Sepak Terjang Si Kecil, Si Negarawan


Judul :Sutan Syahrir
(negarawan humanis, demokrat sejati yang mendahului zamannya )
Penulis : Rosihan Anwar
Penerbit : Kompas
Tebal : 191 Halaman
Tahun terbit : Mei 2011

Perjalanan bangsa ini tidak lepas dari tangan-tangan pejuang yang memperjuangkan kemerdekaan serta kedaulatan hingga titik darah penghabisan. Liku-liku para pejuang ini tidak ada yang harus berahir dengan ahir yang indah, namun apa pun itu mereka ikhlas dan rela dalam memperjuangkan separuh hidup mereka untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Layaknya perjalanan hidup Sutan Syahrir yang ditulis dalam buku ini oleh Rosihan Anwar, ia digambarkan sebagai sosok yang berani dalam menjalankan tugas sebagai seorang negarawan. Perannya yang terlihat besar dalam beberapa pristiwa penting antara lain peranya pada masa Indonesia revolusi, Sutan Syahrir mengambil tempat sebagai seorang diplomat yang memperjuangkan Indonesia berhadapan dengan Belanda. Alhasil beberapa perundingan linggarjati, renvile, serta KMB mampu ia jalani untuk menhgasilkan kedaulatan bangsa indonesia yang mutlak.
Sutan Syahrir tidak hanya memiliki peran penting dalam masa revolusi namun pada masa pra kemerdekaan sutan Syahrir memiliki peran yang sama halnya dengan bung Hatta. Baik Syahrir maupun bung hatta merupakan dua pilar yang seide dalam memperjuangkan kemederkaan Indonesia. maka selepas PNI (partai nasioanal Indonesia) ala Soekarno runtuh maka bung hatta serta Syahrir mendirikan organisasi baru yakni partai pendidikan nasional indonesia baru atau PNI-baru. Keduanya memiliki cita-cita bahwa dengan pendidikan maka rakyat indonesia akan merasakan sebuah kolonialisme.
Pada masa Jepang disinilah sebuah idealisme yang tidak searah ia tunjukan antara Syahrir dengan bung hatta dan soekarno. Dimana soekarno memilih untuk berkerja sama dengan jepang untuk merebut kemerdekaan hingga saatnya tiba nanti. Sedangkan sutan Syahrir malah memilih untuk berjuang dibawah tanah (underground) melawan jepang. Syahrir yang mengantisipasi dengan selalu mendengarkan radio membuat ia banyak memiliki informasi akan aktiitas perang dunia II. Hingga ahirnya jepang di bom oleh sekutu pada awal agustus.
Dalam perjalanan bangsa Indonesia saat baru menapaki kemerdekaan, sutan Syahrir ditunjuk sebagai perdana menteri pertama walau hanya berumur jagung. Pertikaian politik yang deras dengan mosi tidak percaya lantas membawa aroma pertentangan politik menghasilkan beberapa perubahan cabinet di masa pemerintahan yang parlementer. Sutan Syahrir yang berasal dari partai sosialis indonesia hanya mampu bertahan hingga masa pemilu I saja.

Buku ini cukup ringkas untuk menuliskan sepak terjang si kecil Syahrir dalam perannya selama pra hingga pasca kemerdekaan. Bahasa yang mudah dimengerti hingga foto dokumentasi yang cukup banyak akan membuat pembaca tertarik dengan kehidupan dari Syahrir ini. Banyak hal yang tentu bisa diambil dalam perjlanan politik hingga aktivitas hiudpnya selama ia masih menjabat atau tidak. Dimana sutan Syahrir yang ahirnya meninggal sebagai tahanan politik toh diangkat sebagai pahlawan nasional.
Sutan Syahrir adalah salah satu seseorang yang memiliki jiwa idealis yang masih menjadi teladan bagi oarng lain hingga sekarang. Tidak hanya Jenderal besar Sudirman, bahkan Hatta pun juga mengakui kerdibilitas sutan syahir. Maka dengan ini dapat disimpulkan bahwa bangsa ini memang penuh dengan tokoh pejuang.
Buku ini cocok dibaca oleh para pelajar, mahasiswa, dan umum walau buku ini memiliki kkeuarangan dengan tidak menceritakan dengan detail perjalanan hidup Syahrir kala ia masih kecil. semoga buku ini bermamfaat bagi pembaca.

1 comment:

Catatan perjalanan : Tempat Pengasinganku adalah Rumahku

( Catatan perjalanan : Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende-NTT ) Perjuangan seperti apa yang bisa dilakukan Dalam keadaan terkucil sep...