Resensi Buku : Bumi Di Dalam Lautan

Judul : 60.000 Mil di Bawah Laut Penulis : Verne Penerbit : Gramedia Tebal : 405 Halaman Tahun Terbit : 2010 Jules Verne terinspirasi untuk menulis tentang perjalanan laut yang perlu diketahui oleh banyak orang. Bahwa laut yang memiliki luas 70% dari daratan memang memiliki banyak hal didalamnya. Melalui novel non fiksi ini, jules verne mengajak pembaca untuk melakukan sebuah wisata dalam imajinasi tentang alam di bawah laut. Tentu saja, siapa pun yang mencintai keindahan alam yang terpsena dlaam khayalan imajinasinya tentang lautan ini. Jules verne mengajak pembaca berpetualang ke lautan yang luas dari satu tempat ke tempat lainnya. Pada awal cerita ini dimulai dari seting abad ke 19 kala terjadi sebuah kasus lautan yang menggemaprkan yakni munculnya makhluk raksasa. Semuanya buram untuk menceritakan bagaimana bentu makhluk raksasa ini. Dianggap sebagai binatang diatas paus menjadikan binatang raksasa ini penuh dengan julukan yang diberikan. Banyak sudah yang dilakukan untuk menangkap binatang kelam itu, namun semua berahir dengan sia-sia. Hal ini lah yang mendorong seorang sejarawan asal perancis bernama Monsieur Arronax bersama Conseil untuk melakukan perjalanan guna menaklukan binatang tersebut. Kedunya melakukan ekspedisi dengan kapal frigit bernama Abraham Licoln asal Amerika untuk menangkapnya. Naas perjuangan untuk menaklukan binatang tersebut kandas akibat serangan dari benda asing tersebut. Arronax dan Conseil terhempas keluar kapal. Berusaha menyelamatkan diri, keduanya malah ditangkap oleh benda asing tersebut yang tak lain adalah sebuah kapal selam. Tidak hanya mereka, namun juga awak kapal lain yakni master ned land yang berada dalam situasi ini. Menyadari bahwa mereka ditangkap oleh sebuah kapal selam membuat mereka sadar bahwa benda tersebut bukanlah bagian dari binatang. Keyakinan ini bertambah ketika mreka berkenalan dengan sang kapten kapal bernama Nemo. Nemo memperkenalkan diri sebagai pemimpin kapal selam bernama Nautilus. Kapten Nemo memperlakukan mereka sebagai sandera yang harus ikut aturan dalam kapal selam ini. Merasa tidak ada pilihan mereka pun menuruti keinginan sang kapten. Menjadi seorang sandera dalam sebuah kapal besar ternyata tidak membuat b merasa sebagai seorang tawanan. Sebaliknya kapten Nemo menjadikan Arronax sebagai seorang teman diskusi setiap melakukan perjalanan. Bahkan mereka melakukan perjalanan perburuan dari dasar laut dengan menggunakan pakaian selam. Arronax sebagai seorang peneliti menjadikan perjalanan ini sebagai perjalanan di alam mimpi yang sayang untuk dilewatkan. Dalam waktu 10 bulan selama di di kapal Nautilus setidaknya Arronax banyak belajar dan memahami dengan dunia di bawah laut ini. Lain halnya dengan master land yang merasa bosan dengan kehidupan laut menjadikanya gelisah dan mencoba kabur. Buku ini sulit untuk dipahami oleh mereka yang menyukai dengan gaya gambaran secara visual. Verne memang memberikan sebuah ksiah nyata yang ia gambarkan secara detail. Namun bagi setiap pembaca yang menyukai tantangan tentu akan menjadikan buku ini sebagai salah satu refrensi bahwa laut. Bahasa yang ringan dan mudah dipahami mampu merangsang pembaca untuk memberikan gambaran bagaimana dunia di alam bawah itu. Bahkan melalui kisah yang ijaminasi verne pun sampai ke bekas dunia bernama atlantis. Pembaca dibawa ke semua penjuru dunia untuk melihat bagaimana kondisi dan makhluk yang hidup di dalamnya. Kekayaan alam laut yang luas dan unik semoga tetap terpelihar hingga sampai ahir bumi ini.

No comments:

Post a Comment

Catatan perjalanan : Tempat Pengasinganku adalah Rumahku

( Catatan perjalanan : Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende-NTT ) Perjuangan seperti apa yang bisa dilakukan Dalam keadaan terkucil sep...