Kisah si anak hutan


Judul buku : Menggapai Matahari
Pengarang : Adnan Kartino
Penerbit : Gramedia
Tahun terbit : 2010
Pendidikan merupakan hal bagi setiap warga negara Indonesia. Bukankah hal itu sudah terdapat dalam UU yang mengatur system pendidikan di negeri ini. Namun realisasi kerap menjadi problema bahwa pendidikan masih belum dimiliki spenuhnya bagi wong cilik. Hal inilah yang digambarkan oleh sang penulis Adnan yang menceritakan pengalaman hidupnya dalam menggapai matahari yakni cita-cita dengan pendidikan yang tertinggi.
Dengan tutur bahasa yang sederhana adnan masuk dalam pikiran pembaca. Secara perlahan pembaca ikut serta dalam menyaksikan dialog antara adnan dengan kehidupannya. Seolah bcaan ini mampu berbicara kepada pembaca bahwa inilah perjalanan adnan yang hidup di daerah sumatera utara.
Perjalanan awal pembaca akan diajak pada masa kecil si adnan, seoarang anak lelaki keturunan jawa yang hidup di pedalaman sumatera utara lebih tepatnya di derah pematang siantar. Tidak ada yang mewah dengan kehidupan adnan yang bergantung pada tenaga jasa dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. keluarganya yang miskini dengan dikarunia anak kerap menjadi ejekan terhadap balada kehidupannya. Berkali-kali orang tuanya berpindah tempat tinggal hanya untuk mencapai kehiupan yag lebih baik sehingga mampu menyekolahkan anak-anaknya. Namun tidak ada yang progress dengan kehidupanya yang justru terserak dengan kondisi zaman yang serba mahal.
Perjalanan adnan cukup panjang untuk diceritakan mulai dari masa SD hingga tamat PT. jika kita membaca bahwa tidak mudahnya adnan dalam menjalani semua ini. Perpindahan pondok pesantren dari satu daerah ke daerah lain hingga ahirnya ke aliyah di Jawa, rasa lapar yang hinggap dengan kedaan selalu menahan karena tiada biaya untuk membeli segenggam nasi kerak, hingga pekerjaan-pekerjaan yang asal dapat. Buku ini menarik untuk menyadarkan bahwa pendidikan memang hal penting. Makna pendidikan kini terasa menghilang kala anak mendaptkan dengan cara diberi dan difasilitasi.
Buku ini cocok jika dibaca oleh siswa,gutu, maupun mahasiswa. Semoga dengan bacaan ini ada nilai-nilai emosional question yang diambil dalam menterjemah buku ini dalam dedikasi kehidupan sehari-hari.
Namun runut cerita buku ini kerap membuang-buang cerita yang tidak penting, mungkin karena reflek dari si penulis yang gambalng dalam berbicara sehingga sensor kata dan bahasa cenderung diabaikan. Selain itu perjalanan masa MTS dan perguruan tinggi yang tidak jelas untuk di ceritakan. Padahal masa tersebut adalh fase penting dalam pertumbuhan remaja dan masa dewasa.

No comments:

Post a Comment

Catatan perjalanan : Tempat Pengasinganku adalah Rumahku

( Catatan perjalanan : Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende-NTT ) Perjuangan seperti apa yang bisa dilakukan Dalam keadaan terkucil sep...