Resensi Buku : Ketika Cinta Mulai Menasbihkan

Judul : Ketika Cinta Bertasbih 2 Penulis : Habbiburahman El Shirazy Penerbit : Republika Tebal : 434 Halaman Tahun Terbit : 2007 Karya kang abik yang melanjutkan novel sebelumnya jilid i, kini dalam novel ini melanjutkan perjalanan anak manusia dalam mencari jati diri dan cinta. Khairul azzam dalam novel ini kembali dari pendidikannya dari mesir sebagai sarjana. Azzam yang kembali ke indonesia begitu terharu kala menemui adik-adiknya husna dan lia yang memang telah beranjak dewasa. Tentu saja, azzam sebagai seorang kakak mempunyai kebanggaan tersendiri kepada mereka, salah satunay husna yang mampu menyelesaikan kuliah psikologi dan mampu membuat sebuah karya yakni novel yang menceritakan kehidupan husna sendiri. Azzam sebagai seorang sarjana luar negeri ketika sampai di indonesia mengalami dilemma tersendiri yakni pekerjaan. Bermodal ijazah mesir azzam masih bingung hendak kerja diamna dan seperti apa? Kesibukan selama di mesir azzam hanyalah pedagang tempe dan tahu. Di sinilah sebuah motivasi yang mungkin dicoba oleh kang baik bahwa manusia harus menjadi pribadi yang tangguh dan keratif. Kesadaran bahwa ijazah tak menjamin sebuah kemakmuran dikatakan melalui gambaran sosok azzam. Maka azzam dengan modal pengalaman serta nekad ahirnya ia pun mencoba menjual bakso di kawasan sebuah kampus di solo. Kini azzam bukan lagi seorang pengangguran melainkan pengsaha yang sukses dengan bisnisnya. Ia membuat merek “baksi cinta” yang terkenal di sekitar kawasan kampus. Maka tidak jarang ia pun mendirikan beberapa cabang dari usaha bakso dan usaha foto copy. Azzam kini mampu mensyukuri atas apa yang telah lewatkan selama ini di mesir. Sebuah pembelajaran dalam mengahdapi hidup dengan optimis. Kini sebuah mobil mampu azzam beli untuk menykokong kebutuhan azzam dan keluarganya. Sukses dengan usahanya azzam tetap memberikan ilmunya dalam bidangnya yakni pengajian di pondok pesantren kh.lutfi. Praktis setiap seminggu sekali azzam memberikan pengajian yang membuat jmaah terkesima dengan penuturan azzam yang lebih terkesan luwes bahkan dengan bahasa yang sederhana. Usai masalah pekerjaan, azzam pun mulai mendapat sebuah hal yang ingin segera ia selesaikan yakni menikah. Jika semasa di mesir azzam mencoba melamar anak kh.lutfi yakni anna, kini azzam mencoba mencari wanita lain yang dirasa pantas dengan dirinya. Bersama bue, husna, dan lia mencoba memberikan tawaran seorang gadis dari beberapa kenalannya. Ahirnya azzam pun menjatuhkan pilihan kepada seorang dokter bernama vivi. Maka sejak itu kesibukan azzam pun kain bertambah karena harus menyiapkan cara resepsi pernikahan mereka seklaigus adiknay husna yang mendapat lamaran dari teman azzam yakni ilyas. Malang, ketika mendekati hari h azzam dan sang ibu mendapat kecelakaan. Sang ibu meninggal dan vivi memilih pernikahan lain atas petunjuk orang uanya. Kini kesedihan azzam seolah bertambah saja. Dalam kondisi yang krisis inilah sebuah ahir cerita yang apik kala ia menemui kh.lutfi dan meminta dicarikan seorang istri. Anna yang baru menjadi seorang janda berharap bahwa ia lah yang harus menjadi sitri bagi azzam maka dengan bahasa dan kebiajakn yang sedergana kh.lufti pun memberikan pilihan untuk menikah dengan anaknya anna.

No comments:

Post a Comment

Catatan perjalanan : Tempat Pengasinganku adalah Rumahku

( Catatan perjalanan : Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende-NTT ) Perjuangan seperti apa yang bisa dilakukan Dalam keadaan terkucil sep...