Resensi Buku : Sjam Aktor PKI yang Oputunis

Judul : The Misink Link G 30 s (misteri Sjam Kamaruzzaman) dan biro chusus PKI Penulis : Agung Dwi Hartanto Penerbit : Yogyakarta Tebal : 120 Halaman TAHUN TERBIT : 2011 ******************************************************************************************************** Buku ini menceritakan tentang peran Sjam dalam organisasi masa besar PKI, dimana dalam roda organisasi PKI ini memang menjadi partai komunis yang besar di Asia Tenggara. Namun dalam jalan organsasi ini tiba-tiba terhenti karena pristiwa besar yakni G 30 S. gerakan yang dilakukan oleh PKI ini dinilai tidak hanya dilakukan oleh PKI sendiri namun juga dalang atau big bos yang lain. Namun misteri ini masih tertutup untuk mencari kebenaran tentang pristiwa G 30 S. Agung Dwi Hartanto mencoba menawarkan tokoh baru dalam dunia PKI yang dinilainya sebagai sosok portunis dalam tubuh pki yakni Sjam Kamaruzzaman. Nama Sjam Kamaruzzaman adalah seorang agen intelijen BC PKI dalam menyebarkan dokrin PKI ke dalam angkatan militer Indonesia. Kemampuan Sjam Kamaruzzaman yang digambarkan buku setebal 120 halaman ini memang tidak merekam secara detail bagaimana sosok Sjam Kamaruzzaman dalam melakukan lobi-lobi terhadap calon-calon perwira militer. Namun setidaknya dalam buku yang sederhana ini sukses dalam memperkenalkan sosok Sjam Kamaruzzaman ke hadapan pembaca. Penulis dengan menggunakan bahasa yang ringan serta komunikatif menjadikan buku ini mudah dipahami dengan istilah yang kurang sulit. Namun sayangnya uji kritis dalam buku ini masih kurang tajam, dimana penulis mencoba menggunakan daya dugaan dalam menebak sosok sosok Sjam Kamaruzzaman dan perannya. Memperkenalkan sosok Sjam Kamaruzzaman yang dilahirkan di Jawa Timur tahun 1924, latar belakang keluarga yang berasal dari kalangan pedagang arab tidak membuatnya menjadi seorang pedagang melainkan masuk ke dalam militer. Tentu saja, hal ini disebabkan karena kondisi zaman yang membutuhkan pejuang untuk membawa Indonesia merdeka. Melalui karir militer Sjam Kamaruzzaman bertemu dengan para perwira militer yang kelak menjadi teman dan lawan perjuangan seperti Seoharto, Untung, Abdul Latif, kemudian melangkahkan kaki menujuh partai komunis Indonesia PKI pimpinan D.N Aidit. Simpulan dalam membaca buku ini adalah apakah sosok Sjam Kamaruzzaman penting atau tidak dalam tubuh PKI, sebelum dan sesudah G 30 s? menjawab hal ini maka jawabannya adalah penting karena beberapa point yakni, pertama, posisi Sjam Kamaruzzaman sejak masuk PKI atas bujukan Aidit menjadi seorang yang mampu menjalankan tugas sebagai seorang intelejen rahasia dalam merekrtut para tentara dari angkatan darat, laut, udara, hasilnya ia berhasil mendapatkan 700 tentara dari 12 provinsi. Tentu saja hal ini akibat upaya dari Sjam Kamaruzzaman dalam melakukan provokasinya melalui BC PKI. Kedua, Sjam Kamaruzzaman dinilai mampu dalam mengatur hubungan antara pihak militer dan partai sehingga komunikasi antar mereka berjalan lancar. Menjelang G 30 S, Sjam Kamaruzzaman bersama Aidit mencoba mengkoordinasikan para tentara yang pro PKI untuk disiagakan menjelang hari H. Walaupun ahirnya gerakan itu dinilai sebagai pemberontakan yang mengalami kegagalan. Buku ini menjelaskan peranan yang dilakukan oleh Sjam Kamaruzzaman tidak hanya dalam runag lingkup PKI namun lebih dari itu. Penulis mencoba menganalisis kegagalan gerakan 30 september dengan peranan Sjam Kamaruzzaman selaku dalam menyusun gerakan ini. Dimana rencana awal dari gerakan PKI adalah menangkap para jenderal yang akan melawan kekuasaan Seokarno pada tanggal 5 Oktober namun ditengah rencana terjadi perubahan karenan dukungan militer untuk membantu PKI tidak kunjung dating. Sebaliknya jenderal yang ditangkap sebagian tewas karena perlawanan. Maka menghadapi hal ini lantas Untung selaku panglima militer dan Sjam Kamaruzzaman tetap melakukan gerakan ini. Gerakan 30 September yang dinilai gagal menurut penulis bisa jadi sengaja dilakukan Sjam Kamaruzzaman yang merupakan agen mata-mata Seoharto dan CIA karena situasi Indonesia saat itu memang berada dalam kekuatan dominan PKI selaku pemenang pemilu dengan jumlah masa yang besar. Namun dugaan tetap dugaan pelu adanya penelitian lebih lanjut.

Resensi Buku : Petualangan D’Artagnan dan Trio Musketri

Judul : TRIO MUSKETRI Penulis : Alexander Dumas Penerbit : Serambi Tebal : 535 Halaman Tahun Terbit : 2010 ****************************************************************************************************** “Hanya ada dua orang yang bisa kamu percayai yakni raja dan kardinal” sebuah pesan yang disampaikan oleh sang ayah kepada anaknya D’Artagnan ketika hendak menujuh ke Paris untuk mengabdikan diri sebagai seorang muskteri. D’Artagnan adalah sebuah pemuda belia asal Gascon mencoba menjalani hidup dengan menjadi seorang muskteri, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Monsieur De Treville. Dengan membawa bekal berupa kuda, uang 4 crown dan pesan khusus sang ayah untuk Monsieur De Treville yang berisi untuk menerima D’Artagnan anaknya untuk menjadi seorang pengawal kerajaan maka sang petualang memulai perjalanannya. Perjalanan inilah yang menjadi awal pembuka petualangan D’Artagnan menjadi seorang musketri. Buku ini menggunakan setting pada masa pemerintahan kerajaan di perancis, dimana kekuasaan yang memerintah adalah pemerintahan absolut raja Louis XIII. Alexander Dumas membawa pembaca untuk mengenal kondisi pada saat itu melalui konflik yang ditulisnya. Dimana raja Louis XIII dalam kekuasaanya membentuk dua pengawal dalam kerajaan tersebut yakni kardinal dan musketri, keduanya saling berebut pengaruh dalam menjadi yang terbaik dihadapan sang raja. Dalam kondisi seperti ini lantas muncul sebuah konspirasi untuk saling melawan antar pengawal raja bahkan ratu. D’Artagnan adalah seorang pemuda yang tangguh dan polos namun menjunjung harga diri sebagai seorang laki-laki. Maka perjalanan D’Artagnan dalam buku ini banyak dituliskan sikap heroic D’Artagnan sehingga kera memicu perkelahian. Namun dari aksinya ini pula ia menemukan tiga sekawan kebanggan musketri yakni Arthos, porthos, dan aramis, ketiganya adalah kesatria yang akan menemani D’Artagnan dalam melakukan petualangan-petualangan melawan kejahatan konspirasi. Namun sebagai sosok yang kesatria D’Artagnan juga adalah lelaki yang mudah untuk jatuh cinta. Persoalan cinta inilah yang menjatuhkan D’Artagnan dalam pelukan wanita baik dan jahat. Petualangan D’Artagnan bersama tiga sekawan lainnya sebenarnya untuk meredam konflik antara raja dan ratu yang terlihat tidak sepakat. Dimana ratu yakni anne Austria hendak merencanakan adanya pemberontakan untuk merongrong kekuasaan raja yang absolute. Sang ratu bersama duke yang memiliki jaringan informasi kepada kerajaan inggris. Namun konspirasi ini bertambah pelik ketika pihak cardinal juga merencanakan sesuatu yang jahat yakni adu domba. D’Artagnan mulai masuk kepada konflik ketika dirinya bertemu dengan tangan kanan ratu bernama madam bonacieux yang membuat D’Artagnan jatuh cinta kepadanya. Waktu yang berlanjut, ahirnya D’Artagnan menjadi orang kepercayaan ratu dalam menyamaikan surat kepada duke di inggris. Bersama tiga sekawan, mereka pun berangkat menujuh inggris melalui pelabuhan. Namun sayangnya, dalam perjalanan ini keempat kesatria ini dihantam dengan berbagai konflik yang harus meninggalkan satu per satu dan ahirnya tinggal D’Artagnan sendiri. Keberhasilan D’Artagnan dalam membawa surat ini lantas menjadi bukti cintanya kepada Madamme Bonacieux dengan hadiah sebuah cincin. Konspirasi mulai muncul untuk menghentikan D’Artagnan ketika Madamme Bonacieux diculik oleh orang tidak dikenal. Sementara itu, D’Artagnan yang sedang kehilangan sang kekasih kembali jatuh cinta kepada Lady De Winter atau Milady. Namun cinta yang hanya bertepuk sebelah tangan ini membuat D’Artagnan untuk terus mengejarnya sampai ahirnya ia tahu bahwa milady adalah sosok wanita yang jahat dan ia telah melakukan banyak konspirasi melawan musuh-musuhnya. Dimana sosok milady lah yang menjadi actor dalam rencana pembunuhan D’Artagnan, Madamme Bonacieux, Duke, bahkan terhadap saudara iparnya sendiri. Buku ini bagus dibaca oleh semua kalangan, bahasa terjemahan yang ringan namun sulit ketika membaca nama-nama tokoh yang bergaya Perancis dan Inggris. Buku laris di masa awal penerbitan, dimana buku ini mulai diterbitkan di eropa dan mendapat sambutan hangat.

Resensi Buku : Memecahkan Kesuksesan Melalui Jaringan

Judul : Never Eat Alone Penulis : Keith Ferazzi dan Tahl Raz Penerbit : Gagas Media Tebal : 394 Halaman Tahun Terbit : 2011 ***************************************************************************************************************** Setiap orang ingin mencapai sebuak kesuksesan. Namun jalan dalam mencapai kesuksesan itu tidaklah mudah. Salah satu kunci sukses adalah mampu membangun dan merawat hubunan antar manusia. Dalam buku Never Eat Alone ini pembaca akan diajarkan bagaimana membangun jaringan dan fungsi dalam membangun jaringan tersebut. Buku yang ditulis oleh Keith Ferazzi dan Tahl Raz merupakan sebuah buku dasar dalam membangun jarinan di era yang serba maju. Walaupun buku ini merupakan buku yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia namun buku ini cukup jelas dalam menggambarkan jaringan tersebut. Pembaca tidak akan disuguhi dengan bacaan kesukesan yang telah dilakukan oleh orang-orang sukses namun pembaca diminta untuk paham dengan keseharian kita yang selama ini mungkin terabaikan. Keutamaan kesuksesan ini sebenarnya telah lama juga dikenalkan dalam ajaran agama Islam. Dimana Islam sebagai agama besar mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa dalam membangun hubungan sesama dengan penuh kepercayaan. Buku setebal hamper 400 halaman ini berisi empat bab utama yang akan dibahas. Poin-oin dalam bab tersebut antara lain bab pertama hubungan dalam membangun pola pikir, bab kedua hubungan dalam membangun keterampilan yang dikuasai, bab keempat hubungan dalam mengubah pola piker menjadi pertemanan, dan keempat hubungan yang dibangun dapat yang lebih dan berikan kembali. Penyerdehaanaan pada masing-masing bab akan memudahkan pembaca untuk mempelajari hubungan jaringan. Kekuatan dalam buku ini memang patut menjadikanya sebagai buku best seller di New York. Keith Ferazzi sebagai pencetus ide memang menuliskan sebuah pengalaman hidup sebagai seorang konslutan dan pengusaha yang memiliki banyak ide dalam dirinya. Maka wajar, jika pendiri dan CEO Ferazzi grennlight sebagai sosok yang menerima penghargaan sebagai salah satu 40 under 40 bisnis oleh majalah bisnis. Kehadiran buku ini memang layak dibaca oleh individu yang memang membutuhkan tantangan dalam hidupnya. Keith Ferazzi menjelaskan dengan cara yang sederhana dalam membangun sebuah kesuksesan dengan memulai dari diri sendiri. Dimana Keith Ferazzi mengajarkan kepada manusia untuk bisa menjadi pribadi yang terbuka, Keith Ferazzi menegaskan bahwa kesuksesan yang baik adalah kesuksesan setelah melakukan hubungan dengan orang lain. Maka dalam menjalin hubungan membutuhkan komunikasi yang baik serta hangat. Jika hal ini berjalan maka tentu satu jalan sukses berjalan baik. Keith Ferazzi juga mengajarkan bahwa dalam memabngun jaringan yang dalam lingkup kesuksesan adalah dengan cara membuat sebuah “klub” . adanya klub dalam awal kalimat bab pertama memang menentukan segalanya, bahwa adanya klub akan membuat kita akan adanya teman sebagai pihak krittik, konsultan, bahkan motivator. Keith Ferazzi mencontohkan seperti kesuksesan yang telah dialami oleh orang-orang besar seperti orang lain bahwa mereka membangun terlebih dahulu jaringan. Dimana Keith Ferazzi mencontohkan kesuksesan yang telah dilakukan oleh Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Bill Clinton. Bahasa yang sederhana dalam menjelaskan sebuah alur kesuksesan sangat pas jika dibaca oleh kalangan umum berada dalam komunitas yang banyak seperti mahasiswa. Dimana kehdiuan mahasiswa erat dengan hal-hal yang baru serta kreatif maka tidak ada salahnya jika memulai jalan untuk sukses dengan menjalin hubungan antar teman secara baik.

Resensi Buku : Mukzizat kecil dari benua hitam

Judul : Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang Penulis : Mujahidin Nur Penerbit : Zaytuna Tebal : 116 Halaman Tahun terbit : 2012 ****************************************************************************************************************** Syafrudin Khalifah terlahir dari benua hitam, Afrika. Dia dilahirkan di tengah kondisi masyarakat yang mayoritasnya beragama nasrani termasuk kedua orang tuanya, Domisia dan Francis. Namun Syafrudin Khalifah memang bayi yang terpilih dari sekian keajaiban yang ada selama ini. Dimana Allah menunjukan kekuasaan-Nya terhadap diri Syafrudin Khalifah. Melalui buku ini, pembaca akan digambarkan suasana yang terjadi di lingkungan dan diri Syafrudin Khalifah. Buku yang cukup singkat untuk membaca latar kehidupan Syafrudin Khalifah yang hidu ditengah kaum minoritas muslim. Melalui buku ini, setidaknya mampu menjadi bacaan yang memberikan motivasi untuk meneguhkan hati dalam hal keimanan kepada Allah. Kekuasaan Allah yang diberikan terhadap si kecil Syafrudin Khalifah adalah kuasaaan illahi yang hanya mampu dilakukan oleh sang pencipta dan sesuai dengan kehendak-Nya. Buku akan memberikan sebuah pencitraan bahwa Allah memang tuhan sekalian alam yang sanggup menunjukan kekuasaan di tanah mayoritas nasrani. Melaui Syafrudin Khalifah lantas menjadi magnet bagi banyak kalangan di benua Afrika bahkan dunia untuk bertemu dan mendengarkan tausyiah tentang tauhid kepada Allah. Syafrudin Khalifah dilahirkan di kota Arusha, wilayah Tanzania. Si kecil yang telahir secara normal dari proses yang normal ini membuat kedua orang tuanya bahagia. Namun kebahagiaan yang dirasakan kedua orang tuanya kini tiba-tiba gelisah ketika kedua orang tuanya membawa Syafrudin Khalifah ke gereja untuk melakukan pembaptisan seperti yang dilakukan umat nasrani. Namun ketika hendak mendekati ke gereja tiba-tiba Syafrudin Khalifah yang masih berumur beberapa bulan sanggup mengatakan sesuatu yang terdengar samar-samar namun jelas yakni ia tidak ingin dibaptis. Syafrudin Khalifah mengatakan bahwa ia adalah seorang islam. Berawal dari kejadian inilah lantas kedua orang tuanya mencoba mengobati keanehan anaknya yang dianggap seperti kena pengaruh iblis. Syafrudin Khalifah dibawa ke beberapa pendeta namun tidak kunjung menemukan asal sakitnya, hingga muncul seorang muslim bernama ayub yang mencoba mengobati penyakit sang anak. Namun ayub yang merupkaan muslim ini terkejut sehingga sujud sukur setelah mendegarkan apa yang diucapkan si bayi kecil ini. Ayub dengan tegas mengatakan bahw anak ini adalah seorang muslim. Keteguhan Syafrudin Khalifah untuk mengatakan islam ini lantas membuat keduaorang tuanya untuk menjadi seorang muslim. Namun Syafrudin Khalifah memang dilahirkan dengan watak dan karakter yang berbeda. Dimana diumurnya yang sangat balita 1,5 ia telah mengerjakan shalat lima waktu. Selain itu, diumur balitanya juga ia menjadi seorang hafidz al quran. Buku ini cocok dibaca oleh kalangan umum bahkan anak-anak. Kehadian buku ini bisa menjadi sebuah percontohan akan kedudukan seorang hafidz yang memang mendapat ridha dari allah swt. Namun bagi kalangan ilmiah atau akademik buku ini masih memiliki kekurangan dalam memuat data seorang anak ajaib dari benua hitam. Penulis buku ini sendiri juga mengatakan dalam kata pengantar bahwa dirinya memiliki kekuarangn dalam mencari data tentang si anak ajaib ini. Namun setidaknya melalui buku ini memang menjadi persembahan terhadap sisi anak ajaib yang hadir di abad 21. .

Mengenal tokoh komunis nan agamawan

Judul : H.M. Misbach Penulis : Nor Hiqmah Penerbit : Yogyakarta Tebal : 103 Halaman Mengenal istilah komunis maka dalam mindset kita seolah mengenal bahwa komunis tidak mengenal istilah agama dan tuhan. Hal ini lantas menjadi antipasti bagi masyarakat kita saat ini dalam mengenal komunis sebagai doktrin anti tuhan. Namun dalam buku ini akan menjawab bahwa, walaupun komunis berasal dari negeri eropa dengan mengemukakan tokohnya seperti Karl Marx namun komunis mengalami gerak perubahan yang berbeda ketika di Indonesia. Hal itulah yang coba Nor Hiqmah menulis dalam buku berjudul H.M. Misbach. Dalam buku ini pembaca akan diperkenalkan dengan tokoh komunis yang berasal dari kalangan ulama di Jawa asli Surakarta bernama H.M. Misbach. Ia mengakui bahwa dirinya adalah seorang komunis sejati yang berjalan dengan pemeluk agama yang sejati. H.M. Misbach mencoba mengatakan bahwa ajaran komunis tidak berarti mengenal tuhan dan agama, namun komunis dan Islam berada dalam satu jalan dalam menyatukan satu tujuan yang sama yakni menentang imperialism di tanah Indonesia. H.M. Misbach berasal dari kalangan dan keluarga yang sederhana yakni pedagang batik, walau seperti itu H.M. Misbach berada dalam kondisi yang beruntung sehingga bisa sekolah bumi putra dua bulan dan melanjutkan ke pondok pesantren. Doktrin komunis masuk ke dalam dirinya setelah ia masuk dalam organisasi pergerakan saat itu yakni IJB (inlandsche journalisten bond) dan masuk ke dalam organisasi Serikat Islam, kemudian PKI. Melalui pergerakan dalam organisasi H.M. Misbach yang dilahirkan di kauman tahun 1976 Surakarta mulai memahami arti nasionalisme. Melalui organisasi ini pula, H.M. Misbach berkenalan dengan tokoh-tokoh pergerakan besar seperti Soekarno, HOS.Cokroaminoto, Mas Marco Kartodikromo, dan tokoh-tokoh lainnya. Namun dalam melihat perkembangan pergerakan yang masih kurang keras maka pada tahun 1922 setelah H.M. Misbach dikeluarkan dari penjara akibat propaganda yang dilakukannya dalam melawan pemerintah ia kelaur dari pergerakan Islam Serikat Islam dan Muhammadiyah kemudian masuk menjadi anggota PKI. Menurtunya, PKI memiliki kemampun yang lebih disbanding organisasi lainnya dalam menggerakan masa dan melakukan sebua revolusi. Melalui pki ini H.M. Misbach semakin gencar dalam menyuarakan kebebasan dan melakukan aksi mogok buruh secara masal. Kemampuan H.M. Misbach dalam melakukan orasi menjadi salah satu kunci sukses dalam menggerakan roda PKI, bahkan H.M. Misbach tidak jarang menggunakan ayat-aayat al quran dalam melakukan orasinya. Tidak hanya sebagai orator, namun H.M. Misbach juga dikenal sebagai intelektual yang tidak pernah lelah dalam menulis yang berisi kritikannya terahdap pemerintah belanda dan organisasi pergerakan yang dinilai lamban. Buku ini bagus dalam menceritakan sosok H.M. Misbach dalam dunia pergerakan. Bahasa yang digunakan sangat ringan sehingga mudah dimengerti oleh semua kalangan namun buku tetap menjadi buku yang perlu refrensi lebih lanjut dalam menyamakan Islam dan komunis. Selain itu, pembaca memang dituntut untuk cerdas dalam membaca sehingga tidak terpengaruh dengan isi dari bahan bacaan dalam menyamakan komunis dan Islam. Buku yang pantas untuk dibaca kalangan intelektual yang kritis dalam menilai sosok haji yang kontroversial.

Resensi Buku : Mengenal tokoh komunis nan agamawan

Judul : H.M. Misbach Penulis : Nor Hiqmah Penerbit : Yogyakarta Tebal : 103 Halaman Mengenal istilah komunis maka dalam mindset kita seolah mengenal bahwa komunis tidak mengenal istilah agama dan tuhan. Hal ini lantas menjadi antipasti bagi masyarakat kita saat ini dalam mengenal komunis sebagai doktrin anti tuhan. Namun dalam buku ini akan menjawab bahwa, walaupun komunis berasal dari negeri eropa dengan mengemukakan tokohnya seperti Karl Marx namun komunis mengalami gerak perubahan yang berbeda ketika di Indonesia. Hal itulah yang coba Nor Hiqmah menulis dalam buku berjudul H.M. Misbach. Dalam buku ini pembaca akan diperkenalkan dengan tokoh komunis yang berasal dari kalangan ulama di Jawa asli Surakarta bernama H.M. Misbach. Ia mengakui bahwa dirinya adalah seorang komunis sejati yang berjalan dengan pemeluk agama yang sejati. H.M. Misbach mencoba mengatakan bahwa ajaran komunis tidak berarti mengenal tuhan dan agama, namun komunis dan Islam berada dalam satu jalan dalam menyatukan satu tujuan yang sama yakni menentang imperialism di tanah Indonesia. H.M. Misbach berasal dari kalangan dan keluarga yang sederhana yakni pedagang batik, walau seperti itu H.M. Misbach berada dalam kondisi yang beruntung sehingga bisa sekolah bumi putra dua bulan dan melanjutkan ke pondok pesantren. Doktrin komunis masuk ke dalam dirinya setelah ia masuk dalam organisasi pergerakan saat itu yakni IJB (inlandsche journalisten bond) dan masuk ke dalam organisasi Serikat Islam, kemudian PKI. Melalui pergerakan dalam organisasi H.M. Misbach yang dilahirkan di kauman tahun 1976 Surakarta mulai memahami arti nasionalisme. Melalui organisasi ini pula, H.M. Misbach berkenalan dengan tokoh-tokoh pergerakan besar seperti Soekarno, HOS.Cokroaminoto, Mas Marco Kartodikromo, dan tokoh-tokoh lainnya. Namun dalam melihat perkembangan pergerakan yang masih kurang keras maka pada tahun 1922 setelah H.M. Misbach dikeluarkan dari penjara akibat propaganda yang dilakukannya dalam melawan pemerintah ia kelaur dari pergerakan Islam Serikat Islam dan Muhammadiyah kemudian masuk menjadi anggota PKI. Menurtunya, PKI memiliki kemampun yang lebih disbanding organisasi lainnya dalam menggerakan masa dan melakukan sebua revolusi. Melalui pki ini H.M. Misbach semakin gencar dalam menyuarakan kebebasan dan melakukan aksi mogok buruh secara masal. Kemampuan H.M. Misbach dalam melakukan orasi menjadi salah satu kunci sukses dalam menggerakan roda PKI, bahkan H.M. Misbach tidak jarang menggunakan ayat-aayat al quran dalam melakukan orasinya. Tidak hanya sebagai orator, namun H.M. Misbach juga dikenal sebagai intelektual yang tidak pernah lelah dalam menulis yang berisi kritikannya terahdap pemerintah belanda dan organisasi pergerakan yang dinilai lamban. Buku ini bagus dalam menceritakan sosok H.M. Misbach dalam dunia pergerakan. Bahasa yang digunakan sangat ringan sehingga mudah dimengerti oleh semua kalangan namun buku tetap menjadi buku yang perlu refrensi lebih lanjut dalam menyamakan Islam dan komunis. Selain itu, pembaca memang dituntut untuk cerdas dalam membaca sehingga tidak terpengaruh dengan isi dari bahan bacaan dalam menyamakan komunis dan Islam. Buku yang pantas untuk dibaca kalangan intelektual yang kritis dalam menilai sosok haji yang kontroversial.

Catatan perjalanan : Tempat Pengasinganku adalah Rumahku

( Catatan perjalanan : Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende-NTT ) Perjuangan seperti apa yang bisa dilakukan Dalam keadaan terkucil sep...