Resensi : Kembalikan Eksistensi Kota Padang

Judul : PADANG Di Persimpangan Jalan? Potret Dahulu, Kini, Dan Visi Masa Depan
Penulis : Ir.H.Walneg S.Ja. M.M dan Windo Wibowo, S.Hum Penerbit : PT.Visi Media Nusantara
Tebal : 235 Halaman
Tahun terbit : 2012

Sebuah gagasan yang didasari melalui kepedulian terhadap tata kota memang tidak dimiliki oleh semua orang. Bahkan kalangan birokrat pun terlihat enggan dalam memaknai bagaimana sebuah kebijakan memang mengarah pada kesejahteraan rakyat. Maka dari itu, sebuah gagasan yang dilakukan oleh warga yang mengatasnamakan rakyat biasa adalah hal yang luar biasa. Maka seperti itulah kesan yang akan didapatkan dari kisah buku ini. Dimana buku ini merupakan sebuah peluncuran gagasan yang bisa menjadi sebuah pertimbangan secara umum tentang kondisi saat ini. Jati diri penulis yang tidak berdomisili di kota Padang, namun memiliki kepeduliaan tinggi terhadap kota Padang. Adanya pengalaman secara historical telah membuatnya tergerak untuk melahirkan gagasan dalam buku ini. Umur kota Padang yang telah mencapai 320 tahun ini memang bukan merupakan usia yang muda. Artinya kota Padang memang memiliki artian yang khusus dalam menilik hal ini. Dalam konteks sejarah, kota Padang memang telah dikenal oleh pemerintah Hindia Belanda, hingga pejabat lokal bahwa kota Padang sebagai kota di jalur Sumatera yang strategis. Maka dari itu dalam tataran sebagai kota tua, tentu memiliki banyak hal yang bisa dipertahankan dan nyang lebih baik?. Menjawab hal ini, perlu penjelasan yang menggugah mengenai kota Padang yang dijelaskan dalam buku Padang Di Persimpangan Jalan . Salah satunya permasalah yang real terjadi saat ini adalah kondisi terminal dan pasar bagi kota Padang. Permasalahan yang menumpuk membuat kesepakatan antara pejabat dan kita pasrah. Ketiadaan solusi yang konkrit hanya melahirkan petaka bagi masyarakat kota, dan juga Padangnya sebagai ibu kota provinsi. Dimana dalam urutan kota ternama, nama kota Padang terletak pada urutan 39 di Indonesia. Kehebatan kota Padang di masa lalu ternyata tidak mampu dibangun di kota Padang dalam satu dasawarsa terahir ini. Bahkan kondisi wilayah tetangga yang dulu berguru ke Padang, kini telah menjadi kota yang matang dalam bentuk struktur yang lebih maju. Kondisi budaya, ekonomi, pendidikan, serta bidang lainnya semakin jauh meninggalkan kota Padang. Secara penataan, ada enam contoh kota-kota di Indonesia yang mampu menjadi kota perubahan serta modern, yakni Makasar, Solo, Sragen, Wakatobi, Gorontalo, dan Tarakan. Dimana dalam konteks dahulu mereka adalah kota yang tertinggal dalam pembangunan dan pembinaan. Namun kini kemajuan mereka telah mencapai hasil-hasil yang gemilang. Padang sebagai ibu kota provinsi di era masa lalu banyak menyumbangkan banyak hal bagi negara ini. Baik dalam segi SDM, dengan melahirkan tokoh-tokoh tingkat nasional, sumbangan terhadap budaya dari kreasi seni dan sastra, bahkan dalam bidang agama, dimana Islam sebagai identitas orang minang. Namun secara kekinian hal tersebut beransur-ansur hilang. Identitas kota Padang sebagai refleksi di masa lalu tidak mampu membawa kota Padang menjadi kota kebanggan yang telah hidup ratusan tahun lalu. Kondisi ini semakin diperarah dengan mindset yang hidup ditengah masyarakat tentang wilayah perkotaan yang semakin rawan dengan bencana alam. Kondisi alam yang seperti ini memunculkan stigma bahwa hidup di kota Padang hanya akan memberikan dampak negative. Lebih jauh lagi, perpindahan penduduk dari wilayah tepi pantai ke dataran tinggi hanya memperumit kondisi kota yang tidak memiliki tata ruang (master plan) yang bagus. Maka hanya akan muncul pertanyaan yang akan menjadi esensi dalam buku ini, mau kemana Padang akan dibawa, dalam hal kemajuan?. Pembahasan masalah yang dikemukakan buku memang menyesuaikan dengan kondisi riil dari permasalahan yang dialami oleh kota Padang. Dimana tingkat kepeduliaan birokrat yang memang menjadi acuan, seberapa besar mereka akan membuat perubahan di kota Padang. kepemipinan akan memberikan sebuah gagasan yang baru yang bisa meningkatkan perubahan baik dari pembangunan maupun dari segi mentalitas. Potensi yang dimiliki oleh kota Padang tidak dimamfaatkan secraa baik. Padahal kondisi kota yang dicontohkan di atas, ada beberaapa yang tidak memiliki potensi sdm yang mumpuni. Berbeda dengan kota Padang yang memang memiliki pola eksistensi dalam melakukan pengembangan. Potensi SDA di kota Padang yang masih terdapat wilayah startegis yang belum diolah secara baik, wilayah pertanian, pemukiman, hingga sentral pasar serta pendidikan yang belum diolah secara baik. Maka dalam hal ini, Walneg memberikan sebuah gagasan dalam memperbaharui kondisi kota dengan melakukan gerakan perubahan agar labih baik. Gagasan yang dibuat dengan istilah PAB, Padang sebagai pusat Pendididikan, Agrowisata, dan Budaya. Dimana potensi yang dimiliki kota Padang memenuhi syarat dalam membuat gagasan tersebut diwujudkan. Kota Padang akan mampu membangkitkan eksistensinya di Indonesia sebagai pusat PAB bahkan juga di dunia. Intinya masih tersimpan harapan selama niat untuk perubahan tetap di miliki. Secara keseluurhan buku ini bagus di baca oleh kalangan akademik, birokrat, bahkan oleh masyarakat umum. Dimana dalam buku memang memberikan sebuah pejabaran maslaah yang kompleks kemudian memebrikan masalah dalam solusi yang soluktif. Namun sayangnya dalam buku ini masih terdapat gambaran kota yang ideal seperti apa? Khusunya dalam master plan terhadap kota Padang. Penjelasan terhadap konsep tata ruang seharusnya pun bisa ditawarkan kepada pembaca. Selain itu masalah yang diangkatkan hanyalah masalah umum yang sering dibicarakan, agaknya memang perlu masalah lain yang baru dan bisa dikemukakan. Walau seperti itu, buku ini tetap sebuh buku positif yang telah memberikan sebuah kepeduliaan yang konktir dari seorang warga yang memang pernah hidup serta tinggal di kota ini .

1 comment:

  1. I loved as much as you'll receive carried out right
    here. The sketch is tasteful, your authored material stylish.
    nonetheless, you command get bought an shakiness over that you wish be delivering the following.
    unwell unquestionably come further formerly again as exactly
    the same nearly a lot often inside case you shield this hike.


    Feel free to visit my webpage; home renovations before
    and after (www.homeimprovementdaily.com)

    ReplyDelete

Catatan perjalanan : Tempat Pengasinganku adalah Rumahku

( Catatan perjalanan : Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende-NTT ) Perjuangan seperti apa yang bisa dilakukan Dalam keadaan terkucil sep...