari. Maka bekerja sama dengan astari hendrik membuat sebuah proyek foto sebulan. Bidikan dengan sebuah kamera yang ia beli membuat ia ingin lepas dari mimpi buruk kehidupannya. Dimana bidikan di tepi jendela telah diamati oleh seseorang yang astari harapkan selama ini.
Dua cerita dengan objek yang sama ini memuncak kala ia proyek hendrik akan selesai. Jiwa Astari terganggu sejak kembali dari Kalimantan.ia mencoba menghubungi jo kembali namun tidak ada perkembangan. Padahal Jo juga secara kebetulan bekerja dalam satu tempat yang berseberangan. Maka Jo memulai rencana untuk membidik astari yang telah membuat luka secara dalam di hatinya melalui sebuah pistol.
Novel ini sangat menarik dengan menggunakan bahasa yang ringan serta konflik keseharian. Cinta, kebosanan, dendam, ambisis, dan sex. Tentu bahasa yang mudah dimengerti menjadi daya tarik bagi para pembaca. Sebuah kisah yang memang memiliki pilihan dan penyesalan yang harus diahiri. Dimana ahir itu adalah sebuah ambisi yang ingin diciptakan.namun sayangnya novel ini sedikit tidak menjelaskan latar tokoh secara gambling. Sosok astari yang misteri tentu punya alasan tidak mencintai jo. Kemudian konflik hendrik yang kurang memuaskan. Namun novel ini tetap sbeuah novel yang bagus.

Cerpen sosial berlatar minang


Judul : Robohnya Surau Kami
Penulis : A A Navis
Penerbit : Gramedia Pustaka
Tebal : 138 Halaman
Tahun terbit : 2002

Buku ini berisi beragam cerita pendek yang dikemas dalam sebuah tulisan sastra. Salah satu isinya terdapat dalam sebuah cerita pendek mengisahkan tentang hidup seorang garin yang telah tua umurnya. Ia sering dipanggil kakek oleh masyarakat sekitar. Umurnya yang menua namun untuk kegiatan amal ibadah tak mengenal pantang surut. AA Navis menggambarkan bahwa si kakek hidup dengan kesederhanaannya, ia hidup dari sedekah yang diberikan masyarakat kepadanya. Namun ia juga dikenal sebagai pengasah pisau.
Cerita ini dibangun dengan sederhana bagaiamna kehidupan seorang kakek yang beribadah kepada sang pencipta. Namun prahara datang. Seorang teman yang sangat murah dengan kata-kata tajam, Ajo Sidi mengatakan bahwa ia akan dimasukan ke dalam neraka. Akibat kelalaian kakek yang telah melalaikan keluarga maka ia akan dimasukan ke dalam neraka. Ahir cerita Si Abid atau kakek ini masuk dalam neraka. Dimana sang kakek hanya lebih mengutamakan dengan kehidupan ahirat dibanding dengan kehidupan dunianya. para keluarganya terlantar dan menjauh dari masyarakat.
Isi singkat diatas adalah sebuah cerpen yang dibuat oleh sastrawan minang. Ia mencoba menggelitik bagaimana kehidupan sosial saat ini. Salah satunya melalui cerpen robohnya surau kami. melalui kumpulan cerpennya, salah satu cerpen ini memang layak mendapat apresiasi sebagai cerpen yang menggabungkan antara budaya dan agama sebagai falsafah hidup. Pengembangan kata ibadah memang menyesuaikan dengan tatanan ibadah dalam agama. Dimana ibadah dalam agama memang memberikan pengaruh luas dalam memberikan makna ibadah dalam dua hal ibadah kepada sang pencipta Allah SWT dan ibadah sesama manusia.
Perlu kesimbangan dan tanggungjawab dalam menjalani kehidupan sesama manusia. Maka AA Navis mencoba berpesan sebagai seorang sastrawan namun bukan sebagai seorang buya. Dimana pesan yang hendak ia sampaikan melalui cerpennya ini. Maka bagi peminat sastra tentu akan menikmati cerpen yang dituliskan oleh AA Navis ini. Namun bagi kurang berminat sastra akan kehilangan pesan yang menarik dalam cerpen yang ditulis oleh AA Navis.

Mencoba Untuk Berkomunikasi


Buku : Terapi Komunikasi Efektif
Karangan : Dr. Ibrahim Elfiky
Tahun Terbit : Desember 2009
Penerbit : Hikmah

Sebuah karangan seorang Maestro Motivator Muslim Dunia, Dr. Ibrahim Elfiky yang memaparkan ide komunikasi dalam sebuah bukunya setebal 169 halaman ini. Buku yang membahas tentang terapi NLP (Neuro Linguistic Programming). Menurut Carol Haaris selaku pengagas elemen dasar ini mengatakan bahwa NLP merupakan perpaduan pemikiran, pembelajaran, hakikat pengalaman, dan perangkat lunak otak. Namun terapi ini juga banyak mempelajari metode dalam berkomunikasi yang baik dengan lawan bicara. Dr.Ibrahim Elfiky mengajak pembaca unutk memahami komunkasi dengan ilustrasi baik berupa pengalamannnya, kaa-kata motivator, dan dasar komunkasi yang dituliskannnya.
Menjadi komunikator yang handal milk semua orang, sehingga semua orang bisa menjadi komunikator. Seperti itulah Sang Maestro memberikan pencitraan di buku ini yang ditawarkanya bagi yang membaca buku ini. Ia menuliskan bahwa kebanyakan orang sulit berkomunikasi dengan orang lain karena ia sendiri merasa tidak mampu, bahkan mengagap bahwa orang yang akan diajak untuk berkomunikasi dengan dirinya sulit. Dr.Ibrahim Elfiky pun mengakui bahwa pikiran negatif cenderung mempengaruhi pikiran orang untuk melakukan komunikasi dengan baik. Dalam sub bab ia menuliskan “peta bukanlah wilayah” ia mendorong pebaca untuk tidak terjebak dalam masalah. Menurutnya peta adalah persepsi anda dan wilayah adalah hidup anda.
“Barangsiapa yang mengenal orang lain dia orang yang bijaksana. Barangsiapa yang mengenal dirinya sendiri dia tercerahkan (Lao Tzu)”. Satu lagi kata maotvator yang ia ambil dari Filsuf Cina yang tertulis pada salah satu Bab.
Pada Bab awal Dr.Ibrahim Elfiky tidak mengenalkan bagaimana untuk berkomunkasi dengan orang lain namun, terlebih dahulu ia memberikan motivator bagaimana dalam membentuk pencitraan diri sendiri. Ia menyadari bahwa dalam merubah orang lain seperti yang kita inginkan adalah hal yang sulit dan bahkan bisa memberikan kecewaan ketika apa yang hendak dirubah ternyata tidak sesuai dengan kenyataan bahkan jauh dari harapan. Maka dalam awal babnya ia menuliskan untuk mengenal diri sendiri. Ia mengajarkan bagaimana harus memahami perbedaan dengan orang lain yang disugguhkan dalam bentuk ilustarsi cerita yang pernah ia alami. Dalam memahami diri sendiri bahkan akan disadari bahwa belum sepenuhnya kita sadar dengan kekurangan yang dimilki. Maka sadari hal tersebut, sadari atas perbuatan yang dlakukan apakah sudah sesuai atau bahkan penuh dengan kekeliruan, setelah sadar maka berubahlah sedikit demi sedikt, dan kosisten terhadap perubahan yang dibuat.
Pada bab selajutnya pembaca akan dilanjutkan untuk mengenal orang lain berdasarkan 3 tipe dasar manusia, yakni tipe Visual, tipe Auditori, dan tipe Kinestik. Tiep Visual merupakan manusia yang suka berbicara dengan cepat, suka menyela, dan membuat keputusan bedasarkan apa yag dilihatnya, sedangkan tipe Auditori tipe manusia yang suka mendengarkan dari pada berbicara, dan cenderung membuat keputusan dari hasil analisis yang ia dapatkan. Berbeda dengan tipa Kinestik tipe yang ini lebih kepada perasaan, kekuatan emosinya mempengaruhinya dalam membuat keputusan. Selain itu pembaca dijelaskan bagaimana mngenal ketiga tipe mansia ini dengan trik yang dilakukan sebagai tes untuk mengtahuinya. Maka ketika kita paham dengan tipe tetrsebut diharapkan kita paham terhadap dalam menjalin hubungan komunikasi yang baik.
Pada bab terahir dari buku ini, pembaca diperkenalkan dengan metode-metode dalam melakukan komunikasi orang lain. Seperti metode metode 3V dan Meta Model. Namun sejauh buku tersebut dalam membahas komunikasi terdapat bacaan pada bab buku yang sulit unutk dimengeti sehingga pembaca harus mengulang agar dapat memahami maksud penulis dalam membagun komunikasinya.dan juga penggunaan kata-kata asing, sehingga pembaca pemula yang tidak terbiasa akan kurang memahami tulisan yang asing tersebut. Glosarium kata-kata sulit yang terletak di bagian ahir buku diharakan dapat membantu penyaji dalam memahami kata-kata sulit tersebut.
Walaupun dengan pejlasan pada sub abba yang kurang detail namun dengan gay bahas yang uga dan sederhana maka diharapkan pambaca mudah unutk mengerti. Dan terahir dalam Tulsan buku ini memberikan motivasi dengan kata positif bahwa kita (pembaca,red) mampu menjadi komunikator dan dengan kebiasaan yang berulang maka kita akan paham dengan kominikasi. Komunikasi adalah kebutuhan yang digunakan tiap hari, Namun bagaimana cara untuk berkomunikasi dengan baik maka belajarlah untuk memahami.

konflik adat dalam dunia cinta


judul : tenggelamnya kapal van der wick
karya : Hamka
tahun terbit : 1938

Dalam buku Pelaku Sejarah cerminan kita semua yang ditulis oleh Marjohan, Sejarahwan asal Sumatera Barat menuliskan bahwa Hamka pernah mengatakan tentang adat dalam Minangkabau sebagai Adat Kuno, Pusako Usang. Istilah itu menekankan kepada beberapa hal dalam adat minangkabau yang tidak disukainya bahkan bertentangan dengan Hamka sendiri. Dimana pendidikan agama yang kental telah meletakan pondasi yang kuat dalam tatanan kehidupan sehari-hari. Selain itu 74 tahun silam Buya Hamka asal minangkabau ini menerbitkan sebuah roman berbentuk novel yang berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wick. Dalam cerita ini pun Hamka memulai mengkritisi adat dalam minangkabau yang bertentangan. Bahkan dalam roman-roman yang ia buat sesudahnya seperti Dibawah Lindungan Kabah serta Merantau Ke Deli masih dibuat dalam benang merah akan adat minangkabau.

Dialah Hamka yang memang secraa berani mempertanyakan adat minangkabau pada masa era kolonial. Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wick. Sebagai produk zaman 1938 adalah sebagai imbas bagaimana hamka mencoba bercerita tentang ada apa dengan adat minang itu sendiri?. Penolakan terhadap budaya asing padahal seiman lantas mengucilkan si zainudin yang lahir dari ayah seorang minang. Bahkan penolakan jati diri yang memakai adat matrilinear ahirnya menjadikan Zainuidin hanya sebagai anak pisang yang tidak diakui secara adat. Puncak tulisan ini adalah pertentangan kelas kala Zainudin hendak melamar Hayati, kemudian di tolak oleh para ketua adat. Secara umum penggambaran akan novel Hamka Tenggelamnya Kapal Van Der Wick hanya membahas pertentangan kelas, sama halnya dalam roman Marah Rusli berjudul Siti Nurbaya. Walau seperti itu dua buku ini memang telah menjadi ikon yang masih hidup hingga sekarang. Dimana maknanya yang tetap hidup serta dipahami layaknya menjadi sebuah pertimbangan dalam menetapkan sebuah keputusan.

Roman ini memang berkisah tentang percintaan seorang anak manusia. Dimana perbdaan yang menjadi pertentangan adalah posisi zainudin itu sendiri. Ayaknya sutan pandekar adalah seorang pelarian yang diasingkan akibat membunuh mamaknya yang serakah. Kepergian keluar sumatera barat kemudian membuatnya terdampar dari pulau jawa kemudian menetap di bugis (makasar). Sepeninggal di makasar sutan sulaiman menikah dan mempunyai anak dengan pasangan dari suku bugis, zainudin. Perkara muncul kala zainudin yang telah menjadi yatim-piatu mencoba kembali dari tanah perantauan. Namun kala ia tiba di tanah minangkabau ia malah mendapati alam minangkabau yang tidak menerima seutuhnya sebagai keturunan minangkabau. Dari perasaan inilah hamka lantas menggambarkan sebuah pertentangan pertama ia tulis dalam novel tersebut. pergolakan batin seorang anak manusia pada zaman tersebut yang memang mewakili bagaimana prosesi adat yang hidup.



Posisi hamka yang juga sebagai ulama toh sempat menjadi sebuah dilemma kala ia menerima umpatan sebagai seorang kiai cabul. Hal ini adalah sebuah hal yang wajar, kala roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wick menjadi buah bibir banyak orang di zamannya karena ia berani menggebark adat minang. Tahun 1930-an sebagai era pergerakan serta tumbuhnya nasionalisme lantas membuat banya tokoh-tokoh bergerak dalam membuat perubahan. Tidak hanya perubahan dalam melawan penjajah, namun juga perubahan dalam semanagt mentalitas bangsa indonesia saat itu. Dalam novel yang diceritakan, mungkin bisa mengandaikan bahwa hamka berperan sebagai seorang Zainudin, tokoh yang menjadi sentral serta tersadar akan status dirinya yang tidak diauki lantas pergi ke pulau jawa. Menurut hemat penulis novel tersebut adalah buah pemikiran tentang adat minangkabau yang perlu dikaji ulang, namun cara penyampaian secara halus serta bercerita. Walau tidak menampikan bahwa sesudah itu hamka berani mengkritisi dalam bentuk kata-kata langsung dalam balutan sebuah buku yakni revolusi adat minangkabau (19) dan islam dan adat minangkabau (19).

Maka berawal dari gagasan terhadap kerasnya adat minankabau lantas membuat zainudin memilih pergi ke tanah jawa. Bersentuhan dengan budaya modern 1930-an lantas membuat namanya zainudin menjadi terkenal dengan tulisannya. Novel ini memang menyesuaikan lagi dengan kondisi sekitarnya, dimana tahun 1930-an setidaknya pulau jawa menjadi daya tarik bagi setiap orang yang berjungjung serta hidup di sana. Bergabung dengan anak klub pelajar sumatera membuat zainudin menjadi masyhur dikenal orag, hingga hayati. Kehidupan di tana jawa yang berbeda dengan di sumatera barat membuat ia menjadi terkenal karena kemampuannya, bukan dari status yang ia punya.

Tenggelamnya Kapal Van Der Wick memang karya sebuah zaman yang hidup hingga saat ini. dimana kedudukan seorang manusia memiliki hak yang sama, apalagi sebagai seorang muslim. Pertentangan kelas antara Zainudin dengan penghulu adat seolah melalaikan dengan ajaran islam yang telah tersebar luas di sumatera barat. Dimana hukum islam mengatur, kedudukan laki-laki lebih terhormat. Tanggung jawab laki-laki sebagai kepala rumah tangga memang menjadi hukum yang diajarkan dalam islam. bahkan dalam pemilihan jodoh pun status sosial tidak menjadi pertimbangan. Namun kenyataan yang harus dihadapi oleh zainuidn adalah pembatasan hubungan dengan sesame manusia dan muslim, serta keputusan yang menurut pada ninik, mamak, serta ketua adat lainnya.
Resensiator : Priondono

Sebuah Catatan Untuk Tuhan Ku


Judul : Surat Kecil Untuk Tuhan
Penulis : Agnes Davonar
Penerbit : Inandra Published
Tebal : 235 Halaman
Tahun terbit : 2011

Tuhan..
Andai aku bisa kembali, aku berharap
Tidak ada lagi hal yang sama terjadi pada ku
Terjadi pada orang lain

Petikan sebuah surat yang dituliskan oleh Gita Sesa Wanda Cantika atau Keke kepada Tuhan sebagai harapan atas sakitnya yang tidak lagi bisa disembuhkan. Maka dengan sebuah surat Keke mencoba berbicara kepada tuhan, bahwa sakit yang ia derita telah membuat banyak orang menangis dan sedih. Ayahnya, kakaknya, ibunya, teman-temannya hingga sang kekasihnya sendiri. Atas nama penyakit yang semakin menujuh sebuah ahir kehidupannya Keke masih mencoba berharap dalam hatinya. Sebuah resprentasi terhadap sebuah keikhlasan seorang anak manusia, sebuah prilaku pasrah diri sesudah berbagai cara yang ia lakukan untuk menyembuhkan penyakit dirinya. Bukanlah sebuah kelemahan atau kata menyerah sebagai ahir namun sebuah kepasrahan setelah apa yang telah diusahakan.
Sebuah kisah nyata kembali menjadi motivator bagi para pembaca. Banyak sekali cerita nyata yang diangkat dalam bentuk tulisan yang menjadi sebuah pemicu dalam diri manusia yang membacanya. Kali ini motivasi itu breasal dari tulisan Agnes dalam cerita nyatanya. Bercerita tentang gadis yang baru menginjak usia remaja, ia harus mengalami serangan penyakit yang mematikan. Konflik cerita langsung pada saat Keke didiagnosis mendapatkan kanker jaringan lunak yang tidak bisa disembuhkan. Bahkan stadium kankernya adalah golongan kanker pertama di Indonesia. Tentu harapan yang bisa diberikan hanya beberapa hari saja.
Disinilah sebuah gambaran yang dituliskan pengarang bagaimana ayahnya Keke, Jodi Tri Aprianto memilih untuk tetap melakukan perjuangan agar anaknya segera lekas sembuh (terhindar dari kematian). Bahkan perjalanan berat antar pulau dan dokter ia lakukan agar Keke segera sembuh. Sebuah keajaiban dari tuhan muncul kala ia menjalani terapi kemoterapi sesuai anjuran Prof.dr.Muklish bahwa dengan terapi tersebut akan menghancurkan jaringan kakner dalam tubuh. Keyakinan yang dimiliki oleh Keke dan ayahnya semakin bertambah dengan semangat yang diberikan teman sejawatnya, Fadha, Adinda, Syifa, Maya, Ida, bahkan dari sang kekasihnya Andi yang selalu menemani Keke dalam melakukan pengobatan. Perjuangan serta keyakinan memberikan hasi yang memuaskan bahwa Keke sembuh dari kanker tersebut.
Kegembiraan Keke terpancar dalam kesehariannya, bahkan ayah serta kedua kakaknya pun bersuka cita dengan kesembuhan untuk saudaranya ini. Tentu langkah selanjutnya adalah Keke siap melakukan aktivitas sehari-hari termasuk mengulang pertandingan volli dengan kelompok Agnes. Walau ahirnya Keke dan gengnya kalah dari pertandingan voli tersebut. Namun itu tetap bukan persoalan yang besar. Sebaliknya Keke melakukan dengan suka cita bahwa ia telah hidup normal kembali.


Petaka datang kembali setelah 3 tahun sudah Keke terbebas dari penyakit tersebut kala ia duduk di bangku kelas 3 SMP. Serangan jaringan kanker lunak kini menjangkiti kembali tubuh Keke bahka pelipis mata kanan menjadi sasaran kenker tersebut. Mencoba melakukan langkah kemoterapi sesuai anjuran Prof.dr.Mukhlish namun juga tidak memberikan hasil bahwa badan Keke malah menjadi drop dan membiru sebagai akibat penolakan cairan selama dilakukan kemoterapi tersebut. Tidak kurang akal, sang ayah mencoba rujukan hingga Singapura menemui dokter spesialis dr.Peng namun sesampai di kota singa tersebut malah penyakit tersebut kian mengganas. Hanya oprasi sebagai solusi alternative namun sang ayah menolak karena tingkat keberhasilan yang minim.
Kini baik Keke maupun sang ayah hanya menunggu waktu saja. Keke mempasrahkan diri jika nanti nyawanya akan diambil oleh sang pencipta. Bahkan ditengah waktu yang semakin tipis Keke hendak menikmati hidup dengan semangat orang tua, teman-temannya, juga dari andi. Mencoba memperbaiki kehiudpannya yang normal maka Keke memutuskan untuk kembali ke sekolahnya. Ia tahu ini adalah perjuangan yang berat untuk kembali ke sekolah, melakukan aktivitas secara normal. Keinginan tinggi yang membuat ia bertekad untuk ke sekolah membuat ayahnya berat untuk setuju, dengan ditemani Pak iyus yang setia menemani selama ini maka Keke kembali ke sekolah.
Bukan tanpa penyakit Keke kembali ke sekolah, acap kali Keke melawan penyakit dengan rasa tahan luar biasa. Semua demi semangat untuk bisa hidup normal di hari-harinya yang terahir membuat Keke yakin bahwa ia bisa menjalaninya. Ujian ahir sebagai siswa SMP membuatnya bertekad untuk lulus dengan teman-temannya. Belajar yang giat bersama teman-temannya membuat ia melakukan yang terbaik.
Menarik dan berkesan membaca runutan kisah nyata Keke ini. Bukan tidak mungkin bahwa banyak ditemui di dunia ini anak-anak yang tidak memiliki kesempatan untuk menikmati hidup secara normalnya. Salah satunya Keke. Namun bagi Keke ia menganggap penyakit ini sebagai ujian yang hanya dirinya lah yang mampu menghadapinya. Vonis dokter yang meleset dari masa hidup beberapa hari menjadi 3 tahun cukup membuktikan bahwa Keke adalah gadis yang tabah, walau ahirnya kematian tetap ingin menjemputnya di umurnya yang muda.
Banyak pesan yang tersirat dalam cerita ini, tidak hanya motivasi individu penyakit yang Keke derita namun juga sebuah persahabatan yang dipersembahkan oleh teman-temannya menjadi titik kesembuhan Keke yang pertama. Buku ini layak dibaca oleh para remaja agar mampu mewarnai kehidupan di masa remajanya dan juga pembaca dri kalnagan umum. Setidaknya pesan-pesan yang disampaikan akan ada mamfaatnya jika memang dilakukan secara paham serta mengerti.

Kisah Humanis Para Tentara Nipon


Judul : Disguised (Sang Penyamar)
Penulis : Rita La Lontaine De Clevcy Zubli
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 337 Halaman
Tahun terbit : Mei 2009

Banyak cerita yang tersimpan pada saat kependudukan Jepang di Indonesia (1942-1945). Kependudukan selama 3 tahun ini memang memberikan warnah baru bagi bangsa ini. Salah satunya terusirnya bangsa Belanda sebagai bangsa kelas pertama dalam struktur masyarakat. Kedatangan bangsa Jepang mengambil alih sebagai pengatur dalam wilayah kependudukan Indonesia yang demikian luas. Novel ini diangkat dari kisah nyata seseorang warga keturunan Belanda yang tertangkap kala kependudukan Jepang di Indonesia. Rita harus terpisah selama dua tahun dari ayahnya dan kehilangan ibunya selama masa kependudukan ini. Bahkan lebih dari itu, ia harus melakukan penyamaran sebagai seorang laki-laki agar terselematkan dari tangan kejam Jepang.
Memiliki nama lengkap Rita La Lontaine De Clevcy, ia hidup di wilayah sumatera, Jambi. Ia bersama orangtua dan adiknya tinggal bersama komunitas Belanda yang memang bekerja sebagai pegwai administrasi Belanda. Ketenangan Rita sebagai remaja 12 tahun yang menikmati masa sekolah kian terusik dengan perang yang terus berkecamuk dan hendak memasuki wilayah Indonesia. Langkah antipasti untuk meghindari kependudukan kian musthail hingga ahirnya membuat sbeuah pilihan yakni menjadikan Rita sebagai seorang laki-laki. Saran dari pendeta Koevoests yang memberikan saran keselamatan buat Rita kelak ahirnya menyelamatkan Rita dari perjalanan panjang seabgai seorang laki-laki dam mengganti nama menjadi Rick.
Pada tanggal 21 februari 1942 wilayah Jambi mulai sepenuhnya terkuasai oleh para tentara Jepang, para warga Belanda yang masih tertahan di Jambi secraa otomatis berada dalam kekuasaan para tentara nipon. Ayah Rick, La Fontaine ditempatan di wilayah terpisah, sedangkan Rick, bersama Rene dan Tante Suus berada dalam satu kamp yang dibangun khusus.
Perjalanan selama dalam kamp inilah yang menjadi sorot seting dalam novel nyata ini. Rick yang tidak lain adalah Rita berhasil menjadi assistan residen Jepang Kapten Matoba. Proses belajar cepat bahasa Jepang yang dilakukan Rick membuat para pejabat Jepang terkagum serta menjadikan rick sebaai orang keprcayaan Jepang, padahal ia adalah warga keturunan Belanda. Rick mempunyai tugas sebagai penerjemah perkataan Jepang kepada para tahanan serta sebaliknya Rick sebagai juru bicara atas keuhan warga Belanda yang tertahan oleh Jepang. Lobi, gaya diplomasi, hingga tutur kata membuat Rick pandai dalam memainkan kata-kata bahkan kemampuannya dalam memainkan alat music akordeon yang membuat para tentara Jepang terpukau olehnya.

Masa dalam penahanan di kamp para tawanan perempuan memiliki aktivitas dalam mengisi kesehariannya, antara lain menanam tanaman yang bisa digunakan sebagai bahan makanan di kamp maupun aktivitas keterampilan lain yang bisa digunakan. Tante suus yang memang terlatih dalam mengolah tanah menggunkannya untuk mengajari para tahanan lain untuk menanam tanaman. Namun tetap kamp bukanlah sebuah tempat yang memiliki kebebasan seperti yang mereka rasakan saat masa kolonial. Penerapan aturan baku yang ditetapkan para tentara nipon kerap menimbulkan korban jiwa. Dimana pelanggaran yang dilakukan berahir dengan hukuman yang dipertontonkan secara umum.
Memang keadaan kamp yang digambarkan oleh penulis merupakan sebuah gambaran hidup sebuah kegiatan yang terus berjalan di bawah pengawasan tentara Jepang. Bahkan perpindahan kamp dari satu tempat ke tempat lain kerap membuat derita para pengungsi yang tiada habisnya. Salah satunya kala perpindahan ke sebuah kamp yang dibangun diatas sebuah kuburuan Cina yang menyebabkan kematian mendadak para tawanan serta penyakit menular lainnya. Selain dari itu, setidaknya Rick pun mengalami pergantian jenderal yang menangani kamp dengan orang yang berbeda salah satunya kapten matoba.
Novel ini merupakan sebuah pencitraan terhadap penahanan semasa kependudukan Jepang. Dimana kependudukan yang kerap berahir dengan kekejaman Jepang atau tindakan asusila Jepang namun di novel ini tidak. Penggambaran Rick yang haru dengan perlakuan Jepang yang baik serta humanis menunjukan bahwa tidak semua tentara nipon berlaku semena-mena. Buku ini cocok dibaca semua kalangan baik akademisi maupun para masyarakat pada umumnya. Maka tentu aka nada interprestasi tersediri dalam menilai novel ini dari segi bobot cerita dan isi semasa kependudukan Jepang karena pengalaman serta fakta yang dominan berbeda.

Antara Mimpi Dan Impian



Judul : 2 (DUA)
Penulis : Donny Dhirgantoro
Penerbit : Grasindo
Tebal : 418 Halaman
Tahun terbit : Juni 2011

Hendak mengulang sukses seperti karya sebelumnya 5cm nya, Donny kembali mempersembahkan sebuah karya yang penuh motivasi dalam sebuah novel berjudul 2. Berbeda dengan karya 5cm nya, Donny kini mengajak mengajak pembaca untuk memahami sebuah cerita yang penuh dengan permasalahan yang sarat dengan keputusasaan. Gaya menulis yang deskriptif membuat donny untuk memberikan warna beda dalam novelnya ini. Alur cerita yang mampu membuat pembaca untuk sedih, tertawa, bahkan merenung terhadap pesan-pesan yang akan disampaikan oleh sang penulis. Tentunya buku ini memang tetap tidak melepaskan dengan gaya nasionalisme yang secara tidak sengaja dibangun oleh penulis. Pencitraan bangsa indonesia membuat pembaca untuk tetap mencintai bangsa Indonesia.
Cerita dimulai dengan kelahiran seorang bayi perempuan yang kelak dinamai Gusni Puspita Dewi menjadi aktor utama yang diperkenalkan di karya 2 ini. Gadis yang memiliki berat badan berlebih lantas menjadi bahan ejekan bagi setiap orang, kakaknya, temannya, bahkan setiap orang yang baru pertama mengenalnya. Namun ini lah Gusni, karakter yang menggambarkan sosok gadis kuat yang selalu termotivasi dan tidak terbawa dengan emosi negatif. Seperti yang selalu ia ingat bahwa gadis gendut memiliki hati yang lebih lapang. Maka bersama kelomponya Nuni dan Ani, mereka membentuk kelompok sendiri yang dikenal 3G. Langkah persahabatan yang penulis buat memberikan sebuah pesan bahwa persahabatan memang memiliki keindahan yang khas. Akibat Berat badan itu jua lah yang lantas mempertemukan Gusni dengan Harry teman semasa kecilnya yang menjadi cinta pertama dan terahir untuk Gusni.
Bagian yang ditulis dalam cerita memang memberikan pesan yang disampaikan kepada pembaca. Namun inti cerita ini adalah kala Gusni mengetahui penyakit yang ia derita. Penyakit gen kelebihan berat badan. Dr.Fuad sebagai dokter ahli dalam meneliti penyakit Gusni mengangkat tangan kala memberitahukan penyakit ini. penyakit itu hanya bertahan sampai batas umur 25 tahun. Penulis mencoba mengurai konflik penyakit Gusni antara harapan untuk sembuh yang tipis. Perkembangan penyakit inilah yang membuat Gusni dilarang melakukan olaraga seperti yang dilakukan oleh kakaknya Gita. Kini menggenapi usia 18 tahun Gusni didera dengan konflik yang akan menghilangkan sebuah impiannya.
Disinilah penulis hendak menyampaikan arti dan makna “2” sebagai judul karya kedunya. Maka yang ia tulis yakni sebuah mimpi yang selaras dengan impian dalam dunia nyata. Maka sebuah tekad lantas membuat Gusni melangkah untuk kesembuhannya. Perlahan dengan emosi serta tekad Gusni melakukan aktivitas olaraga untuk ia tekuni dan memberikan kesembuhan untuknya. Ia menguatkan diri bahwa ia akan mampu keluar dari penyakit yang ia dera.

Bulutangkis, inilah solusi yang ditawarkan oleh penulis kepada para pembaca. Dimana bulutangkis sebagai obat untuk memberikan kesembuhan pada Gusni juga sebagai media dalam menguatkan nasionalisme kebangsaan. Peran Gusni yang melangkah dalam dunia bulutangkis kemudian mengharumkan nama bangsa indonesia menjadi tolak ukur bahwa cara mencintai indonesia bisa dilihat dari banyak sudut. Salah satunya lewat olaragah, salah satunya dengan bulutangkis.
Walau hanya sebuah permainan, namun Gusni telah bertekad untuk sembuh dan mampu seperti kakaknya, Gita. Kebanggaan yang ingin ia raih seperti Gita yang mengharumkan nama bangsa indonesia lewat olaragah. Maka sebuah pekerjaan keras yang Gusni lakukan untuk mewujudkan impiannya. Bayangan kolam kecil kala ia dan Harry mengucapkan cita-cita menjadi pijakan bahwa ia kan mewujudkan mimpi itu. Latihan yang keras terus memacu motivasi Gusni. Bahkan dorongan Ani, Nuni, Harry, bahkan Gita menjadi sebuah pemacu untuk meningkatkan kemampuan dimana ia memiliki keterbatasan.
Pertandingan demi pertandingan penuh dengan pertaruhan, bukan hanya pertarhan menang atau kalah. namun juga pertaruhan untuk bisa bertahan atau tidak dalam dalam melawan penyakit. Klimaks cerita dalam pertandingan khatulistiwalah Gusni mencoba meraih sebuah impian dari sebuah mimpi yang ia bangun. harapan demi harapan untuk membangkitkan nama indonesia mejadi sbeuah beban yang berat untuk dipikul oleh Gusni bersama teman lainya.
Novel ini bagus dalam pengolaan dialog, ia mampu mendeskripskam sebuah gambaran pertandingan secara bagus. namun ada kesan monoton yang ia tulis dengan detailnya pertandingan bulutangkis. Walau seperti itu, bagi pencinta dunia olaraga tentu tahu maksud pengambran detail tersebut. Dimana gambaran tersebut adalah sebagai bayangan hidup dari sebuah pertandingan bultangkis. maka bagi setiap pencinta novel layak membaca buku ini karena sarat dengan motivasi serta pesan yang menyakut pendidikan, persahabatan, nasionalisme, bahkan dalam kasih sayang keluarga.

Cinta Pertama Hatta Ke Hindania



Judul : Hatta
(Hikayat Cinta Dan Kemerdekaan)
Penulis : Dedi Ahimsa Riyadi
Penerbit : Eidelweiss
Tebal : 279 Halaman
Tahun terbit : Januari 2010

Sampai detik ini sosok negawaran hatta masih dikagumi oleh bangsa indonesia, khususnya generasi minangkabau. Bukanlah hal yang berlebihan kala mengaggumi hatta sebagai bapak kemerdekaan. Hatta bersama soekarno menjadi tokoh utama pembuka gerbang kemerdekaan indonesia. Melalui founding father juga lah yang menjadi wakil bangsa indonesia menjadi bangsa yang berdaulat. Kini masa prosesi kemerdekaan telah lama berlalu, lebih setengah abad kita meninggalkan masa itu. Namun sejauh apa pun kita meninggalkan masa itu, ia tetaplah bagian sejarah bangsa ini yang tidak boleh dihilangkan.
Novel yang ditulis oleh Dedi Ahimsa merupakah sebuah pembaharuan dari penyampaian sosok Hatta. Tidak jauh berbeda kala memamparkan fakta-fakta tentang Hatta dari buku-buku yang menuliskan Hatta lainnya. Namun gaya bercerita dalam bentuk deskripsi novel tentu menghadirkan sebuah suasana baru dalam memahami sosok Hatta. Penyampaian yang hendak disampaikan melalui buku cukup sederhana yakni bagaimana pencitraan sosok Hatta dalam kecintaan terhadap negara ini. Permulaan awal novel dengan menceritakan background Hatta selama mengaji dan sekolah di lingkungan Agam-Sumatera Barat hingga menuliskan silsilah keluarga Hatta dari kalangan terhormat serta memiliki kualitas ilmu yang mumpuni membuat si kecil Attar (nama kecil hatta) terkagum dan berniat mengikuti jejak keluarganya itu.
Dialah Hatta yang mencintai sepenuh hati si Hindania, ia bukanlah sosok gadis namun, ia adalah negara Indonesia. Layaknya sumpah palapa yang pernah tujukan oleh Mahapati Gaja Mada untuk menaklukan nusantara di bawah panji-panji kerajaan Majapahit. Maka hal itu jua lah yang diucapkan oleh Hatta. Dalam tekadnya ia mengatakan bahwa ia takkan menikah sebelum Indonesia ini akan merdeka. Watak keras inilah yang membawa Hatta berpegang teguh untuk mencapai kemerdekaan Indonesia secara mutlak. Keteguhannya dalam mencintai si Hindania membuat Hatta puas keluar masuk penjara Belanda hanya karena tulisan-tulisan kritis yang pernah ia buat. Penangkapan kala masih menjadi mahasiswa hanya karena perjuangan melawan tindakan kesewenangan Belanda membuat dirinya bersama Nazir Pamonjtak, Ali Sastromidjojo, dan Abdul Majid Djojodingrat tokoh pergerakan Perhimpunan Indonesia (IP) Belanda ditangkap dan diadili di pengadilan Den Haag. Namun berkat pembelaan yang dilakukan oleh Hatta dan internreen Belanda Henriette Roland Host membuatnya dibebebaskan kembali.
Dalam novel ini, penulis mengatakan bahwa generasi muda yang telah terpangaruh dengan pendidikan ala belanda maka akan terseret ke dalam dominasi kegiatan politk. Sama halnya dengan Hatta, kala ia masih anak hingga remaja tidak terfikir untuk mendedikasikan diri dalam memperjuangkan kemerdekaan namun pembentukan karakter dari lingkungan sekitar serta penciptaan konsep selama pendidikan menjadi bahan dasar untuk berpartisipasi dalam mencapai sebuah kemerdekaan. Kala masih anak-anak hingga remaja Hatta hanya diberikan pendidikan non politik, dimana pendidikan lebih menekankan kepada pelajaran agama. Di Masjid Inyik Djambek inilah Hatta mempelajari ilmu agama. dipadunya ilmu yang diberikan oleh Syaikh Arsyad seorang ulama sekaligus guru bagi murid yang datang dari berbagai daerah. Pendidikan agama yang matang lantas membuat pamanya Arsyad bertekad untuk menyekolahkan Hatta di Mekkah dan Mesir guna menjadi ulama ternama. Namun keinginan itu terpaksa hanya menjadi angan-angan karena Hatta sendiri memilik tujuan lain yakni sekolah di Batavia kemudian melanjutkan ke Rotterdam-Belanda.
Pergesekan antara dirinya dengan politik dimana membuat cinta pertamanya kepada Hindaniah dimulai kala ia melanjutkan sekolah MULO di Padang. Perkenalana dengan organisasi pergerakan Serikat Usaha serta tokoh Serikat Usaha seperti Engku Taher Sutan Mara dan Syaikh Abdullah Ahmad mengajarkan banyak hal mengenai kondisi pergerakan kebangsaan. Penanaman nasionalisme ke dalam diri Hatta lantas membuatnya berjuang kelak membela bangsa ini untuk memperolah kemerdekaan dihadapan pengadilan Belanda.
Diskusi-diskusi serta kegiatan yang Hatta lakukan kemudian membuatnya terjuan dalam organisasi kebangsaan yakni Jong Sumatrean Bond. Organisasi ini sebagai wadah pemuda asal Sumatera dalam memberikan kontribusi bagi bangsanya.
Bacaan tentang Hatta memang memiliki banak pesan disampaikan selain wawasan politik kebangsaan. Kecintaan hatta terhadap buku-buku dianggap sebagai harta karun utama dalam kehidupannya. Selain itu pesan dalam masalah konsep pendidikan yang ia sampaikan kala mendirikan PNI-baru sebagai wujud ide dalam mempertahankan eksistensi organisasi pergerakan yang tidak tergantung pada satu pemimpin namun banyak pemimpin.
Secara umum buku ini sangat bagus dibaca oleh kalangan akademisi mahasiswa, guru, siswa, dan masyarakat umum. Namun tentunya adalah pemahaman yang baru kala selesai menyesaikan bacaan ini. Setidaknya ada pesan yang dapat diambil serta dimamfaatkan bagi diri sendiri dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air si Hindaniah.

Kesetiaan Dan Pengorbanan



Judul buku : Perang Bubat
Pengarang : Aan Merdeka Permana
Penerbit : Qanita
Tahun terbit : 2009
Perang bubat sejarah yang tidak terlupakan dalam lintasan sejahar kerajaan di tanah Jawa. Perang ini membuat dampak yang besar hingga saat ini. Sebuah kebencian yang muncul dari suku sunda yang menggapa bahwa suku jawa merupakan penjajah. Agaknay sejarah membuat jalannya sebuah budaya yang turun temurun.
Berawal dari sumpah palapa yang rajamada atau dinekal dengan mahapati gaja mada membuat seluruh tanah nusantara bergerat dengan sumpah penyautan tanah nusantara di bawah panji majapahit. Kerajaan sunda merupakan kerajaan yang masih belum ditaklukan setelah penaklukan telah terjadi di seluruh nusantara. Kedua kerajaan ini memiliki rasa g hormat untuk menjadi sebuah kerajaanyang berdaulat.
Maka dari itu mada atas perintah rajasa hayam wuruk mendatangi tempat pengabdiannya yang dulu yakni kerajaan sunda untuk mempersuinting sang kekasih hati putrid dyah pitaloka. Kini dialog pertemuan lima tahun silam bertemu kambali sang [utri yang berumur dewasa dengan kecantikan surgawi dan mada yang kembali dengan kagagahan dan bukan badi lukis yang ia lakukan pertama kali di kerjaan sunda.
Antara tugas dan cinta yang terpendam mada lebih memilih tugas sebagai abdi negara majapahit yang disegani.kini baladewa mada bertemua juga dengan raja sunda prabu lingga buana, posisi duduk pun mulai setara dengan sang raja yang tidak lagi menganggap mada sebagai pegawai rendahan seperti yang ia pandang sbelum mada diusir karena mendekati putrinya. Kini mada datang sebgai mahapti yang mendapat titah sebagai pembawa pesan untuk melamar kan hayam wuruk dengan sang putrid. Alhasil kerajaan sunda menerima dan akan segera membawa sang putrid ke kerajaan majapahit untuk dipersunting.
Menjelang hari H semua penggawa istana gelisah dengan keputusan raja sunda itu. baginya perikahan a itu hanya akal-akalan suapya sunda tnduk dengan kerajaan wilwatika atau majapahit namun ada juga yang setuju dengan keputusan bijak sang raja.
Agaknya bukan karena itu saja kegelisahan muncul dari para senopati sunda namun ternyata alasan cinta lah yang membuat rakean rangga, tumegung larang ag eung, ki mantra supit kelikng, dan patih lainnya yang tidak setuju dengan pernikahan ini. Namun rasa cinta tanah air telah membuat semua patih mengikhlaskan pernikahan sang putrid dengan penguasa terbesar majaphit.
Di lain pihak Majapahit, diterimanya lamaran ke kerjaan sunda juga telah diantisipasi oleh sekelmpok patih majapahit dibawah pati purwodi untuk melakukan latihan yang tersembunyi tampa ada aba-aba dari gaja mada. Semua perencanaan kini memulai timbulnya sebuah konspirasi antar mereka.
Buku ini dituliskan menggabunngkan antara fakta dan fiksi. Penyuguhan ini tentu mengandung dokrtin untuk bersikap terhadap adat dan kebudayaan suku jawa dan sunda. Oleh karena itu memang dibutuhkan sebuah fakta yang benar untuk melahirkan sebuah interprstasi sejarah yang sesuai dengan kejadian yang seharusnya. Namun sekali lagi novel ini bagus dalam menceritakan perang bubat yang dibumbihi dengan kisah asmaranya.

Kisah si anak hutan


Judul buku : Menggapai Matahari
Pengarang : Adnan Kartino
Penerbit : Gramedia
Tahun terbit : 2010
Pendidikan merupakan hal bagi setiap warga negara Indonesia. Bukankah hal itu sudah terdapat dalam UU yang mengatur system pendidikan di negeri ini. Namun realisasi kerap menjadi problema bahwa pendidikan masih belum dimiliki spenuhnya bagi wong cilik. Hal inilah yang digambarkan oleh sang penulis Adnan yang menceritakan pengalaman hidupnya dalam menggapai matahari yakni cita-cita dengan pendidikan yang tertinggi.
Dengan tutur bahasa yang sederhana adnan masuk dalam pikiran pembaca. Secara perlahan pembaca ikut serta dalam menyaksikan dialog antara adnan dengan kehidupannya. Seolah bcaan ini mampu berbicara kepada pembaca bahwa inilah perjalanan adnan yang hidup di daerah sumatera utara.
Perjalanan awal pembaca akan diajak pada masa kecil si adnan, seoarang anak lelaki keturunan jawa yang hidup di pedalaman sumatera utara lebih tepatnya di derah pematang siantar. Tidak ada yang mewah dengan kehidupan adnan yang bergantung pada tenaga jasa dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. keluarganya yang miskini dengan dikarunia anak kerap menjadi ejekan terhadap balada kehidupannya. Berkali-kali orang tuanya berpindah tempat tinggal hanya untuk mencapai kehiupan yag lebih baik sehingga mampu menyekolahkan anak-anaknya. Namun tidak ada yang progress dengan kehidupanya yang justru terserak dengan kondisi zaman yang serba mahal.
Perjalanan adnan cukup panjang untuk diceritakan mulai dari masa SD hingga tamat PT. jika kita membaca bahwa tidak mudahnya adnan dalam menjalani semua ini. Perpindahan pondok pesantren dari satu daerah ke daerah lain hingga ahirnya ke aliyah di Jawa, rasa lapar yang hinggap dengan kedaan selalu menahan karena tiada biaya untuk membeli segenggam nasi kerak, hingga pekerjaan-pekerjaan yang asal dapat. Buku ini menarik untuk menyadarkan bahwa pendidikan memang hal penting. Makna pendidikan kini terasa menghilang kala anak mendaptkan dengan cara diberi dan difasilitasi.
Buku ini cocok jika dibaca oleh siswa,gutu, maupun mahasiswa. Semoga dengan bacaan ini ada nilai-nilai emosional question yang diambil dalam menterjemah buku ini dalam dedikasi kehidupan sehari-hari.
Namun runut cerita buku ini kerap membuang-buang cerita yang tidak penting, mungkin karena reflek dari si penulis yang gambalng dalam berbicara sehingga sensor kata dan bahasa cenderung diabaikan. Selain itu perjalanan masa MTS dan perguruan tinggi yang tidak jelas untuk di ceritakan. Padahal masa tersebut adalh fase penting dalam pertumbuhan remaja dan masa dewasa.

Perjalanan si Kecil Rap




Judul buku : A Long Way Gone (memoar seorang tentara anak-anak)
Pengarang : Ishmael beah
Penerbit : Bentang
Tahun terbit : 2008

Entah apa yang terbayangkan jika kita menjadi Ishmael. Sosok anak kecil yang harus bertempur mnecari tempat yang aman. Tiada tempat untuk berlari, kematian keluarga, teman, dan penduduk kota mattru jong telah membuatnya percaya bahwa perdamaian hanya ada pada kelompok yang berseteru.
Novel non fiksi yang mendapat penghargaan dari publisher weekly ini merupakan sebuah novel yang langsung ditulis oleh pelaku yang ikut dalam konflik berdarah di Sierra Leone selama beberapa tahun pada tahun 1990-an.
Ishmael bersama junior dan teman-teman lainnya hanya sekelompok anak kecil yang menyukai music rap dan peragaan melalui pentas yang pernah ia ikuti. Kebahagiaan terhadap masa kecil ini membuat Ishmael bercita-cita kelak dapat pergi melihat kota yang ada di Amerika Serikat. Namun belum cukup ia menemukan arti indah masa kanak-kanak ia harus berhadapan dengan konflik berdarah. Pasukan pemberontak yang menamai diri mereka dengan RUF (Revolutionary United Front) menyerang desa-desa yang terdapat di daerah Sierra Leone kontan hal ini membuat penduduk setempat melarikan diri menjauh dari daerah konflik yang semakin merembet hingga ke daerah tersebut. Ishmael bersama kakaknya junior pun melarikan diri ke rumah neneknya karena kebetulan sedang berlibur di desa nenek.
Namun tak ada yang dapat ia temukan hingga ahirnya pun harus melarikan diri bersama enam sahabatnya talloi, kaloko, gibrilia, khaliou setelah pasukan pemberontak membumi hanguskan desa tersebut. Pelarian yang dijalaninya pun harus memisahkan Ishmael dengan junior dan sahabatnya yang lain. Bolak-balik tertangkap ia masih bisa meloloskan diri. Kini perjalanan panjang hanya ingin menemukan kembali keluarganya.
Cerita ini bertambah panjang dan rumit saat pertemuan Ishmael dengan alhaji, kenei, dan beberapa lainnya dimana mereka kelak akan menemaninya dalam perjuangan brital membunuh yang lainnya. Cita-cita untuk bertemu gasemua sebenarnya kan terwujud kalau saja pasukan pemberontak membunuh mereka saat Ishmael bersama gasemua menujuh tempat orang tua mereka namun semua telah hangus.
Kini perjalanan Ishmael seperti laying-layang entah kemana yang akan dituju. Kini nasib mempertemukan dengan sekelompok pasukan yang menamai mereka dengan pasukan negara. Letnan jabati memberikan pengaruh besar dalam kehidupan Ishmael, dokrin untuk membenci pemberontak dan wajib ikut menjadi bagian dalam pemusna pemberontak membuat Ishmael bersma teman-temannya menjadi mesin pembunuh yang kejam. Pembunuhan yang dahulu asing dan tak wajar kini menjadi sebuah kebiasaan. Kekejian bersama pengaruh obat-obatan telah membuat Ishmael tidak menjadi anak yang baik seperti dulu.
Dua tahun membuat kekejaman yang tiada ahir membuat dirinya semakin kalut atas apa yang telah ia lakukan. Pil putih yang tidak lain obat-obatan membaut ia semakin tersdara bahwa memang dirinya adalah seorang letnan kecil yang garang.
Selang beberapa waktu kemudian Ishmael ditemukan oleh beberapa PM dan membawanya ke pusat rehabilitasi. Butuh waktu setahun untuk membuat dirinya kembali ke masa lalu. Eisher, Mr.karama, dan paman jonny lah yang membuat dirinya berubah kembali menjadi remaja yang ceriah. Perjalanan panjang menjadi mesin pembunuh membuat dirinya bersalah, namun ia tak pernah disalahkan sendiri dengan konflik ini.
Buku ini mungkin sulit dimengerti jika melihat perjalanan si kecil hitam. Konflik memang sering terjadi di kawasan Afrika. Seperti yang pernah dipublikasikan dalam film bood diamond yang dibintangi oleh Leonardo di caprio namun jika melihat cerita ini pembaca akan disuguhi dengan suasan yang berbeda. Perjalanan anak kecil yang terpaksa menjadi tentara dari pada mati terbuh di tangan pembeontak.
Namun tak ada gading yang tidak retak. Begitu juga dalam buku ini, dimana terdapat beberapa catatan missing link dalam alur cerita yakni pertemuan dirinya dengan polisi PM yang seolah terburu-buru. Kemudian pengalaman dalam awal menjadi tentara anak-anak. Selain itu juga melihatkan jiwa nasionalisme yang masih belum terbentuk dibuktikan dengan desa-desa yang tidak saling kenal dan peduli.
Sekali lagi buku ini memang enak di baca apalagi oleh apra aktivis HAM yang akan mengerti bagaimana konflik itu sendiri.

Perjuangan Bersama Kesabaran


Resensi buku : 14 Juni 2011
Judul buku : Ranah 3 Warna
Pengarang : A. Fuadi Basril Basyar

Masih menyambung dengan novel sebelumnya, kali ini Alif yang telah tamat dari pondok madani kembali ke kampong halamannya. Bercita-cita hendak mengejar randai yang telah terlebih dahulu kuliah di ITB memenuihi impian masa kecil mereka maka Alif pun belajar keras untuk mengikuti ujian persamaan SMA dan ujian masuk ke perguruan tinggi. Hanya dengan bekal ilmu yang ada di PM maka Alif pun mengejar ketinggalan dengan belajar secara keras, “belajarlah di atas rata-rata” pesan PM kala ia masih aktif belajar di sana. Memang tidak mudah untuk meraih mimpi yang tinggi, namun semangat para ashabul menara yang tidak alin temanya kala masih di PM membuatnya harus terus semangat agar mampu menjadikan dirinya sebagai seseorang yang sukses. Walaupun randai yang terkadang meremehakn usaha yang dilakukan oleh Alif, namun ia masih tetap bertahan dengan prinsipnya untuk mampu bersaing dengan Randai.
Singkatnya Alif pun bisa memenuhi keinginan untuk kuliah, namun pada jurusan hubungan international (HI) bukan teknik di ITB seperti Randai. Sejarah Alif ini mulai diukir, berbekal dengan biaya kuliah dari hasil motor kesayangan ayahnya dan sebuah sepatu antic pemberian orang tuanya maka perjalanan sebagai mahasiswa langsung dirasakan oleh Alif, sesampainya di sana Alif hanya bisa tinggal di kos Randai. Dari sini jugalah Alif menaruh hati pada Raisa teman satu fakultas. Maka lambat laun Alif sadari besarnya biaya yang harus ia keluarkan membuat ia harus bekerja demi meyambung hidup. Kini ia sadari bahwa mantra dari PM maj jadda wa jadda itu tak lagi cukup, maka ia temukan sebuah falsafah dari PM man shobbrah wa zofrah siapa yang bersavar maka ia akan beruntung.
Kerja keras dengan menjadi guru privat, hingga menjadi salesman membuat dirinya kehilangan kendali atas nilai dalam akademiknya, hingga kesehatannya. Dalam waktu yang lama, Alif terbaring sakit. Puncak petaka di mulai saat ayah Alif yang sakit keras dan mengehmbuskan nafas terahirnya, kesedihan yang sangat kuat ditambah dengan bayangan adik-adiknya yang harus menjadi tanggungannya selaku kepala keluarga ini membuatnya untuk berhenti kuliah dan kembali ke kampung halamannya. Namun, pesan ayah dan amaknya yang tetap keras mencegah niat Alif dan untuk meminta Alif kuliah “Selesaikan apa yang telah waang perbuat” pesan Amak.
shobbrah wa zofrah, kembali hidup di benak Alif, ia beralih tugas dari penjaula barang ke penulis. Sosok bang togar memberikannya sebuah pelajaran keras dalam menulis hingga ahirnya ia menjadi penulis tetap sebuah harian surat kabar. Dengan bekal yan ia temukan Alif memulai karirnya kembali. Tulisan demi tulisan telah mencukupkan kebutuhanya. Karir demi karir mulai mnunjukan hasl kesabaran dari Alif, maka Alif pun beruntung untuk mengikuti perjalanan ke tiga wilayah yang berbeda yordania timur tengah, dan Kanada, Amerika Serikat.
Novel ini bagus dalam memebrikan sebuah motivasi kepada pembaca. Bahsa yang tidak sulit ditambah dengan runut cerita yang tidak saling berjauhan membuat pembaca betah membaca hingga ahir cerita. Alif yang tak lain menceritakan sang penulis ini memberikan sebuah penilaian untuk berusaha dengan tingkat kesabaran yang kuat juga. novel ini cocok dibaca oleh semua kalangan bahkan bagi anak-anak sekalipun. Penularan nilai-niali pendidikan, jiwa sosial menjadi niali plus yang patut untuk di tiru. Namn dalam beberapa bab yang diceritakan memiliki kekurangan yakni dalam proses pendidikan yang ia alami di Kanada yang terkesan agak membosankan. Sebuah runut perjalanan dengan pengalaman setidaknya tidak memberikan cerita yang bisa di pilih kembali. Walupun seperti itu tetap novel ini sebuah novel yang fantastis.


Judul : Izrail Bilang Ini Ramadhan Terahirku
Penulis : Ahmad Rifa’i Rif’an
Penerbit : Republika
Tebal : 236 Halaman
Tahun terbit : Cetakan I Agustus 2010

Jangan pernah berfikir bahwa kita masih memiliki jatah hidup untuk merasakan Ramadhan lagi di tahun mendatang. Tidak ada jaminan! Mungkin inilah ramadhan terahir dalam hidupmu
Sebuah buku renungan selama 30 hari diterbitkan oleh Ahmad Rifa’i ini. Buku sederhana yang ia kupas dengan pembahasan yang gamblang dan ilustrasi kisah sahabat yang jelas. Sebuah penekanan yang penulis sampaikan mampu membuat pembaca untuk merenung kembali bahwa waktu dengan haal yang bermamfaat.
Bulan Ramadhan yang kerap dilewati setiap tahunnya memiliki kesan yang ia tinggalkan. Maka Pertanyaannya, apakah dari kesan yang ditinggalkannya adalah sebuah kesan yang merupakan kesan adanya perubahan prilaku dalam keseharian. dimana sebelum ramadhan mungkin shalat wajib kerap bolong-bolong atau tidak penuh. Maka saat menemui ramadhan ibadah shalat fardu lebih terjaga. Jawaban dari pertanyaan diatas merupakan sebuah jawaban untuk mengukur sejauh mana perubahan yang ditawarkan dengan adanya ramadhan yang terus dilalui.
Buku ini menekankan bahwa, bulan ramadhan mampu menjadi pemacu dalam meningkatkan nilai iman serta ibadah kita kepada Allah SWT. Dimana umur panjang yang dimiliki manusia sehingga masih bertemu bulan ramadhan menjadi sebuah perenungan. Dimana ada tiga jawaban besar kenapa saat ini kita (pembaca) masih diperkenankan untuk bertemu dengan bulan suci ramadhan, pertama dosa kita yang masih terlalu besar sehingga Allah SWT masih memberikan waktu kepada kita untuk menjadikan bulan ramadhan sebagai pendongkrak amalan untuk menghilangkan dosa yang banyak tadi. Kedua, mungkin dalam kehidupan sebelum menemui bulan ramdahan amalan ibadah hanya serba pas-pas an. Maka dari itu, Allah SWT masih memperkenankan kita untuk menambah amalan melalui bulan panen amal yakni bulan ramadhan.
Ketiga, sebagai ujian bagi manusia untuk melewati masalah yang akan menguji keimanan. Maka sampai dimana posisi manusia untuk tetap istiqomah dalam berpegang teguh terhadap tali agama Allah SWT. Dengan tetap menjalankan perintah-NYA serta menjauhi larangan-NYA.
Kehadiran malaikat izrail adalah batas deadline kemampuan manusia untuk mewarnai kehidupan ini baik dengan perbuatan baik maupun buruk. Maka datangnya bulan ramadhan adalah sebuah moment. Sebuah pristiwa yang akan mengantrkan manusia untuk menjadi manusia yang diampuni oleh Allah SWT dosanya dan kembali seolah bayi. Ramadhan tidak hanya sebagai pemacu semu dalam meningkatkan ibadah kita. Dimana kerap menjadikan ramdhan sebagai bulan yang pasti akan ditemui di tahun depan. Paradigma keliru yang merasuki pola pikir masyarakat sehingga tidak jarang puasa yang meraka lakukan di bulan ramadhan hanya lapar dan haus saja tanpa ada nilai pahala.
Renungkan kembali. Bagaimana dalam mengatur kehidupan dalam sehari-hari. bahwa manusia hanyalah musafir yang numpang di dunia. Dimana kampong asal adan tujuan ahir adalah ahirat yang kekal. Maka isilah saat numpang di dunia dengan bekal iman dan taqwa yang secukupnya agar tidak kehabisan bekal di jalan nantinya.

Gotong Royong Ungkap Kematian


Judul : Sherlock Homles dan Laskar Jalanan Baker Street
Misteri Kematian Bintang Sirkus
Penulis : Tracy Mark dan Michael Citrin
Penerbit : Qanita
Tebal : 297 Halaman
Tahun terbit : Cetakan I Mei 2010

Cerita ini dimulai dengan kasus kematian Wilhemda bersaudara yang terjatuh dari atraksi sirkus berbahaya diatas tali. Kematian mereka dalam pertunjukan tersebut membuat kasus ini ditangani oleh berbagai pihak karena dinilai tidak wajar. Salah satunya mengundang Sherlock Homles, detektif terkenal untuk menyelidiki kematian 3 bersaudara tersebut. Bahkan tidak tanggung-tanggung, permintaan untuk penyelidikan ini langsung diutarakan oleh Pangeran Wide dari kerajaan inggris.
Bersama gerombolan anak jalanan yang memiliki multitalenta bernama Backstreet, Sherlock Homles membagi tugas dalam memecahkan kasus ini. Singkatnya satu per satu misteri terkuak, bahwa Wilhemda bersaudara dicurigai sebagai dalang utama dalam kasus pencurian buku besar keluarga istana inggris yang berumur 200 tahun. Pencurian yang dilakukannya memerlukan keahilan khusus, dan hanya wilhemda yang memiliki kemampuan tersebut untuk mengambilnya.
Penyelidikan kemudian mengantarkan mereka di lapangan sirkus, tempat wilhemda bersaudara tewas. Di sanalah para anggota Bakerstreet bertemu dengan seorang anak wanita aneh yakni Pilar, maka selanjutnya pilar pun terlibat jauh dalam menyelidiki kasus ini. Perjalanan mencari data seputar Wilhemda hingga ahirnya menemukan secarik bukti-bukti yang ahirnya disatukan. Satu misteri ditemukan yakni Wilhemda yang cenderung menutup diri bahkan setelah kehilangan saudaranya yang hilang bersama Pinelope, assistan si juru pisau.
Ahir cerita kasus terpecahkan dengan menemukan bahwa Wilhemda memang tokoh yang mencuri buku dari kerajaan inggris. Namun dalam pencurian ini ia didukung ole penjahat kelas international yakni Vile dan Bracst. Keduanya menggerakan Wilhemda yang memiliki kemampuan khusus dalam kasus pencurianya. Kematian Wilhemda adalah sebuah peta pembunuhan konspirasi yang direncanakan Vile, sebagaimana ia lakukan pada korban sebelumnya.
Buku setebal 400 halaman ini cukup bagus unuk dibaca oleh pembaca pemula dalam menyukai novel misteri. Alur cerita yang rapi dan jelas memudahkan pembaca untuk membacanya. Buku ini pun dilengkapi dengan ilustrasi-ilustrasi sehingga membuat pembaca serasa ikut berpetualang dalam dunia detektif. Ahir yang disimpulkan akan membuat pembaca juga terkagun-kagum dengan kecerdasan homles dan anak jalanan.
Namun sedikit kekecewaan tentunya jika membaca runut misteri yang terlalu cepat ini akan membuat bosan pembaca. Alur yang rapi, toh merapikan kasus dalan membuat pembaca berfikir cepat dalam memecahkan kasus. Padahal kasus yang rumit akan semakin membuat kesan yang penasaran terhadap sebuah kasus misteri. Walaupun seperti itu, buku ini cocok di baca semua kalangan. Apa lagi jika melihat jejak detektif yang ditirukan oleh anak jalanan bacstreet yang membantu Sherlock Homles.

Mengungkap Cara Pandang Kehidupan


Judul : Inspirasi 5 Menit
Penulis : Imelda Saputra
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Tebal : 270 Halaman
Tahun terbit : Cetakan II Januari 2010

Sukses bukanlah berlari dengan sepatu boot. Selangkah demi selangkah, sedikit demi sedikit adalah jalan menujuh kemakmuran, kebijaksanaan, dan kemuliaan (Sir Thomas Fowell Buxton).
Mencoba memberikan judul buku Inspirasi 5 menit Imelda membuat pembaca untuk dapat menemukan arti dari sebuah nilai-nilai kehidupan. Melalui kumpulan motivasi baik dengan cerita singkat, juga kutipan perkataan orang-orang besar dan sukses menjadi tambahan motivasi dalam buku ini. Tentunya pembaca mampu menangkap sebuah nilai-nilai tersembunyi didalamnya kemudian bangkit dari sebuah relungan masalah kehidupan.
Dengan mencontohkan pengalaman kehidupan sehari-hari Imelda mengajak pembaca untuk merunutkan setiap masalah yang terjadi dengan sebuah solusi cedas dan bijak dalam menghadapinya. Ketika sebuah ego yang hanya mampu bermain dalam menyelesaikan maka yang ada hanyalah sebuah penyesalan berahir dengan masa lalu saja.
Sebuah kisah yang dituliskan tentang sekumpulan alumni dari sebuah universitas mendatangi sang gurunya. Mereka menceritakan ketidakpuasan pekerjaan yang dijalaninya selama bekerja. Melihat hal tersebut sang guru mengambil sebuah ceret yang berisi kopi dan mengambil beberapa gelas dari berbagai bentuk, Kristal, melamin dan lainya. Mereka pun memilih dan mengambil gelas dan kopi, tampak mereka meninggalkan gelas yang terlihat usang dan jelek untuk dipakai.
Melihat hal tersebut Sang guru mulai menjawab keluhan mereka dengan mencontohkan gelas bagus yang mereka ambil dan meninggalkan gelas yang terlihat usang. “Kalian memilih cangkir bagus untuk dipakai dan meninggalkan cangkir biasa yang tidak menarik, saya rasa itu hal itu wajar”. Sang guru mengatakan bahwa kejenuhan dan kebosanan pekerjaan yang dihadapi mereka karena mereka suka membandingkan dengan pekerjaan lainnya. Sama halnya dengan cara minum kopi yang baru saja dihidangkan, masing-masing mengambil gelas bagus kemudian meninggalkan gelas yang jelek. Terjadi sebuah kesenjangan dalam pikiran jika memilih memakai gelas yang usang padahal teman lainya memakai gelas yang terlihat bagus. Dari sebuah gelas pikiran hanya terfokus dalam sebuah cangkir saja. Padahal kenikmatan dalam menikmatinya bukanlah terletak pada sebuah cangkir namun kepada kopi yang dinikmatinya.
Secarik kisah di atas merupakan sebuah deskripsi tentang kehidupan sehari-hari ketika menikmati sebuah kehidupan. Kejenuhan semakin terasa kala memperhatikan pekerjaan orang lain tanpa mensyukuri dengan nikmat Tuhan yang diberikan kepadanya. Maka munculnya sebuah kejenuhan dengan rutinitas hidup hanyalah sebuah cara pandang dalam memandang sebuah masalah saja. Cara yang baik adalah dengan menikmati bagaimana mengolahnya agar lebih baik.
Tidak hanya dengan kisah orang lain, namun Imelda sendiri bercerita tentang kesulitan hidup dengan menggunakan kursi roda sejak lahir. Keinginan untuk bisa berjalan kaki dan hidup secara normal sebagaimana manusia lainnya. Namun takdir mengantarkan dirinya di sebuah kursi roda. Namun laju kehidupan di atas kursi roda lantas tidak membuatnya berhenti untuk memandang hidup secara positif. Dalam benaknya ia berfikir bahwa satu nikmat yang Tuhan kurangi akan diganti dengan satu nimat lainnya. Dengan keahlian menulis dan berbicara merupakan hasil dari jawaban yang dilakukan Imelda atas takdirnya untuk tidak bisa hidup normal.
Buku ini memang menggambarkan sebuah semangat dalam menjalani hidup baik dengan berbagai cara. Permasalahan hidup hanya sebuah rotasi dan siklus dimana solusi hanyalah sebuah bagaimana cara pandang dalam menyelesaikannya.
Buku ini bagus dibaca semua kalangan. Lebih tepatnya bagi mereka yang memerlukan motivasi diri secara utuh dan bagi mereka yang ingin tahu bagaimana mengolah cara pandang yang bersifat positif.

Sepak Terjang Si Kecil, Si Negarawan


Judul :Sutan Syahrir
(negarawan humanis, demokrat sejati yang mendahului zamannya )
Penulis : Rosihan Anwar
Penerbit : Kompas
Tebal : 191 Halaman
Tahun terbit : Mei 2011

Perjalanan bangsa ini tidak lepas dari tangan-tangan pejuang yang memperjuangkan kemerdekaan serta kedaulatan hingga titik darah penghabisan. Liku-liku para pejuang ini tidak ada yang harus berahir dengan ahir yang indah, namun apa pun itu mereka ikhlas dan rela dalam memperjuangkan separuh hidup mereka untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Layaknya perjalanan hidup Sutan Syahrir yang ditulis dalam buku ini oleh Rosihan Anwar, ia digambarkan sebagai sosok yang berani dalam menjalankan tugas sebagai seorang negarawan. Perannya yang terlihat besar dalam beberapa pristiwa penting antara lain peranya pada masa Indonesia revolusi, Sutan Syahrir mengambil tempat sebagai seorang diplomat yang memperjuangkan Indonesia berhadapan dengan Belanda. Alhasil beberapa perundingan linggarjati, renvile, serta KMB mampu ia jalani untuk menhgasilkan kedaulatan bangsa indonesia yang mutlak.
Sutan Syahrir tidak hanya memiliki peran penting dalam masa revolusi namun pada masa pra kemerdekaan sutan Syahrir memiliki peran yang sama halnya dengan bung Hatta. Baik Syahrir maupun bung hatta merupakan dua pilar yang seide dalam memperjuangkan kemederkaan Indonesia. maka selepas PNI (partai nasioanal Indonesia) ala Soekarno runtuh maka bung hatta serta Syahrir mendirikan organisasi baru yakni partai pendidikan nasional indonesia baru atau PNI-baru. Keduanya memiliki cita-cita bahwa dengan pendidikan maka rakyat indonesia akan merasakan sebuah kolonialisme.
Pada masa Jepang disinilah sebuah idealisme yang tidak searah ia tunjukan antara Syahrir dengan bung hatta dan soekarno. Dimana soekarno memilih untuk berkerja sama dengan jepang untuk merebut kemerdekaan hingga saatnya tiba nanti. Sedangkan sutan Syahrir malah memilih untuk berjuang dibawah tanah (underground) melawan jepang. Syahrir yang mengantisipasi dengan selalu mendengarkan radio membuat ia banyak memiliki informasi akan aktiitas perang dunia II. Hingga ahirnya jepang di bom oleh sekutu pada awal agustus.
Dalam perjalanan bangsa Indonesia saat baru menapaki kemerdekaan, sutan Syahrir ditunjuk sebagai perdana menteri pertama walau hanya berumur jagung. Pertikaian politik yang deras dengan mosi tidak percaya lantas membawa aroma pertentangan politik menghasilkan beberapa perubahan cabinet di masa pemerintahan yang parlementer. Sutan Syahrir yang berasal dari partai sosialis indonesia hanya mampu bertahan hingga masa pemilu I saja.

Buku ini cukup ringkas untuk menuliskan sepak terjang si kecil Syahrir dalam perannya selama pra hingga pasca kemerdekaan. Bahasa yang mudah dimengerti hingga foto dokumentasi yang cukup banyak akan membuat pembaca tertarik dengan kehidupan dari Syahrir ini. Banyak hal yang tentu bisa diambil dalam perjlanan politik hingga aktivitas hiudpnya selama ia masih menjabat atau tidak. Dimana sutan Syahrir yang ahirnya meninggal sebagai tahanan politik toh diangkat sebagai pahlawan nasional.
Sutan Syahrir adalah salah satu seseorang yang memiliki jiwa idealis yang masih menjadi teladan bagi oarng lain hingga sekarang. Tidak hanya Jenderal besar Sudirman, bahkan Hatta pun juga mengakui kerdibilitas sutan syahir. Maka dengan ini dapat disimpulkan bahwa bangsa ini memang penuh dengan tokoh pejuang.
Buku ini cocok dibaca oleh para pelajar, mahasiswa, dan umum walau buku ini memiliki kkeuarangan dengan tidak menceritakan dengan detail perjalanan hidup Syahrir kala ia masih kecil. semoga buku ini bermamfaat bagi pembaca.

Seokarno dan Kematian Seumur Hidupnya



Judul : Bung Karno, Di Bunuh Tiga Kali?
Penulis : Asvi Warman Adam
Penerbit : Kompas
Tebal : 202 Halaman
Tahun terbit : Juli 2010

Seokarno menyangkal dalam pidatonya kurun waktu 1966-1967 bahwa pemerintahan di masanya disebut dengan orde lama dan pemerintahan ke depan adalah orde baru. Baginya pemerintahan di masa dirinya adalah pemerintahan masa orde asli. Begitulah salah satu esensi bagian yang ditulis oleh sejarahwan Asvi Warman Adam dalam bukunya ini. Buku yang ditulis oleh sejarahwan ini merupakan bahasan yang memperdebatkan dan menilai sosok Seokarno. Presiden pertama RI yang telah banyak dinterprestasikan oleh banyak penulis luar negeri maupun dalam negeri. Asvi Warman Adam menuliskan bahwa Seokarno setidaknya telah mengalami tiga kali pembunuhan, pertama pascagerakan 30 September dimana melalui kelihaian Seoharto nama Seokarno sebagai pencetus pancasila dihilangkan, pembunuhan kedua yakni pada tanggal 20 juni 1970 dimana Seokarno meninggal secara fisik, dan terahir yakni nama Seokarno yang di klaim sebagai dalang utama dalam pemberontakan tanggal 30 September bersama PKI.
Dalam buku yang pisahkan dua bab ini memisahkan peranan Seokarno dalam membangun bangsa ini. Sedangkan pada bab kedua menceritakan kembali runutan jatuhnya Seokarno melalui kudeta yang dilakukan oleh seoharto melalui kudeta merangkaknya. serta mengungkapkan sebuah teori militer yakni teori kalajengking jenderal.
Seokarno telah lama membangun kredibilitasnya sebagai bapak bangsa. Kemampuan serta pandangan Seokarno yang anti kolonialisme telah membuat seluruh rakyat Indonesia kagum kepadanya. Maka tidak jarang kehadiran Seokarno di eluh-eluhkan oleh pendengarnya. Pemimpin tunggal Partai Nasional Indonesia (PNI) itu memang seorang yang ahli dalam pidatonya, dimana panggung merupakan identitas dari Seokarno. Bahkan pascagerakan 30 September, Seokarno masih sempat berpidato sebanyak 100 kali namun pidato tersebut disembunyikan oleh media karena adanya tekanan yang dilakukan oleh Seoharto.
Dia adalah pemimpin yang tegas dalam menata Indonesia muda. Bahkan dengan lantang ia berani mencekal AS sebagai negara Neokolonialisme dan keluar sebagai anggota PBB karena memasukan Malaysia sebagai anggota PBB. Maka kemudian didirikan Ganefo dan Canefo sebagai bentuk kemarahan karena melecehkan Indonesia dalam komunitas international. Gagasan revolusioner membuat Seokarno mendeskritkan diri sebagai presiden seumur hidup dan menjadi panglima jenderal revolusioner. Dimana idiologi Nasakom menjadi anutan yang ingin ia capai. walau ahirnya dengan idiologi itu ia akan tersngkir dari panggung utama politik Indonesia. melalui orde asli (orde lama_red) inilah Seokarno meletakan dasar-dasar penting antara lain kedudukan guru yang dianggap sebagai bagain dalam membangun bangsa, selain itu pendirian Gelora Bung Karno (GBK) sebagai citra bangsa.

Ibarat roda yang terus berputar kadang di atas, atau di bawah maka sama halnya yang menimpah dengan pemimpin negara Indonesia, khusunya Seokarno. Kondisi politik masa liberal 1950-an telah membuat kondisi politik memanas. munculnya dua kekuatan besar yakni Seokarno dengan Pki satu sisi muncul kekuatan dewan militer, Dimana terdapat Nasution bersama kawan-kawan. Kondisi yang kian memanas kala PKI semakin menancapkan pengaruhnya di Indonesia. kemenangan politk dan pengusana terhadap sektor strategis menyakinkan semua orang bahwa masa perang dingin akan memerahkan sistem politik di Indonesia.
Munculnya gerakan PKI 30/s yang diklaim oleh pihak militer telah menewaskan secara kontroversial enam jenderal membuat permainan politik menujuh kepada puncaknya. Intrik serta pristiwa yang kini masih menjadi tanda tanya besar, apakah benar PKI pelaku utama yang menyebabkan kekacauan pada tanggal 30 September tersebut?. Namun lain halnya dengan Seoharto yang berhasil memperdaya kekuasaan (authority) melalui surat sakti “Supersemar” perlahan tapi pasti ia melakukan tindakan agresif. PKI dibubarkan walau Seokarno mengatakan jangan, Namun kini aktor 1966 telah berada di tangan Soeharto. lambat laun kekuasaan Seokarno pun meredup seiring dengan permainan media dibawah ABRI yang dilakoni Soeharto. Mendekati ahir kekuasaan dan hidupnya Seokarno hanya menjadi seorang tahanan gelandangan yang tidak pernah dikenal.
Munculnya berbagai tulisan yang menyudutkan Seokarno semakin memperjelas bahwa kini founding father tak ubahnya sebagai tahanan politik. Tuduhan tak masuk akal kala ia dianggap terlibat gerakan PKI untuk menjatuhkan dirinya dari kursi seumur hidup. Ahir cerita pun membuat spekulasi bahwa kematian Seokarno tidak diurus dengan benar. Lain halnya dengan kematian Seharto yang mendapat penghormatan penuh. Buku ini sedikit banyak akan mempengaruhi pembaca dan terpengaruh dengan gaya Seokarnoisme oleh karena itu membaca buku ini membutuhkan analisis untuk memahami tentang Seokarno.
Buku ini bagus dibaca oleh kalangan akademisi mahasiswa, guru, siswa, dan masyarakat umum. Namun tentunya adalah pemahaman yang baru kala selesai menyesaikan bacaan ini. bahwa sejarah bangsa ini harus memiliki harga serta dihormati. menempatkan sebuah duduk permasalahan dengan tidak menyalahkan orang lain.
Resensiator : Priondono
Mahasiswa Jurusan Sejarah-Universitas Negeri Padang

Idealisme Seorang Inlander Memperjuangkan Kemerdekaan


Judul : De Wints
Penulis : Afifah Afrah
Penerbit : Afrah Publishing
Tebal : 336 Halaman
Tahun terbit : Cetakan III Januari 2010

Novel non fiksi karya Afifah Afrah ini merupakan novel yang menitipkan banyak pesan bagi para pembaca. Mulai dari ritme dari sebuah perjuangan idealisme untuk mengangkat harga diri inlander, konflik antar kelas, hingga lika-liku kisah cinta para pejuang pergerakan kebangsaan. novel yang menceritakan kehidupan awal Indonesia masa awal abad 20. Kondisi dimana pendidikan barat diperkenalkan di Indonesia dalam politik etis atau balas budi. Rakyat pribumi mulai mengenal pendidikan menjadi sebuah alat yang ahirnya melahirkan sebuah pemikiran kemerdekaan secara total.
Seperti halnya Raden Mas Rangga Puruhita Suryanegara, Rangga yang merupakan anak dari suryanegara seorang sultan kerajaan di Jawa. Seorang laki-laki keturunan bangsawan ini baru menamatkan pendidikan tertingginya di Rick Universiteit Leiden dengan mendapatkan penghargaan tertinggi dari profesornya Johan Van De Vondel. Lepas dar masa pendidikan Rangga telah bertekad kembali ke Batavia dan hendak memajukan ekonomi bangsa Indonesia seperti yang ia lihat di negeri Belanda.
Perjalanan seorang pangeran jawa yang kembali ke Batavia menorehkan sebuah kenangan asmara. Pertemuan di kapal dan hotel mewah dengan Everdien seorang gadis Belanda yang memberinya sebuah Horloge dan beberapa buku berisi naskah drama pengarang besar. Begitu juga Rangga membalas dengan memberi Everdien sebuah cendrik yaitu keris yang berukuran kecil yang tebuat dari kayu jati. Kenangan itu jua lah yang kemudian menancapkan panah asmara kedua anak manusia yang berlainan adat, ras, suku dan agama ini.
Memasuki perjalanan awal sebagai lulusan Belanda, Rangga bekerja di pabrik gula De Wints. pabrik gula yang dikuasai kolonial Belanda Kecuali 10 % yang merupakan milik ayah Rangga. dari pabrik itulah rangga pun berteman dengan menner Belanda Edward Biljmer dan memulai pekerjaan sebagai bagian administrasi keuangan.
Sekeping masalah muncul dalam perjalanan sang sarjana inlander setelah Rangga di Batavia. Paksaan terhadap Sistem perjodohan telah mengikat Rangga dengan gadis bernama Sekar Prembayun. Padahal keduanya telah memiliki sosok lain dihatinya, Rangga dengan menner Everdine, sedang Sekar mengagumi pria yang bernama Jatmiko, aktivis pergerakan yang telah menggerakan Sekar untuk melawan kolonial Belanda .
Lain halnya dengan kondisi pabrik gula De Wints, dimana upah buruh membuat Rangga melakukan diplomasi kenaikan gaji sebagai upah yang layak bagai kaum buruh. namun ditengah diplomasi tersebut terjadi mutasi terhadap menner Biljmer yang digantikan William Thijsee. Dimana arah pemikirannya membuat rangga harus waspada karena dirinya dianggap sebagai penghalang dalam menjadikan kekayaan pabrik hanya untuk kaum kolonial belanda, serta penghalang cintanya pada Everdine yang dipaksa menikah dengan dirinya karena hutang ayahnya.
Sejak dirinya berada di Batavia dan sejak ia bekerja di pabrik De Wints ini lah sebuah kesadaran kebangsaan muncul. Perasaan tidak puas yang ia hadapi kala Nyai Darmi pemilik warung sebelah pabrik berkeluh kesah tentang buruh yang dipecat. Bahkan Pabrik selama ini tidak memberikan gaji yang layak. Gaji buruh yang hanya cukup untuk makan sehari saja, selebihnya mereka makan dari bahan timul atau puhung rebus. kondisi ini tentu berbeda dengan pemilik saham De Wints yang bertambah kaya apa lagi setelah melewati krisis Malaise 1930.
Konflik antar kelas memanas kala muncul tuntutan dari aktivis pergerakan yang dilakukan oleh Pratiwi dan Jatmiko. keduanya mewakili kaum buruh meminta pemilik pabrik untuk menaikan harga sewa tanah dan upah buruh. Bahkan rangga sedikit demi sedikit masuk dalam kelompok (partai rakyat) yang menuntut secara diplomasi hak pribumi yang hilang. Maka dari konflik inilah rangga lebih mengenal Kresna yang tidak lain adalah sekar calon istrinya, di sisi lain pratiwi menghadapi pemerkosaan yang dilakukan oleh menner William Thijsee. Idealisme ini jua lah yang membuat rangga lulusan terbaik di leiden harus dibuang paksa di negeri yang jauh Digul, Sekar yang diasingkan di Belanda, Everdine yang memilih menjadi muslim setelah menikah dengan rangga, dan semuanya.
Novel ini tentu akan menyulitkan pembaca untuk membaca pristiwa secara runut karena cerita terpotong oleh masing-masing bab. Namun di sinilah sebuah benang merah yang hendak disampaikan penulis kepada pembaca. Benang merah yang akan menggugah pembaca dalam menilai karakter dari masing-masing tokoh pergerakan. sebuah kesulitan yang ia hadapi bersama orang-orang yang memiliki karakter berbeda namun satu yakni memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Novel ini layak menjadi bacaan mahasiswa yang memang memiliki jiwa idealis serta memiliki tuntuta terhadap keadaan sekarang ini. sedikitnya melalui bacaan inilah akan memberikan sebuah simpulan bagaimana mengolah negeri ini namun tetap tidak menhilangkan hak-ha buruh.

Catatan perjalanan : Tempat Pengasinganku adalah Rumahku

( Catatan perjalanan : Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende-NTT ) Perjuangan seperti apa yang bisa dilakukan Dalam keadaan terkucil sep...