Perjalanan si Kecil Rap




Judul buku : A Long Way Gone (memoar seorang tentara anak-anak)
Pengarang : Ishmael beah
Penerbit : Bentang
Tahun terbit : 2008

Entah apa yang terbayangkan jika kita menjadi Ishmael. Sosok anak kecil yang harus bertempur mnecari tempat yang aman. Tiada tempat untuk berlari, kematian keluarga, teman, dan penduduk kota mattru jong telah membuatnya percaya bahwa perdamaian hanya ada pada kelompok yang berseteru.
Novel non fiksi yang mendapat penghargaan dari publisher weekly ini merupakan sebuah novel yang langsung ditulis oleh pelaku yang ikut dalam konflik berdarah di Sierra Leone selama beberapa tahun pada tahun 1990-an.
Ishmael bersama junior dan teman-teman lainnya hanya sekelompok anak kecil yang menyukai music rap dan peragaan melalui pentas yang pernah ia ikuti. Kebahagiaan terhadap masa kecil ini membuat Ishmael bercita-cita kelak dapat pergi melihat kota yang ada di Amerika Serikat. Namun belum cukup ia menemukan arti indah masa kanak-kanak ia harus berhadapan dengan konflik berdarah. Pasukan pemberontak yang menamai diri mereka dengan RUF (Revolutionary United Front) menyerang desa-desa yang terdapat di daerah Sierra Leone kontan hal ini membuat penduduk setempat melarikan diri menjauh dari daerah konflik yang semakin merembet hingga ke daerah tersebut. Ishmael bersama kakaknya junior pun melarikan diri ke rumah neneknya karena kebetulan sedang berlibur di desa nenek.
Namun tak ada yang dapat ia temukan hingga ahirnya pun harus melarikan diri bersama enam sahabatnya talloi, kaloko, gibrilia, khaliou setelah pasukan pemberontak membumi hanguskan desa tersebut. Pelarian yang dijalaninya pun harus memisahkan Ishmael dengan junior dan sahabatnya yang lain. Bolak-balik tertangkap ia masih bisa meloloskan diri. Kini perjalanan panjang hanya ingin menemukan kembali keluarganya.
Cerita ini bertambah panjang dan rumit saat pertemuan Ishmael dengan alhaji, kenei, dan beberapa lainnya dimana mereka kelak akan menemaninya dalam perjuangan brital membunuh yang lainnya. Cita-cita untuk bertemu gasemua sebenarnya kan terwujud kalau saja pasukan pemberontak membunuh mereka saat Ishmael bersama gasemua menujuh tempat orang tua mereka namun semua telah hangus.
Kini perjalanan Ishmael seperti laying-layang entah kemana yang akan dituju. Kini nasib mempertemukan dengan sekelompok pasukan yang menamai mereka dengan pasukan negara. Letnan jabati memberikan pengaruh besar dalam kehidupan Ishmael, dokrin untuk membenci pemberontak dan wajib ikut menjadi bagian dalam pemusna pemberontak membuat Ishmael bersma teman-temannya menjadi mesin pembunuh yang kejam. Pembunuhan yang dahulu asing dan tak wajar kini menjadi sebuah kebiasaan. Kekejian bersama pengaruh obat-obatan telah membuat Ishmael tidak menjadi anak yang baik seperti dulu.
Dua tahun membuat kekejaman yang tiada ahir membuat dirinya semakin kalut atas apa yang telah ia lakukan. Pil putih yang tidak lain obat-obatan membaut ia semakin tersdara bahwa memang dirinya adalah seorang letnan kecil yang garang.
Selang beberapa waktu kemudian Ishmael ditemukan oleh beberapa PM dan membawanya ke pusat rehabilitasi. Butuh waktu setahun untuk membuat dirinya kembali ke masa lalu. Eisher, Mr.karama, dan paman jonny lah yang membuat dirinya berubah kembali menjadi remaja yang ceriah. Perjalanan panjang menjadi mesin pembunuh membuat dirinya bersalah, namun ia tak pernah disalahkan sendiri dengan konflik ini.
Buku ini mungkin sulit dimengerti jika melihat perjalanan si kecil hitam. Konflik memang sering terjadi di kawasan Afrika. Seperti yang pernah dipublikasikan dalam film bood diamond yang dibintangi oleh Leonardo di caprio namun jika melihat cerita ini pembaca akan disuguhi dengan suasan yang berbeda. Perjalanan anak kecil yang terpaksa menjadi tentara dari pada mati terbuh di tangan pembeontak.
Namun tak ada gading yang tidak retak. Begitu juga dalam buku ini, dimana terdapat beberapa catatan missing link dalam alur cerita yakni pertemuan dirinya dengan polisi PM yang seolah terburu-buru. Kemudian pengalaman dalam awal menjadi tentara anak-anak. Selain itu juga melihatkan jiwa nasionalisme yang masih belum terbentuk dibuktikan dengan desa-desa yang tidak saling kenal dan peduli.
Sekali lagi buku ini memang enak di baca apalagi oleh apra aktivis HAM yang akan mengerti bagaimana konflik itu sendiri.

No comments:

Post a Comment

Catatan perjalanan : Tempat Pengasinganku adalah Rumahku

( Catatan perjalanan : Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende-NTT ) Perjuangan seperti apa yang bisa dilakukan Dalam keadaan terkucil sep...