Resensi Buku : Mengenal tokoh komunis nan agamawan

Judul : H.M. Misbach Penulis : Nor Hiqmah Penerbit : Yogyakarta Tebal : 103 Halaman Mengenal istilah komunis maka dalam mindset kita seolah mengenal bahwa komunis tidak mengenal istilah agama dan tuhan. Hal ini lantas menjadi antipasti bagi masyarakat kita saat ini dalam mengenal komunis sebagai doktrin anti tuhan. Namun dalam buku ini akan menjawab bahwa, walaupun komunis berasal dari negeri eropa dengan mengemukakan tokohnya seperti Karl Marx namun komunis mengalami gerak perubahan yang berbeda ketika di Indonesia. Hal itulah yang coba Nor Hiqmah menulis dalam buku berjudul H.M. Misbach. Dalam buku ini pembaca akan diperkenalkan dengan tokoh komunis yang berasal dari kalangan ulama di Jawa asli Surakarta bernama H.M. Misbach. Ia mengakui bahwa dirinya adalah seorang komunis sejati yang berjalan dengan pemeluk agama yang sejati. H.M. Misbach mencoba mengatakan bahwa ajaran komunis tidak berarti mengenal tuhan dan agama, namun komunis dan Islam berada dalam satu jalan dalam menyatukan satu tujuan yang sama yakni menentang imperialism di tanah Indonesia. H.M. Misbach berasal dari kalangan dan keluarga yang sederhana yakni pedagang batik, walau seperti itu H.M. Misbach berada dalam kondisi yang beruntung sehingga bisa sekolah bumi putra dua bulan dan melanjutkan ke pondok pesantren. Doktrin komunis masuk ke dalam dirinya setelah ia masuk dalam organisasi pergerakan saat itu yakni IJB (inlandsche journalisten bond) dan masuk ke dalam organisasi Serikat Islam, kemudian PKI. Melalui pergerakan dalam organisasi H.M. Misbach yang dilahirkan di kauman tahun 1976 Surakarta mulai memahami arti nasionalisme. Melalui organisasi ini pula, H.M. Misbach berkenalan dengan tokoh-tokoh pergerakan besar seperti Soekarno, HOS.Cokroaminoto, Mas Marco Kartodikromo, dan tokoh-tokoh lainnya. Namun dalam melihat perkembangan pergerakan yang masih kurang keras maka pada tahun 1922 setelah H.M. Misbach dikeluarkan dari penjara akibat propaganda yang dilakukannya dalam melawan pemerintah ia kelaur dari pergerakan Islam Serikat Islam dan Muhammadiyah kemudian masuk menjadi anggota PKI. Menurtunya, PKI memiliki kemampun yang lebih disbanding organisasi lainnya dalam menggerakan masa dan melakukan sebua revolusi. Melalui pki ini H.M. Misbach semakin gencar dalam menyuarakan kebebasan dan melakukan aksi mogok buruh secara masal. Kemampuan H.M. Misbach dalam melakukan orasi menjadi salah satu kunci sukses dalam menggerakan roda PKI, bahkan H.M. Misbach tidak jarang menggunakan ayat-aayat al quran dalam melakukan orasinya. Tidak hanya sebagai orator, namun H.M. Misbach juga dikenal sebagai intelektual yang tidak pernah lelah dalam menulis yang berisi kritikannya terahdap pemerintah belanda dan organisasi pergerakan yang dinilai lamban. Buku ini bagus dalam menceritakan sosok H.M. Misbach dalam dunia pergerakan. Bahasa yang digunakan sangat ringan sehingga mudah dimengerti oleh semua kalangan namun buku tetap menjadi buku yang perlu refrensi lebih lanjut dalam menyamakan Islam dan komunis. Selain itu, pembaca memang dituntut untuk cerdas dalam membaca sehingga tidak terpengaruh dengan isi dari bahan bacaan dalam menyamakan komunis dan Islam. Buku yang pantas untuk dibaca kalangan intelektual yang kritis dalam menilai sosok haji yang kontroversial.

No comments:

Post a Comment

Catatan perjalanan : Tempat Pengasinganku adalah Rumahku

( Catatan perjalanan : Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende-NTT ) Perjuangan seperti apa yang bisa dilakukan Dalam keadaan terkucil sep...