Perjalanan : EKSOTIS AIR TERJUN YANG BERASAP
Memasuki libur sekolah maupun hari-hari besar wisata alam banyak dipenuhi oleh pengunjung. Salah satu kawasan yang kerap dikunjungi yakni wisata alam di wilayah kabupaten Kerinci sebagai tujuan utama bagi masyarakat sekitar maupun wilayah lain. Kabupaten Kerinci yang memiliki modal keindahan alam ini memang menjadi magnet bagi setiap pengunjung sampai saat ini. Berkunjung ke air yang biru danau Kerinci , mata air yang hangat, perkebunan teh yang asri, gunung Kerinci yang kokoh, dan wilayah lain yang menarik. Wisata alam yang banyak dikunjungi oleh banyak wisatawan domestik juga dikunjungi oleh para wisatawan mancanegara. Daya tarik alam menjadi salah satu daftar wisata alam yang harus dikunjungi. Ungkapan yang mengatakan bahwa Kerinci merupakan sekepal tanah dari surge menjadi daya tarik bagi setiap orang.
Salah satu wisata alam yang bisa dikunjungi di Kerinci yakni air terjun berasap. Lokasi terjun yang berada diperbatasan antara Provinsi Sumatera Barat dangan Provinsi Jambi atau kabupaten Solok Selatan dengan kabupaten Kerinci ini ramai dikunjungi oleh setiap liburan panjang atau libur hari-hari besar. Terjun yang berada dengan ketinggian sekitar 80 meter ini memancarkan air yang deras. Suasana dingin dengan gemericik air menjadi sebuah suasana khas kala berada di sana. Mengatakan bahwa air terjun ini adalah air terjun berasap memang memiliki asap dari dasar air tersebut. Asap yang tidak lain adalah air yang mengembang seolah seperti embun yang berasap. Maka jika pengunjung berada di dasar tangga maka akan merasakan asap terjun berupa air yang akan membasahi tubuh olehnya. Keindahan seperti ini semakin indah jika pengunjung sempat menyaksikan fenomena alam lain yakni proses pembiasaan yang menyebabkan munculnya pelangi di samping terjun tersebut.
Dengan hanya membayar uang masuk 3000 rupiah hari biasa atau 7000 pada hari besar per orang. Lokasi air terjun berasap yang mudah ditemukan karena jalan masuk berada di jalur lintas Sumbar Kerinci ini memungkinkan pengunjung untuk datang dengan membawa kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Memasuki lokasi air terjun pengunjung juga akan disuguhi dengan pemandangan alam lain yang indah. Maka moment-moment tersebut selayaknya diabadikan dalam bentuk dokomentasi baik foto maupun video. Tidak hanya eksotis di latar air terjun saja namun juga pada lokasi sekitar yang menarik. Latar belakang dengan pemandangan perbukitan lokasi wisata lain yakni Gunung Tujuh, Gunung Kerinci , latar hijau pepohonan besar, bahkan latar rerumputan liar yang hijau pun menarik untuk diabadikan dalam moment foto atau video.
Setelah memasuki gerbang, setiap pengunjung belum bisa menemukan pemandangan air terjun secara langsung melainkan masih harus berjalan menelusuri deretan tangga untuk menuntun pengunjung untuk menemukan air terjun tersebut. Deretan tangga yang menjadi alat bantu yang disediakan oleh pemerintah setempat sangat membantu pengunjung untuk menemukan air terjun. Dimana puluhan tahun silam lokasi terjun ini masih belum mendapat perhatian yang intensif dari pemerintah, sehingga pengelolaan masih terbatas. Setiap pengunjung menggunakan tali akar pohon untuk berjalan ke bawah. Deretan tangga tanah memang seolah menjadi tantangan bagi pengunjung untuk berkunjung ke wilayah ini.
Kini pengunjung sudah bisa menikmati jalanan menujuh terjun dengan berjalan kaki dan menelusuri tangga ke arah bawah dengan jarak kurang lebih 250 meter. Deretan tangga yang diat dengan warna-warni sudah mulai meluntur akibat cuaca ini masih kokoh dengan besi pembatas sebagai pegangan untuk pengunjung lebih muda berjalan. Ratusan anak tangga yang ada memang akan membuat pejalan kaki merasa kepayahan namun ketika ahir penurunan selesai maka pengunjung akan terkesima dengan panorama utama yakni pemandangan air terjun yang menjulang tinggi dengan laju air yang deras dan memancarkan air layaknya embun pagi. Pembiasan air yang terpancar seolah ditangkap oleh matahari dan terjadi sebuah pembiasan seingga melukiskan sebuah pelangi.
Wisata Minim Perhatian
Beberapa tahun ke belakang pemerintah Kerinci hendak menargetkan pertumbuhan wisatawan untuk berkunjung ke Kerinci . Bukan tidak mungkin bahwa memang seharusnya pengelolaan wisata alam mampu dijadikan sebagai ikon yang mendapat perhatian. Dimana lokasi wisata alam banyak terdapat di berbagai tempat Kerinci . Bahkan kunjungan wisata tidak hanya berasal dari wisatawan lokal Kerinci saja, melainkan juga wisatawan yang berada di wilayah pesisir selatan dan solok selatan. Maka dari itu perlu adannya pembenahan terhadap kondisi wisata.
Berkunjung ke wisata air terjun berasap maka akan menemukan hal yang menjadi kontradiksi dengan pengunjung. Peningkatan kunjungan ke wisata Kerinci per tahunnya seharusnya mampu dimbangi dengan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah setempat. Lokasi air terjun yang cukup luas ini memiliki berbagai fasilitas minim sehingga tidak bisa memanjakan pengunjung. Salah satunya yakni penempatan tempat sampah yang tidak ada disediakan sepanjang jalan penurunan maupun pendakian ke arah terjun. Ahirnya wajar jika sampah pengunjung berserakan di berbagai jalan bahkan dalam semak-semak yang sengaja dibuang.
Kondisi seperti ini seharusnya menjadi sebuah perhatian bahwa penempatan lokasi wisata akan menimbulkan kesan kotor maupun rusak jika tidak dibenahi oleh pemerintah daerah setempat. Retribusi yang dipungut kala memasuki lokasi wisata seharusnya mampu dikelola secara bijak oleh pemerintah dinas pariwisata. Jika menganalogikakan setiap pengunjung akan membawa 2 jenis bahan makanan dan minuman kemudian dikalikan dengan kunjungan wisatawan sebanyak 500 perhari maka sampah dalam sehari ada 1000 sampah. Tentu jika hasil ini terus dilakukan dalam jumlah pengjunjung yang meningkat maka terdapat ribuan sampah yang berada di lokasi tersebut. Maka butuh penanganan dalam peningkatan fasilitas wilayah ini.
Pembenahan yang serius terhadap kondisi pariwisata ini setidaknya akan meningkatkan daya tarik pengunjung lain untuk datang. Ikon wisata merupakan investasi emas bagi pemerintah maupun masyarakat sekitar jika bisa dikelola secara baik. Sebaliknya jika asset pariwisata dibiarkan maka bisa jadi ikon wisata tidak mampu memberikan daya guna bagi pemerintah maupun masyarakat melainkan hanya segelintir orang saja yang diuntungkan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Catatan perjalanan : Tempat Pengasinganku adalah Rumahku
( Catatan perjalanan : Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende-NTT ) Perjuangan seperti apa yang bisa dilakukan Dalam keadaan terkucil sep...
-
Judul : Kuli Kontrak Penulis : Mochtar Lubis Penerbit : Yayasan Obor Indonesia Tebal : 107 Halaman Tahun Terbit : 1985 Kuli k...
-
Judul : Raden Fatah Penyuting : Daryanto Penerbit : Tiga Kelana Tebal : 470 Halaman Tahun terbit : 2009 ============================...
-
Judul : 41 warisan kebesaran gus dur Penulis : M.Hanif Dhakiri Penerbit : LKiS Tebal : 204 Halaman Tahun terbit : 2010 Sejara...
No comments:
Post a Comment