Resensi : Tukang Kayu Yang Bermartabat

Judul : Pemimpin Rakyat Berjiwa Rocker Penulis : Yon Thayrun Penerbit : Naura Books Tebal : 254 Halaman Tahun terbit : 2012
Orang penting namun tidak ingin dianggap penting, itu yang menjadi ciri teladan dari sosok Jokowi. Pemimpin bergaya sederhana yang dibantu oleh pendamping dengan cara sederhana. Tidak berlebihan jika publik menjadikan Joko Widodo sebagai tokoh panutan Indonesia saat ini. Memulai karir sebagai tukang kayu, pengusaha, hingga menjadi sosok pemimpin dilaluinya dari perjuangan awal yang sangat berat. Jokowi tipe manusia yang suka berjalan bebas namun terarah, seringkali ia melabrak protokoler dalam melakukan sidak di lapangan atau melabrak kumpulan birokrasi yang panjang.dan rumit. Dia pemimpin yang berprinsip bahwa antara rakyat dan pemimpin jangan ada jarak. Karakter kepemimpinan yang dimiliki oleh Jokowi tidak muncul dengan mudah, sebaliknya ia musti melalui banyak cobaan dalam kehidupannya. Optimis dalam memandang hidup serta tidak ragu-ragu menjadikan ia memiliki banyak peluang. Buku akan membedah perjalanan kehidupan sosok si Joko yang miskin hingga menjadi pribadi yang sukses namun tetap terbuka kepada orang lain. Banyak pemimpin yang memang memulai dengan kehidupan yang sulit, layaknya Jokowi yang dilahirkan tahun 21 Juni 1961 di Jawa Tengah. Kehidupannya yang berat waktu kecil tidak jarang membuat ia terus diboyong oleh ayah dan ibunya bersama saudaranya pindah tempat karena rumah sementara (penghuni liar). Hingga ahirnya Jokowi numpang ke salah satu keluarganya. Himpitan kemiskinan mendekatkan Jokowi dengan kayu dan bambu dalam hidupnya. Sang ayah yang hanya tukang ini menjadi inspirasi setidaknya bagi Jokowi kelak kuliah jurusan kehutanan. Selain mengenal kayu dan bambu, Jokowi juga mulai mengenal music rock sejak SMP. Setiap pulang sekolah ia bersama teman sejawatnya bersama melihat latihan grup rock di daerah Trencem. Baginya musik rock mampu mendobrak zaman, music rock dimainkan dengan penuh semangat serta bebas. Hal ini lantas menjadikan Jokowi menjadi fans dari banyak grup music rock sejak masih ABG. Joko adalah Joko, bukan Jokowi. Namun kini Joko Widodo lebih dikenal dengan Jokowi. Kisah ini pun ditulis bahwa pelanggan asal Perancis yang menjadikan nama Jokowidodo dengan Jokowi. Menurut pelanggan kayu tersebut bahwa agar tidak susah membedakan antara Jokowi dengan nama joko lainnya. Kehidupan dia dari pengusaha akyu yang sukses tidak membuatnya menjadi tertutup bahkan semakin terbuka. Maka tidak heran jika selama menjabat sebagai walikota Solo ia menjadi tokoh yang gampang dihubungi. Media-media Solo baik cetak maupun eletronik menjadi media yang sangat transparan soal Jokowi ini. Dimana Jokowi tidak menutup pintu informasi baik tentang dirinya maupun tentang apa yang dilakukannya khususnya saat ia menjabat sebagai walikota. Baginya wartawan adalah kawan yang sangat penting dalam mengatualisasikan tentang kondisi Solo sekitar. Maka dari itu, Jokowi terus mengatakan bahwa Jokowi dan pers adalah patner untuk memperjuangkan aspirasi rakyat. Buku yang sangat menarik karena mampu ditulis dengan bahasa yang ringan sehingga publik secara umum bisa menjadikan buku sebagai refrensi dalam mengenal sosok salah satu pemimpin. Namun buku ini masih kurang tajam dalam memfokuskan tentang sosok Jokowi dalam satu periode yang tetap sehingga membaca baru mengenal Jokowi dari sosok luarnya saja.

No comments:

Post a Comment

Catatan perjalanan : Tempat Pengasinganku adalah Rumahku

( Catatan perjalanan : Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende-NTT ) Perjuangan seperti apa yang bisa dilakukan Dalam keadaan terkucil sep...