Antara Mimpi Dan Impian



Judul : 2 (DUA)
Penulis : Donny Dhirgantoro
Penerbit : Grasindo
Tebal : 418 Halaman
Tahun terbit : Juni 2011

Hendak mengulang sukses seperti karya sebelumnya 5cm nya, Donny kembali mempersembahkan sebuah karya yang penuh motivasi dalam sebuah novel berjudul 2. Berbeda dengan karya 5cm nya, Donny kini mengajak mengajak pembaca untuk memahami sebuah cerita yang penuh dengan permasalahan yang sarat dengan keputusasaan. Gaya menulis yang deskriptif membuat donny untuk memberikan warna beda dalam novelnya ini. Alur cerita yang mampu membuat pembaca untuk sedih, tertawa, bahkan merenung terhadap pesan-pesan yang akan disampaikan oleh sang penulis. Tentunya buku ini memang tetap tidak melepaskan dengan gaya nasionalisme yang secara tidak sengaja dibangun oleh penulis. Pencitraan bangsa indonesia membuat pembaca untuk tetap mencintai bangsa Indonesia.
Cerita dimulai dengan kelahiran seorang bayi perempuan yang kelak dinamai Gusni Puspita Dewi menjadi aktor utama yang diperkenalkan di karya 2 ini. Gadis yang memiliki berat badan berlebih lantas menjadi bahan ejekan bagi setiap orang, kakaknya, temannya, bahkan setiap orang yang baru pertama mengenalnya. Namun ini lah Gusni, karakter yang menggambarkan sosok gadis kuat yang selalu termotivasi dan tidak terbawa dengan emosi negatif. Seperti yang selalu ia ingat bahwa gadis gendut memiliki hati yang lebih lapang. Maka bersama kelomponya Nuni dan Ani, mereka membentuk kelompok sendiri yang dikenal 3G. Langkah persahabatan yang penulis buat memberikan sebuah pesan bahwa persahabatan memang memiliki keindahan yang khas. Akibat Berat badan itu jua lah yang lantas mempertemukan Gusni dengan Harry teman semasa kecilnya yang menjadi cinta pertama dan terahir untuk Gusni.
Bagian yang ditulis dalam cerita memang memberikan pesan yang disampaikan kepada pembaca. Namun inti cerita ini adalah kala Gusni mengetahui penyakit yang ia derita. Penyakit gen kelebihan berat badan. Dr.Fuad sebagai dokter ahli dalam meneliti penyakit Gusni mengangkat tangan kala memberitahukan penyakit ini. penyakit itu hanya bertahan sampai batas umur 25 tahun. Penulis mencoba mengurai konflik penyakit Gusni antara harapan untuk sembuh yang tipis. Perkembangan penyakit inilah yang membuat Gusni dilarang melakukan olaraga seperti yang dilakukan oleh kakaknya Gita. Kini menggenapi usia 18 tahun Gusni didera dengan konflik yang akan menghilangkan sebuah impiannya.
Disinilah penulis hendak menyampaikan arti dan makna “2” sebagai judul karya kedunya. Maka yang ia tulis yakni sebuah mimpi yang selaras dengan impian dalam dunia nyata. Maka sebuah tekad lantas membuat Gusni melangkah untuk kesembuhannya. Perlahan dengan emosi serta tekad Gusni melakukan aktivitas olaraga untuk ia tekuni dan memberikan kesembuhan untuknya. Ia menguatkan diri bahwa ia akan mampu keluar dari penyakit yang ia dera.

Bulutangkis, inilah solusi yang ditawarkan oleh penulis kepada para pembaca. Dimana bulutangkis sebagai obat untuk memberikan kesembuhan pada Gusni juga sebagai media dalam menguatkan nasionalisme kebangsaan. Peran Gusni yang melangkah dalam dunia bulutangkis kemudian mengharumkan nama bangsa indonesia menjadi tolak ukur bahwa cara mencintai indonesia bisa dilihat dari banyak sudut. Salah satunya lewat olaragah, salah satunya dengan bulutangkis.
Walau hanya sebuah permainan, namun Gusni telah bertekad untuk sembuh dan mampu seperti kakaknya, Gita. Kebanggaan yang ingin ia raih seperti Gita yang mengharumkan nama bangsa indonesia lewat olaragah. Maka sebuah pekerjaan keras yang Gusni lakukan untuk mewujudkan impiannya. Bayangan kolam kecil kala ia dan Harry mengucapkan cita-cita menjadi pijakan bahwa ia kan mewujudkan mimpi itu. Latihan yang keras terus memacu motivasi Gusni. Bahkan dorongan Ani, Nuni, Harry, bahkan Gita menjadi sebuah pemacu untuk meningkatkan kemampuan dimana ia memiliki keterbatasan.
Pertandingan demi pertandingan penuh dengan pertaruhan, bukan hanya pertarhan menang atau kalah. namun juga pertaruhan untuk bisa bertahan atau tidak dalam dalam melawan penyakit. Klimaks cerita dalam pertandingan khatulistiwalah Gusni mencoba meraih sebuah impian dari sebuah mimpi yang ia bangun. harapan demi harapan untuk membangkitkan nama indonesia mejadi sbeuah beban yang berat untuk dipikul oleh Gusni bersama teman lainya.
Novel ini bagus dalam pengolaan dialog, ia mampu mendeskripskam sebuah gambaran pertandingan secara bagus. namun ada kesan monoton yang ia tulis dengan detailnya pertandingan bulutangkis. Walau seperti itu, bagi pencinta dunia olaraga tentu tahu maksud pengambran detail tersebut. Dimana gambaran tersebut adalah sebagai bayangan hidup dari sebuah pertandingan bultangkis. maka bagi setiap pencinta novel layak membaca buku ini karena sarat dengan motivasi serta pesan yang menyakut pendidikan, persahabatan, nasionalisme, bahkan dalam kasih sayang keluarga.

2 comments:

Catatan perjalanan : Tempat Pengasinganku adalah Rumahku

( Catatan perjalanan : Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende-NTT ) Perjuangan seperti apa yang bisa dilakukan Dalam keadaan terkucil sep...