Sebuah Catatan Untuk Tuhan Ku


Judul : Surat Kecil Untuk Tuhan
Penulis : Agnes Davonar
Penerbit : Inandra Published
Tebal : 235 Halaman
Tahun terbit : 2011

Tuhan..
Andai aku bisa kembali, aku berharap
Tidak ada lagi hal yang sama terjadi pada ku
Terjadi pada orang lain

Petikan sebuah surat yang dituliskan oleh Gita Sesa Wanda Cantika atau Keke kepada Tuhan sebagai harapan atas sakitnya yang tidak lagi bisa disembuhkan. Maka dengan sebuah surat Keke mencoba berbicara kepada tuhan, bahwa sakit yang ia derita telah membuat banyak orang menangis dan sedih. Ayahnya, kakaknya, ibunya, teman-temannya hingga sang kekasihnya sendiri. Atas nama penyakit yang semakin menujuh sebuah ahir kehidupannya Keke masih mencoba berharap dalam hatinya. Sebuah resprentasi terhadap sebuah keikhlasan seorang anak manusia, sebuah prilaku pasrah diri sesudah berbagai cara yang ia lakukan untuk menyembuhkan penyakit dirinya. Bukanlah sebuah kelemahan atau kata menyerah sebagai ahir namun sebuah kepasrahan setelah apa yang telah diusahakan.
Sebuah kisah nyata kembali menjadi motivator bagi para pembaca. Banyak sekali cerita nyata yang diangkat dalam bentuk tulisan yang menjadi sebuah pemicu dalam diri manusia yang membacanya. Kali ini motivasi itu breasal dari tulisan Agnes dalam cerita nyatanya. Bercerita tentang gadis yang baru menginjak usia remaja, ia harus mengalami serangan penyakit yang mematikan. Konflik cerita langsung pada saat Keke didiagnosis mendapatkan kanker jaringan lunak yang tidak bisa disembuhkan. Bahkan stadium kankernya adalah golongan kanker pertama di Indonesia. Tentu harapan yang bisa diberikan hanya beberapa hari saja.
Disinilah sebuah gambaran yang dituliskan pengarang bagaimana ayahnya Keke, Jodi Tri Aprianto memilih untuk tetap melakukan perjuangan agar anaknya segera lekas sembuh (terhindar dari kematian). Bahkan perjalanan berat antar pulau dan dokter ia lakukan agar Keke segera sembuh. Sebuah keajaiban dari tuhan muncul kala ia menjalani terapi kemoterapi sesuai anjuran Prof.dr.Muklish bahwa dengan terapi tersebut akan menghancurkan jaringan kakner dalam tubuh. Keyakinan yang dimiliki oleh Keke dan ayahnya semakin bertambah dengan semangat yang diberikan teman sejawatnya, Fadha, Adinda, Syifa, Maya, Ida, bahkan dari sang kekasihnya Andi yang selalu menemani Keke dalam melakukan pengobatan. Perjuangan serta keyakinan memberikan hasi yang memuaskan bahwa Keke sembuh dari kanker tersebut.
Kegembiraan Keke terpancar dalam kesehariannya, bahkan ayah serta kedua kakaknya pun bersuka cita dengan kesembuhan untuk saudaranya ini. Tentu langkah selanjutnya adalah Keke siap melakukan aktivitas sehari-hari termasuk mengulang pertandingan volli dengan kelompok Agnes. Walau ahirnya Keke dan gengnya kalah dari pertandingan voli tersebut. Namun itu tetap bukan persoalan yang besar. Sebaliknya Keke melakukan dengan suka cita bahwa ia telah hidup normal kembali.


Petaka datang kembali setelah 3 tahun sudah Keke terbebas dari penyakit tersebut kala ia duduk di bangku kelas 3 SMP. Serangan jaringan kanker lunak kini menjangkiti kembali tubuh Keke bahka pelipis mata kanan menjadi sasaran kenker tersebut. Mencoba melakukan langkah kemoterapi sesuai anjuran Prof.dr.Mukhlish namun juga tidak memberikan hasil bahwa badan Keke malah menjadi drop dan membiru sebagai akibat penolakan cairan selama dilakukan kemoterapi tersebut. Tidak kurang akal, sang ayah mencoba rujukan hingga Singapura menemui dokter spesialis dr.Peng namun sesampai di kota singa tersebut malah penyakit tersebut kian mengganas. Hanya oprasi sebagai solusi alternative namun sang ayah menolak karena tingkat keberhasilan yang minim.
Kini baik Keke maupun sang ayah hanya menunggu waktu saja. Keke mempasrahkan diri jika nanti nyawanya akan diambil oleh sang pencipta. Bahkan ditengah waktu yang semakin tipis Keke hendak menikmati hidup dengan semangat orang tua, teman-temannya, juga dari andi. Mencoba memperbaiki kehiudpannya yang normal maka Keke memutuskan untuk kembali ke sekolahnya. Ia tahu ini adalah perjuangan yang berat untuk kembali ke sekolah, melakukan aktivitas secara normal. Keinginan tinggi yang membuat ia bertekad untuk ke sekolah membuat ayahnya berat untuk setuju, dengan ditemani Pak iyus yang setia menemani selama ini maka Keke kembali ke sekolah.
Bukan tanpa penyakit Keke kembali ke sekolah, acap kali Keke melawan penyakit dengan rasa tahan luar biasa. Semua demi semangat untuk bisa hidup normal di hari-harinya yang terahir membuat Keke yakin bahwa ia bisa menjalaninya. Ujian ahir sebagai siswa SMP membuatnya bertekad untuk lulus dengan teman-temannya. Belajar yang giat bersama teman-temannya membuat ia melakukan yang terbaik.
Menarik dan berkesan membaca runutan kisah nyata Keke ini. Bukan tidak mungkin bahwa banyak ditemui di dunia ini anak-anak yang tidak memiliki kesempatan untuk menikmati hidup secara normalnya. Salah satunya Keke. Namun bagi Keke ia menganggap penyakit ini sebagai ujian yang hanya dirinya lah yang mampu menghadapinya. Vonis dokter yang meleset dari masa hidup beberapa hari menjadi 3 tahun cukup membuktikan bahwa Keke adalah gadis yang tabah, walau ahirnya kematian tetap ingin menjemputnya di umurnya yang muda.
Banyak pesan yang tersirat dalam cerita ini, tidak hanya motivasi individu penyakit yang Keke derita namun juga sebuah persahabatan yang dipersembahkan oleh teman-temannya menjadi titik kesembuhan Keke yang pertama. Buku ini layak dibaca oleh para remaja agar mampu mewarnai kehidupan di masa remajanya dan juga pembaca dri kalnagan umum. Setidaknya pesan-pesan yang disampaikan akan ada mamfaatnya jika memang dilakukan secara paham serta mengerti.

No comments:

Post a Comment

Catatan perjalanan : Tempat Pengasinganku adalah Rumahku

( Catatan perjalanan : Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende-NTT ) Perjuangan seperti apa yang bisa dilakukan Dalam keadaan terkucil sep...