Perjalanan : Menilik Sekilas Museum Hamka
Museum hamka adalah sebuah rumah yang dahulunya menjadi tempat tinggal hamka. Museum yang terletak di kawasan danau maninjau kerap dikunjungi oleh banyak wisatawan baik dari dalam kawasan sumatera barat, bahkan dari luar indonesia. Rumah hamka yang terletak strategis di tepi jalan raya dan menghadap danau maninjau membuat museum itu tetap hidup dan terus dinikmati. Di tempat inilah setidaknya dapat kembali mengenang sosok pahlawan minangkabau yang telah diangkat menjadi pahlawan nasional bersama syafrudin prawiranegara beberapa bulan lalu di tahun 2011.
Rumah yang dijadikan museum ini tidaklah besar, namun padat dengan isi yang menerangkan sosok hamka semasa hidupnya. Dimana dalam rumah yang sederhana itu, disulap dengan bingkaian yang tergantung dengan foto serta lukisan hamka semasa perjuangan. Foto dirinya yang memang khas dengan surban memang menampakan bahwa hamka memang seorang ulama modern yang lahir dari rahim tanah minangkabau. Lukisan lain juga memperlihatkan sosok hamka yang berdiri dengan sesama tokoh pergerakan lain, seperti tokoh agama, politik, maupun pendidikan. dimana hal ini menjadi sebuah isyarat bahwa dalam perjuangan semasa hidupnya, hamka memang menjadi tokoh yang aktif dalam melakukan pembaharuan serta membangun pondasi umat sebagai seorang ulama, tokoh politik, maupun sebagai seorang penulis.
Tidak hanya foto yang akan ditemui oleh setiap pengunjung namun juga peralatan lain yang pernah dipakai hamka namun masih terlihat sampai sekarang. Dimana di ruangan sederhana hanya terdapat satu kamar sebagai tempat tidur hamka, kemudian dapur yang masih utuh sesuai dengan bentuk aslinya. Maka dari sinilah akan terpancar sebuah gambaran masa lalu yang menampakan bahwa hamka memang seorang ulama yang sederhana serta tidak menonjolkan dirinya. Peralatan lain yang juga dapat ditemukan yakni beberapa tongkat yang kerap ia jadikan sebagai teman berjalan masih utuh terawatt dalam kotak yang dilapisi kaca. Dimana tongkat ini memang menjadi cirri khas hamka semasa hidup yang erat memegang tongkat saat berjalan.
mengunjugi museum hamka ini semoga bisa menjadi karya wisata yang mengasyikan dimana dalam sebuah wisata terdapat nilai-nilai yang akan disampaikan. Dimana dalam setiap kunjungan ini para pengunjung juga akan memperolah sebuah cerita dari saksi hidup dari keluarga hamka, seperti hanif rasyid spdi. Sebagai penaggung jawab museum ia kerap memberikan banyak ha kepada para pengujung untuk tahu lebih dalam mengenai sosok hamka.
Hanif : Hidupkan Kembali Hamka
Umurnya mulai masuk senja, namun semangat serta pemikirannya masih kuat sebagai seorang tokoh yang menghidupkan sosok hamka ini. Nama lengkapnya hanif rasyid, s.pdi. Secara kekerabatan ia adalah keponakan langsung dari ulama yang memiliki nama lengkap ???. Puluhan tahun sudah hanif mengabdikan diri sebagai penanggung jawab museum ini. Maka selama itu juga ia telah mendapati tamu dari berbagai kawasan baik dari sumatera barat, luar sumatera barat, bahkan dari luar negeri. “Namun yang sering dari kawasan malaysia” ujar hanif (28/1).
Hanif yang juga sering menghadiri prosesi tentang hamka mengatakan bahwa hamka memang seorang sosok yang fenomenal di zamannya, bahkan sampai sekarang pemikiran dirinya masih relevan dengan zamannya. Maka dari itu perlu pemahaman bagaimana mengenal hamka sebagai seorang tokoh serta pemikir yang mendedikasikan hidup sebagai seorang ulama juga sebagai negarawan. “saat ini, perlu kita lagi menghidupkan sosok hamka dengan memberikan serta mempelajari pemikiran hamka dalam bentuk kurikulum pendidikan” harap hanif yang baru-baru ini mengahdiri acara pengangkatan pahlawan nasional di gendung gubenur sumatera barat beberapa waktu yang lalu.
Setiap kali datang pengjung maka hanif kerap memberikan pemaparan secara lisan tentang sosok hamka yang semasa hidup. Terpancar aura kekaguman dari seorang keponakan terhadap mamaknya yang keras terhadap tegaknya ajaran islam. Memang dalam museum ini juga pengnjung akan menemui banyaknya karangan hamka yang masih bisa terlihat hingga saat ini. Dimana buku bacaan karya hamka masih menjadi acuan bagi mereka yang menyukai karya-karya hamka.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Catatan perjalanan : Tempat Pengasinganku adalah Rumahku
( Catatan perjalanan : Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende-NTT ) Perjuangan seperti apa yang bisa dilakukan Dalam keadaan terkucil sep...
-
Judul : Kuli Kontrak Penulis : Mochtar Lubis Penerbit : Yayasan Obor Indonesia Tebal : 107 Halaman Tahun Terbit : 1985 Kuli k...
-
Judul : Raden Fatah Penyuting : Daryanto Penerbit : Tiga Kelana Tebal : 470 Halaman Tahun terbit : 2009 ============================...
-
Judul : 41 warisan kebesaran gus dur Penulis : M.Hanif Dhakiri Penerbit : LKiS Tebal : 204 Halaman Tahun terbit : 2010 Sejara...
No comments:
Post a Comment