Resensi : Membentuk Humor Keratif Dalam Belajar

Judul : Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Humor Penulis : Darmansyah, S.T, M.Pd
Penerbit : Bumi Aksara
Tebal : 203 Halaman
Tahun terbit : 2010

Saat ini para pelajar dan mahasiswa yang berada dalam lingkungan belajar sedang berada dalam kondisi psikis yang buruk. Dimana rasa bosan serta jenuh belajar menjadi sebab utama sehingga pencapaian materi tidak efektif dilakukan. Bahkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh herman nirwana terhadap satu sekolah di sumatera barat menunjukan bahwa anak cenderung malas dengan belajar sains, khususnya matimatika. Kebosanan inilah diterjemahkan toni buzan dalam melihat pola negatif sekolah bagi siswanya. Melihat hal ini tentu kembali melihat bagaimana kompetensi guru serta keprofesionalan dalam melakukan proses selama belajarnya. Dimana guru sebagai bahan sentral dalam belajar serta megolah lokal. Intinya keberhasilan dalam sebuah pencapaian belajar dilakukan dengan guru yang mendominasi. Maka dari itu perlu adanya sbeuah perubhan dalam cara ajar. Salah satunya dengan pendekatan humor. Humor memang akan menjadi daya tarik siswa dalam menyimak pelajaran secara serius dan menyenangkan. Namun saat sekarang ini penggunaan humor sebagai cara mengajar baik guru dan dosen tidak diterapkan secara baik. Guru mengalami kesulitan dalam menyisiplan humor dalam proses belajar-mengajar sehingga mereka menganggap bahwa menggunakan media humor terasa berat dilakukan. Padahal dalam menggunakan media humor data dilakuakn dengan gaya cerita, gambar, atau menampilkan ilustrasi yang bisa merangsang siswa untuk lebih rileks serta santai. Shapiro mengatakan bahwa humor adalah bagian dari kecerdasan emosional. Maka dari itu saat guru mengajar dalam local penggunaan humor dalam belajar akan mendekatkan siswa dan guru dalam belajar. Sehingga memberikan dampak kepada siswa agar tidak bosan dalam mengikuti proses belajar. Selain itu, penggunaan humor dalam belajar akan memberikan efek keterbukaan belajar secara umum antara guru dan siswa. Cooper mengatakan bahwa dengan humor kita dapat meikmati proses kerja yang memerlukan pemikiran serius seperti menilai, memecahkan masalah, dan menagmbil keputusan. Brotherhood mengatakan bahwa humor akan memberikan dampak komunikasi secara manusiawi dalam proses belajar. Dalam pembelajaran melalui humor ini setidaknya ada empat mamfaat yang didapatkan dalam proses belajar humor : pertama, membangun hubungan dan mneingkatkan komunikasi antara guru dan siswa. Kedua, mengurangi beban psikologi yakni tekanan berupa stress. Ketiga, membuat pembelajaran menjadi menarik, dan terahir untuk meningkatkan daya ingat suatu materi pelajaran . Menurut Sheinowitz mengatakan bahwa guru memiliki keterampilan yang adapt dikembangkan termasuk memilih dan menggunakan humor sebagai suatu strategi pembelajaran. Lebih lanjut ia mengemukakan bahwa pembagian humor terbagi atas dua hal : pertama, planed humor merupakan humor yang telah direncanakan dalam pembelajaran oleh guru sehingga siswa menjadi tertawa. Halpenting dalam planed humor ini adalah kemampuan yang dilakukan guru dalam membawakan humor yang sesuai dengan karakter anak. Dimana penciptaan seperti ini akan membuat peserta didik menjadi riang serta membuat proses belajar menjadi menyenangkan. Sedangkan Sheinowitz mengatakan bahwa dalam membawakan humor dapat dilakukan seperti ini : cerita lucu, pertanyaan dengan jawaban yang lucu, film kartun, menulsi kembali teks lucu, membuat plesetan kalimat yang lucu. Kedua, unplanned humor penggunaan humor dalam kelas yang tidak direncanakan. Dimana humor memang menjadi cirri khas dari karakter pengajar. Sehingga humor tidak lagi menjadi sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Humor yang bersifat spontan dalam mengajar akan memberikan dampak dalam memberikan humor dalam local. Penggunaan humor seperti ini tentu akan menyulitkan para pengajar yang tidak memiliki kemampuan dalam mengolah humor yang cerdas. Secara keilmuan buku ini bagus dibaca kalangan parktisi pendidikan yang memang memiliki pekerjaan dengan mengajar. Bahasa yang ringan serta mudah dimengerti menjadikan buku juga layak dibaca kalangan mahasiswa yang ingin menerapkan sistem humor dalam sebuah proses belajar. Namun buku ini memmiliki sedikit kekuarangan yakni penyelesaian tata cara humor bagi calon individu yang kaku. Dimana rasa humor memancing tawa tentu tetap tidak menghilangkan esensi humor dan wibawa seorang guru. Penjelasan batasan humor juga tidak menyeseuaikannya. Maka dari itu perlu sebuah aprisiasi bahwa humor memang penting, dan guru yang memiliki andil dalam memajukan pendidikan.

No comments:

Post a Comment

Catatan perjalanan : Tempat Pengasinganku adalah Rumahku

( Catatan perjalanan : Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende-NTT ) Perjuangan seperti apa yang bisa dilakukan Dalam keadaan terkucil sep...