Artikel Ku : DEWASA

Masa Dewasa merupakan tahapan yang dilalui manusia sesudah melewati fase remaja. Dalam perhitungan umur banyak kalangan yang menilai umur berapa manusia akan dianggap dewasa. Ada yang mengatakan pada saat lewat 17 tahun, ada juga yang mengatakan bahwa umur dewasa adalah kisaran 18 tahun dan 21 tahun. Namun yang jelas saat dewasa dalam bentuk fisik adalah hormon yang sudah mencukupi yang akan menandakan seseorang tersebut dibilang dewasa.
Masalah dewasa tentu akan berbeda dengan apa yang menjadi terapan psikologis. Pakar bahkan psikolog pun mengatakan tahapan dewasa akan berbeda dengan pendewsaan yang ada di psikologisnya. Kejiwaan manusia yang sulit diukur dalam melihat bagaimana kedewasaan secara kejiawaaan.
Kerap muncul anekdot yang mengatakan bahwa prilaku yang dewasa dilarang keras dilakukan oleh anak-anak. Namun sebaliknya tidak jarang prilaku kanak-kanak terdapat dalam jiwa dewasa tersebut.
Berbicara psikogis memang banyak yang akan menjadi factor yang akan ikut  mempengaruhinya. Salah satu diantaranya adalah lingkungan. Menilai bagaimana lingkungan yang baik kerap menjadi salah kaprah karena lingkungan tentu akan berbicara tata ruang. Misalnya lingkungan dalam heterogen kota yang akan sangat berbeda dengan lingkungan yang berada dilingkungan pedesaan.
Lingkungan yang menjadi bagaian penting dalam pembentukan jiwa perlu menjadi perhatian yang intens khususnya bagi orang tua.
Kedewasaan yang dimiunculkan setidaknya adalah akibat adanya pengaruh lingkungan. Bagaimana kehdupan yang dilalui oleh seseoarang dalam melewati fase anak-anak dan fase remaja maka ia akan menemukan bagaimana jati dirinya tersebut.
Disini penulis beberapa hal yang akan meningkatkan kedewasaan seseorang yakninya, pertama kedewasaan yang dicapai dengan cara rangsangan yang ia terima di lingkungan baik lingkungan rumah maupun likungan bermain, tidak bisa dipungkiri bahwa lingkungan memang memiliki pengaruh yang kuat bagaiman akan mempengaruhi mental anak. Cenderung anak juga menjadikan lingkungan sebagai hal yang utama, dianggap sebagai pihak yang megerti karena adanya faktor kebebasan yang diterima secara bebas disbanding dengan aturan rumah yang mengikat.
 Kedua, interaksi yang dilakukan baik interaksi dengan lawan komunikasi maupun ineraksi dengan benda berbau teknologi, adanya komunikasi yang efktif kepada semua orang dengan tingkat umur yang berbeda atau sebaya. Ada kalanya komunikasi menjadi factor penghambat karena factor komunikasi yang kurang bahkan cenderung tertutup.  Kemudian yang  ketiga adanya pemenuhan terhadap nilai-nilai spiritual yang ada dalam dirinya. Nilai-nilai yang diajarkan dalam nilai-nilai akan mendewasakan manusia bagaimana ia akan menjadi dewasa secara spiritual. Adanya aturan yang dibuat berdasarkan kepercayaannya maka akan memberikan nilai-nilai yang positif.
Kemudian yang terahir yakni mengenal tanggung jawab. Manusia menjadikan dirinya sebagai subjek  yang mengerjakan sesuatu kepada objek. Peran tanggung jawab yang diembannya membuat adanya kecendurngan untuk berfikir bagaimana ia akan mampu menjadikan tanggung jawab sebagai prestise dalam dirinya kehidupan sehari-hari.
Kehidupan secara dewasa menunut kemandirian yang penuh dimana tanggung jawab akan pekerjannya. Namun dewasa akan bersifat relatif jika hanya menjadikan tanggung jawab sebagai beban dan cenderung menghindarinya.

No comments:

Post a Comment

Catatan perjalanan : Tempat Pengasinganku adalah Rumahku

( Catatan perjalanan : Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende-NTT ) Perjuangan seperti apa yang bisa dilakukan Dalam keadaan terkucil sep...